Wisatawan di Provinsi Hunan China (Foto : Travel Biz News )

BEIJING, bisniswisata.co.id: Jumlah wisatawan China yang keluar negri          ( outbond) akan melonjak lebih dari 25 persen tahun ini dari tahun 2020 tetapi tetap “pada dasarnya terhenti” dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi, lapor penyiar negara CCTV, mengutip proyeksi resmi.

Penurunan dramatis dalam pelancong dari China, negara terpadat di dunia, sejak penyebaran cepat virus Corona awal tahun lalu, telah meninggalkan lubang pengeluaran tahunan US$255 miliar di pasar pariwisata global.

Dilansir dari Travelbiznews.com dan Reuters sebanyak 25,62 juta perjalanan turis China ke luar negeri diperkirakan akan dilakukan pada tahun 2021, kata CCTV, mengutip laporan tahunan pariwisata outbound dari Akademi Pariwisata China, bagian dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Junlah itu naik dari 20,334 juta pada tahun 2020, yang merupakan penurunan 86,9% dari tahun sebelumnya karena wabah virus Corona menyebabkan pembatasan ketat pada perjalanan global.

Proyeksi tahun ini, yang mencakup perjalanan ke wilayah administratif khusus China seperti pusat perjudian Makau, masih akan jauh di bawah angka tahunan lebih dari 100 juta sebelum pandemi melanda, CCTV mencatat.

Makau, bekas jajahan Portugis, telah menjadi “titik terang” untuk pariwisata keluar dari daratan China karena tindakan pencegahan dan pengendalian virus yang efektif, kata CCTV.

Laju pemulihan pada 2022 akan tergantung pada bagaimana destinasi lain menangani pariwisata, tambahnya.

Administrasi Imigrasi Nasional China mengatakan bulan ini akan terus membimbing warganya untuk tidak pergi ke luar negeri karena alasan yang tidak mendesak dan tidak penting.