AIRLINES ASEAN DESTINASI INTERNATIONAL

Langit Cerah Menanti Penerbangan Asia Tenggara

Purwa Adi Gurnita, Garuda Indonesia; Eddy Soemawilaga, AirAsia; Irene Chua, Northstar Travel Group; Chee Chian Seah, Singapore Airlines; Xinyi-Liang Pholsena, Northstar Travel Group berfoto usai pembahasan pelayaran dan angkutan udara.( Foto: Travel Weekly Asia)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Seiring dengan meningkatnya momentum sektor pelayaran di Asia Tenggara, konektivitas udara Indonesia juga berkembang.

Dilansir dari www.travel weekly-asia.com, CruiseWorld Indonesia 2024, para pemimpin industri dari Singapore Airlines, Garuda Indonesia, dan Indonesia AirAsia membahas status lanskap penerbangan Indonesia dan bagaimana hal itu dapat membentuk pertumbuhan pelayaran di Indonesia, khususnya segmen penerbangan-pelayaran.

Berikut tiga wawasan dari panel “Konektivitas Udara dan Pertumbuhan Pelayaran di Asia Tenggara;

#1. Kota-kota sekunder semakin berkembang sebagai titik masuk baru

Semakin banyak bandara di Indonesia yang telah ditingkatkan atau dipulihkan statusnya menjadi internasional pada tahun 2025, termasuk Palembang, Belitung, dan Semarang, memperluas akses ke kota-kota sekunder yang dapat melayani pusat pelayaran regional seperti Singapura.
“Bagi SIA Group, Indonesia merupakan pasar yang besar dan strategis, dan kami terus meninjau peluang potensial,” kata Chee Chian Seah, General Manager (Indonesia) di Singapore Airlines.
“Sementara Singapore Airlines tetap fokus pada kota-kota metropolitan besar, Scoot secara aktif mengeksplorasi kota-kota sekunder, terutama yang baru-baru ini ditingkatkan statusnya menjadi internasional, dengan persetujuan regulator.”

#2. Kapasitas penerbangan Indonesia-

Singapura menunjukkan pemulihan yang kuat
Singapore Airlines kini telah sepenuhnya memulihkan jadwal penerbangan pra-pandemi dari empat kota utama di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Medan) dengan peningkatan kapasitas ke Denpasar.
Scoot saat ini mengoperasikan penerbangan dari 11 kota di Indonesia dan berencana untuk menambah lebih banyak lagi.
Purwa Adi Gurnita, Corporate and Travel Group Head Garuda Indonesia, menekankan bahwa maskapai mencatat pertumbuhan lalu lintas internasional sebesar 45% untuk tahun 2024.
“Dari Changi, Garuda adalah maskapai dengan pertumbuhan tercepat dalam hal jumlah penumpang dari Indonesia di antara maskapai Asia Tenggara,” kata Purwa.
“Hal ini mencerminkan fokus berkelanjutan kami dalam membangun kembali konektivitas udara di kawasan ini.”
Jaringan yang dipulihkan dan diperluas ini memainkan peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas keberangkatan kapal pesiar dari Singapura.

#3. Maskapai berbiaya rendah memperluas jangkauan

AirAsia Indonesia terus memainkan peran penting dalam membangun kembali hubungan udara regional. “Kami sekarang terbang dari 15 dari 21 bandara internasional dan berencana menambah lebih banyak lagi,” kata Eddy Soemawilaga, kepala urusan dan kebijakan Indonesia, AirAsia. “Meskipun hanya beroperasi dengan 30 pesawat, kami mengangkut wisatawan terbanyak ke Indonesia, hampir 2 juta penumpang tahun lalu. Kami sekarang kembali ke 75% dari kapasitas pra-pandemi dan terus bertumbuh.”
Dia juga menyoroti peluncuran baru seperti Jakarta–Manado dan Surabaya–Bangkok, serta destinasi terkait pelayaran Australia termasuk Perth, Darwin, Cairns, dan Adelaide.
Dengan semakin banyaknya bandara yang menjadi tujuan internasional dan maskapai yang memperluas jaringan mereka, perjalanan terbang-pelayaran dari Indonesia menjadi lebih mudah dan lebih mudah diakses. Semua ini mengarah pada satu hal: langit yang lebih baik membantu pelayaran lepas landas.

Evan Maulana