TRANSPORTASI

2018, Citilink Targetkan 15,7 Juta Penumpang

JAKARTA, Bisniswisata.co.id: Sepanjang tahun 2018, Maskapai Citilink Indonesia menargetkan mampu menerbangkan sebanyak 15,7 juta penumpang. Target itu, meningkat sebanyak 26,6% dibandingkan dengan realisasi 2017 sebesar 12,4 juta penumpang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 6% dibandingkan dengan tahun 2016 hanya 11,8 juta penumpang.

“Kami memproyeksikan dapat menerbangkan sebanyak 15,7 juta penumpang, dan optimis bisa tercapai. Syukur-yukur terlampui,” papar Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam siaran pers yang diterima Redaksi Bisniswisata.co.id, Ahad (21/01/2018).

Guna menggapai target itu, sambung dia, Citilink melakukan sejumlah upaya, diantaranya peningkatan ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) memang menjadi sasaran utama pelayanan Citilink Indonesia. “Dengan harapan penumpang tidak kecewa. Karena jika delay terlalu lama akan membuat penumpang tak melirik Citilink,” lontarnya.

Terkait ketepatan waktu itu, target Citilink sebesar 87%. Target ini, meningkat 5% dibandingkan tahun 2017 mencapai 82,77%. “Jadi peningkatan OTP memang menjadi sasaran utama pelayanan Citilink Indonesia,” sambungnya.

Selain itu, manajemen Citilink melakukan inovasi dengan berbagai kemudahan mulai dari pemesanan dan pembelian tiket pesawat, proses check-in yang cepat dengan memanfaatkan teknologi mobile apps, hingga kerjasama dengan mitra bisnis strategis, seperti dalam pelayanan shopping on line dalam penerbangan.

Saat ini, Citilink Indonesia memiliki 65 rute dan 268 frekuensi penerbangan setiap harinya ke 32 kota di Indonesia dan regional dengan menggunakan 50 unit pesawat Airbus A320 yang lebih ramah lingkungan.

Sepanjang 2017, Citilink Indonesia berhasil meraih empat penghargaan utama, yaitu maskapai dengan Manajamen Keselamatan Penerbangan Terbaik dari Kementerian Perhubungan (akhir Desember 2017), Indonesia Leading Low Cost Airline dari ITTA selama tujuh tahun berturut-turut, dan penghargaan IT Implementation Award selama empat tahun berturut-turut dari iTech, serta sertifikasi untuk mengangkut Dangerous Goods. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto