DAERAH

ABK Bellissima, MSC Lirica dan Carnival Cruise Line, Mendarat di Bali

DUBAI, bisniswisata.co.id: PENERBANGAN pesawat Airbus 330-300 AirAsia X Malaysia dengan registrasi 9M-XXJ, menjejak landasan pacu bandara Ngurah Rai, Bali pada Kamis 9 April 2020, pukul 00.15 WITA. Terdapat 1 (satu) orang PMI-ABK yang batal untuk terbang dan saat berita ini diterbitkan, KJRI Dubai sedang mengkonfirmasi alasan pembatalan tersebut dengan pihak terkait.

“Kami tetap memonitor perkembangan PMI-ABK dimaksud untuk memastikan proses pemulangannya, jelas Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai, Ridwan Hassan dalam surel yang diterima bisniswisata.

KJRI Dubai berkoordinasi dengan KBRI Abu Dhabi dan Pemerintah setempat telah memfasilitasi proses pemulangan (repatriasi) sebanyak 334 orang warga negara Indonesia anak buah kapal (PMI ABK) MSC Bellissima dan MSC Lirica. Proses repatriasi ini berhasil dilaksanakan atas koordinasi erat KJRI Dubai dengan pihak perusahaan, MSC Cruise S.A. di Jenewa, Swiss, serta pihak agensi Sharaf Shipping dan PT. Marinaio Prima Success.

MSC Lirica berlayar dari Khasab (Oman) dan berlabuh di Dubai pada tanggal 11 Maret 2020, sedangkan MSC Bellissima berlayar dari Sir Bani Yas (Abu Dhabi) dan berlabuh pada tanggal 12 Maret 2020 di Pelabuhan Dubai. Kedua kapal pesiar tersebut tidak dapat melanjutkan pelayaran ke destinasi selanjutnya dan harus berhenti di Dubai dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang berimbas pada pemberhentian sementara operasional pelayaran.

Para PMI-ABK tersebut kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat charter Air Asia, yang disediakan oleh pihak perusahaan, MSC Cuise S.A., dengan rute penerbangan Kuala Lumpur–Dubai–Kuala Lumpur–Denpasar. Penerbangan tersebut berangkat dari Bandara Internasional Dubai pada tanggal 8 April 2020 pukul 10.50 waktu setempat, transit di Kuala Lumpur untuk pengisian bahan bakar.

Seluruh PMI-ABK telah menjalani rapid test COVID-19 pada tanggal 2 April 2020 dengan hasil tes negatif COVID-19 dan dinyatakan sehat untuk terbang. Meski demikian, seluruh PMI-ABK tersebut tetap melakukan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan masker, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan diri serta menerapkan social distancing.

“Setibanya di Indonesia, kami harap mereka juga menjalani rangkaian screening COVID-19, yang telah ditetapkan secara internasional,” tegas Ridwan Hasan.

Menurut pihak AirAsia Indonesia, setiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, seluruh WNI juga melalui serangkaian prosedur pengecekan kesehatan, termasuk rapid test yang dikoordinir oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar.

AirAsia menerapkan standar ketat dalam pengangkutan penumpang dan barang sesuai dengan rekomendasi otoritas kesehatan dunia serta kebijakan otoritas penerbangan di negara-negara yang akan diterbangi. AirAsia melakukan desinfeksi secara menyeluruh terhadap pesawat yang digunakan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang serta awak pesawat pada penerbangan berikutnya.

Di Rumah

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, menerangkan bahwa pada Jumat 10 April 2020, di terminal kedatangan Internasional bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga menerima kedatangan PMI dari luar negeri dimulai dari pukul 14.00 wita.

Kedatangan PMI berjumlah 537 terdiri dari 97 orang ABK Carnival Cruise Line, Miami – Amerika dan 440 orang ABK Carnival Cruise Line, New Orleans – Amerika. Tercatat — menurut Gubernur Bali W Koster, dalam virtual prescon beberapa hari lalu—diperkirakan ada 20. 000 PMI asal Bali di luar negeri.

Mereka disambut oleh petugas kesehatan dan petugas pendamping, petugas kesehatan  dari  KKP / Kantor Kesehatan Pelabuhan – Kesdam, Dokkes Polda Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Badung dan Kota Denpasar. Petugas pendamping (mengawasi kedatangan) – Disnaker ESDM – PolPP – BPBD – Dishub dan unsur TNI & Polri.

PMI kata Dewa Indra harus melewati protokol kesehatan dengan 3 tahap : tahap 1, PMI melakukan registrasi dan di cek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Tahap 2, petugas kesehatan melakukan cek saturasi O² dan melakukan wawancara gejala batuk (batuk, sakit tenggorokan dan demam/riwayat demam) serta wawancara riwayat perjalanan. Tahap 3, petugas melakukan rapid test terhadap PMI.

Dewa Indra menekankan, penerimaan PMI telah disesuaikan dengan SOP yang berlaku. Untuk itu Dewa Indra meminta kepada para PMI yang berpotensi negatif untuk menjalankan karantina mandiri di rumah secara disiplin. Selain itu Satgas Gotong Royong yang ada di desa dengan dibantu Dinas Kesehatan Kab/Kota atau Puskesmas mau pun Puskesmas Pembantu agar secara disiplin memantau para PMI yang karantina secara mandiri.

Terkait dengan pekerja migran Indonesia (PMI) atau anak buah kapal (ABK) yang baru tiba, Dewa Indra menekankan agar masyarakat tidak melakukan penolakan, menjauhi apalagi melakukan pengucilan. Pemerintah Provinsi Bali telah menerapkan rapid test di Bandara Ngurah Rai,  rapid test yang menunjukkan potensi postitif maka akan dikarantina.

Sedangkan yang menunjukkan potensi negative dipersilahkan pulang dengan catatan karantina minimal 14 hari, dan pada hari ke 8 (delapan) mereka wajib kembali melakukan rapid test pada petugas kesehatan di masing-masing Kabupaten/Kota. Jika pada hari kedelapan hasilnya positif, maka akan dikarantina oleh pemerintah dan dilakukan tes PCR. 

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*