TAKENGON, ACEH TENGAH, bisniswisata.co.id: Aceh memiliki seni dan budaya yang luar biasa, bahkan sudah mendunia. Sebut saja Tari Saman, semua orang pasti sudah tahu. Malah tarian ini dikagumi dunia internasional. Selain Saman, juga ada Tarian Ratoh Jaroe. Kebudayaan Aceh ini, sukses menyita perhatian dunia saat pembukaan Asian Games 2018.
Bukan hanya itu, kekayaan seni budaya Aceh lainnya juga bakal dapat dinikmati dalam Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest) 2018, yang digelar di Lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah, selama tiga bulan mulai pembukaan pada 14 September hingga 23 November 2018.
Konsep GAMIFest 2018 juga bakal diisi dengan sport tourism, pameran, hingga pameran dengan melibatkan empat Kabupaten di Aceh yakni Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues.
GAMIFest 2018 ini akan digelar meriah. Sebab, eventnya melibatkan empat kabupaten dengan kekhasannya. Beragam atraksi akan disajikan. Komposisinya disesuaikan daerah masing-masing. Wilayah Aceh Tengah, misalnya akan menyajikan karnaval dan pameran budaya. Seperti tarian massal, pameran foto pesona kawasan tengah Aceh, juga aksi budaya lainnya. Warna lain ditunjukan melalui aksi olahraga wisata dan paralayang.
Sementara di Kabupaten Bener Meriah akan digelar Festival Panen Kopi, Burni Telong Expidition, serta Aceh Bike Cross Country. Demikian dengan di Kabupaten Aceh Tenggara atau Kutacane, Festival Arung Jeram dan Festival Leuser Agara akan menjadi rangkaian GAMIFest.
Kabupaten Gayo Lues juga akan turut serta dengan menghadirkan Saman sebagai andalan, dengan menghadirkan Festival Budaya Saman lewat even Saman Sara Lo Sara Ini atau Saman Dua Hari Dua Malam, dengan melibatkan 11 Kampung di 11 Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues.
Setelah digelar berurutan, Belangkejeran dan Gayo Lues, akan menjadi tempat penutup GAMIFest 2018 pada 24 November. Acara penutupan bakal diisi dengan Saman Roa Lo Roa Ingi atau Saman Dua Hari Dua Malam. Dibawakan kolosal, pertunjukan Tari Saman ini akan diikuti oleh 15.000 penari yang berasal dari 140 desa di wilayah Gayo Lues.
Sejumlah negara sahabat juga akan dilibatkan dalam pentas Tari Saman yang dikuti oleh 15.000 penari. Pengembangan dari Tari Saman, yakni ada lokakarya untuk perwakilan negara sahabat. Selain tarian massal, nantinya ada juga pendirian Saman Centre. Ada juga workshop Saman bagi peserta perwakilan dari negara sahabat.
Pada 2017, Tari Saman berhasil memecahkan rekor dengan 12.267 penari sehingga masuk ke dalam catatan rekor MURI. Syafruddin menuturkan tari Saman itu juga dinilai sebagai warisan dunia dan menjadi simbol harmoni di bumi.
Gayo merupakan nama suku kedua terbesar setelah Suku Aceh, yang tersebar di Takengon, Bener Meriah dan Gayo Lues. Sementara Alas adalah nama suku yang menempati Kabupaten di Aceh Tenggara, dengan nama ibukota Kutacane. GAMIFest merupakan sebuah usulan dari Presiden Joko Widodo setelah meresmikan Bandara Rembele Takengon pada 2 Juni 2016 di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Presiden saat itu sempat menyinggung keinginannya agar membuat kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan dan pariwisata di Dataran Tinggi Gayo-Alas. Kemudian sejumlah tokoh Gayo yang ada di Jakarta merespon itu dan membahas agenda kegiatan bersama perwakilan Pemerintah Aceh dan Kemenko PMK, disepakatilah nama kegiatan GAMIFest 2018.
Bertajuk “The Power of Nature,” Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh telah merilis dua puluhan event kebudayaan dan pariwisata yang diusung oleh komunitas di Takengon, yakni tari massal, handycraft and photo expo, Pentas Wonderful Gayo Alas, Coffee and Culine]ary Festival, Jet Ski Exhibition yang akan digelar di Danau Laut Tawar, Paramotor Show, Takengon Rafting di Sungai Peusangan, Pawai Budaya Gayo Alas, Pacu Kuda Tradisional, Lomba Perahu Tradisional, Camping 100 Tenda, dan beragam atraksi lainnya.
Program ini merupakan gagasan Flatfom Indonesiana yang menggandeng Kemendikbud RI dengan pemerintah daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut. Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka GAMIFest 2018 di Lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah, pada 14 September 2018. (redaksibisniswisata@gmail.com)