UBUD BALI, bisniswisata.co.id: Ubud Food Festival kembali dihelat. Festival kuliner internasional ini akan digelar 26-28 April 2019 di Festival Hub Taman Kuliner, Jalan Raya Sanggingan, Ubud, Bali dengan menghadirkan 70 chef bertaraf internasional dan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan kuliner. Acara ini juga akan diisi seminar dengan 100 narasumber terkait hulu hingga hilir makanan dan minuman.
Festival ini di antaranya ingin memopulerkan masakan lokal nusantara kepada wisatawan mancanegara. Festival kali ini mengangkat tema “Spice up the World”, dengan sebuah harapan masakan Indonesia mendunia dan menjadi salah satu menu favorit warga dunia.
Apalagi seluruh masakan yang disajikan dalam festival ini, menggunakan bahan organik, kaya rempah dan ramah lingkungan, begitu juga penanganan limbahnya. Karenanya masyarakat maupun wisatawan yang datang bisa mengikuti sekitar 200 program di antaranya memasak aneka menu, industri kuliner, diskusi, seminar, musik, dan pemutaran film.
Juga ada Special Events, Masterclasses, dan Food Tours yang digelar di beberapa lokasi di sekitar Ubud. Bahkan dalam Festival mempersembahkan acara untuk anak-anak agar belajar memasak, membuat es krim, roti, dan lainnya. Juga ada puluhan gerai makanan lokal dan internasional yang diharapkan menjadi ajang unjuk budaya dari masing-masing daerah asalnya.
Ubud Food estival yang kelima kali ini, awalnya merespons tren kuliner yang ada di Ubud yang diwadahi dalam kegiatan The Kitchen yang kemudian berkembang menjadi Ubud Food Festival. Festival yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat ini bisa dikunjungi sekitar 15 ribu orang selama 3 hari pelaksanaan.
UFF 2019, ada program baru yang diperkenalkan, yaitu Quick Bites. Sesi ini merupakan presentasi selama 20 menit. Materi presentasi disampaikan pembicara Festival mengenai topik tertentu. Semua dikulik lebih mendalam agar pecinta kuliner mendapatkan gambaran utuh mengenai permasalahan yang diangkat.
Karenanya setiap hari, pengunjung Festival dapat menikmati sesi Quick Bites karena menyajikan topik-topik berbeda. Mulai dari gerakan Slow Food, makanan fermentasi dari Indonesia, buah-buahan asal Bali yang mulai langka, komunitas pertanian, dan lainnya.
Menariknya, UFF 2019 juga menggelar demo masak. Namun, demo tidak hanya dapat ditemui dalam sesi Kitchen Stage di Indus Restaurant. Demo masak juga bisa dijumpai dalam sesi Teater Kuliner yang digelar di Festival Hub di Taman Kuliner. (NDY)