NEWS

WTTC: Paska wabah Covid Hilang, Bisnis Travel & Tourism Paling Penting untuk Pemulihan Ekonomi

LONDON, Inggris, bisniswisata.co.id: Laporan WTTC belum lama ini mengungkapkan paska hilangnya wabah pandemi global maka sektor travel & tourism yang cepat memulihkan perekonimian.

Laporan Dampak Ekonomi (EIR) tahunan WTTC  menunjukkan kontribusi vital yang akan dilakukan Travel & Tourism terhadap pemulihan ekonomi Asia-Pasifik sangat penting begitu pandemi COVID-19 dapat ditaklukan dan dibasmi di muka bumi 

Publikasi oleh World Travel & Tourism Council (WTTC), yang mewakili sektor swasta travel & tourism global menyebutkan bagwa kawasan Asia Pasifik pertumbuhannya tercepat selama 2019. Hal ini  didorong oleh pertumbuhan berkelanjutan di rumah tangga kelas menengah, fasilitasi visa, peningkatan konektivitas dan prioritas pemerintah.

Sektor Perjalanan ( travel)  & Pariwisata ( tourism) menghasilkan US$ 2.971 miliar terhadap PDB, atau 9,8% dari ekonomi kawasan. Tumbuh sebesar 5,5  % dari tahun sebelumnya dan terdepan dalam perekonomian regional secara keseluruhan selama lima tahun berturut-turut sebesar 4,2%.

Wisatawan internasional menghabiskan total US $ 548 miliar, mewakili 6,6% dari total ekspor kawasan. Jadi penelitian menunjukkan selama lima tahun terakhir, di wilayah Aspak, sektor ini menciptakan lebih dari 21 juta pekerjaan baru, setara dengan  56% dari semua pekerjaan baru secara global.

Laporan komprehensif juga menunjukkan bahwa perjalanan wisata merupakan mayoritas dari total pengeluaran Perjalanan & Pariwisata (81%), dengan hanya 19% yang dikaitkan dengan perjalanan bisnis.

Ketika mempertimbangkan pengeluaran domestik dan internasional, jumlahnya cenderung sama, dengan pengeluaran pengunjung domestik membuat 74% dari total, dan internasional membuat 26%.

 China memimpin pertumbuhan wilayah tahun 2019 dalam hal PDB dan ukuran lapangan kerja, dengan kinerja yang kuat di pasar utama Asia lainnya seperti Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Travel & tourism mendukung lebih banyak pekerjaan di Tiongkok daripada di negara lain manapun di kawasan ini dengan hampir 80 juta pekerjaan, atau, 10,3% dari total pekerjaan. Sektor  ini tumbuh sebesar 9,3%, terbesar kedua di dunia, mencapai 11,3% dari keseluruhan ekonomi Tiongkok.

Malaysia dan Vietnam juga memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing naik 6,6% dan 7,7% dan keduanya menunjukkan perbedaan antara pengeluaran pengunjung domestik dan internasional, dengan 49% pengeluaran wisatawan domestik dan 51% dari pengeluaran internasional. 

Mayoritas pengeluaran travel & tourism di kedua negara sangat banyak berasal dari perjalanan wisata, dengan Malaysia mengaitkan 86% dari pengeluaran wisatawan dan Vietnam menyumbang 90%.

Filipina juga melihat pertumbuhan signifikan sebesar 8,6% sekali lagi,  menyumbang 25,3% dari total ekonomi di negara itu dan mendukung 24,1% dari total lapangan kerja yang menciptakan lebih dari 10 juta pekerjaan.  Pengeluaran dari wisata merupakan 66% dari total pengeluaran wisatawan , dan 85% dari wisatawan domestiknya.

Gloria Guevara, Presiden & CEO WTTC, mengatakan: “Laporan Dampak Ekonomi  WTTC 2019 menunjukkan bagaimana bisnis travel & tourism ini tahun lalu menggerakkan perekonomian di Asia-Pasifik dan menjadikannya wilayah ini dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang  kontribusi ke PDB. Sektor ini mendukung lebih dari 182 juta pekerjaan atau 9,6% dari total jumlah orang yang dipekerjakan.

 “Laporan kami menggarisbawahi betapa pentingnya travel & tourism dalam mendorong pemulihan ekonomi kawasan, menghasilkan lapangan kerja baru dan mendorong pengunjung kembali ke Asia-Pasifik. Dampak berganda ekonominya sangat positif untuk usaha kecil dan menengah.

Menurut Gloria Guevara, sangat penting semua pemerintah di seluruh kawasan membantu melindungi bisnis travel & tourism karena pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi regional dan global dimana saat ini sedang berjuang untuk bertahan hidup.  

“Penelitian kami menunjukkan 75 juta pekerjaan secara global berisiko langsung dan diantaranya 48 juta pekerjaan terancam kehilangan pekerjaan  di Asia Pasifik. Hal ini saja sudah menunjukkan betapa kritisnya untuk segera mendapatkan dukungan dari pemerintah masing-masing di kawasan. ”

Di tingkat global, travel & tourism mengungguli tingkat pertumbuhan PDB global 2,5% untuk sembilan tahun berturut-turut, berkat tingkat pertumbuhan PDB tahunan sebesar 3,5%.  Ini menjadikannya sektor tertinggi ketiga ekonomi global dalam hal pertumbuhan PDB.

Dampak ekonomi menunjukkan sektor ini mendukung satu dari 10 (330 juta) pekerjaan, memberikan kontribusi 10,3% terhadap PDB global dan menghasilkan satu dari empat dari semua pekerjaan baru.

Perincian oleh WTTC menunjukkan Asia Pasifik menjadi wilayah dengan kinerja terbaik di seluruh dunia dengan tingkat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 5,5%, diikuti Timur Tengah sebesar 5,3%.  AS dan Uni Eropa keduanya menunjukkan tingkat pertumbuhan yang stabil sebesar 2,3%, sementara negara dengan pertumbuhan tercepat adalah Arab Saudi.

 

 

 

Arum Suci Sekarwangi