BAHARI

Hotel Banyak Tutup Tapi Mengapa Banyak Yang Merindukan ?

Berlibur di hotel dekat pantai jadi idaman keluarga kecil ( Foto: dok pribadi Aditya)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Selain sebagian besar jaringan hotel memutuskan tutup untuk sementara waktu, maka sisanya  yang bertahan di tengah pandemi Covid-19 juga melakukan berbagai strategi untuk bertahan hidup.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, sampai dengan Senin pekan lalu (6/4) tercatat sudah ada 1.226 hotel tutup.Untuk angka riil jumlah hotel tutup lebih banyak karena pihaknya hanya punya data berdasarkan yang melapor saja.

Penutupan hotel berdampak terhadap sekitar 150.000 karyawan.Tak heran agar dana kas tetap mengalir berbagai strategi baru dilakukan. ” “Pengeluaran hotel paling besar adalah gaji karyawan, dan utilitas, seperti listrik dan air. Hotel bisa ditutup supaya biaya utilitas berkurang, tetapi karyawan, kan, enggak bisa,” ujar Haryadi.

Tak heran kini beredar promo-promo menjadikan kamar hotel untuk tempat bekerja sekaligus karantina diri yang bisa dibayar per minggu hingga sebulan seperti sewa kamar kost.

Jaringan hotel Holiday Inn menawarkan  tamu bisa bekerja dengan lebih hemat apabila melakukan reservasi selama lima malam.  Reservasi kamar sudah termasuk poin reward, sarapan pagi, koneksi WiFi berkecepatan tinggi, area bekerja yang luas dan juga kursi ergonomis yang nyaman.

Para tamu juga bisa menikmati fasilitas hotel lainnya seperti ruang kebugaran dan self-service laundry yang secara reguler disanitasi dengan seksama. 

Hotel lainnya  di Bali juga menawarkan paket bekerja dari hotel dengan rentang waktu seminggu sampai sebulan sampai akhir Mei. Paket itu dihargai mulai dari Rp 650.000 hingga Rp 2.500.000 dengan fasilitas Wi-Fi, akses ke kolam renang, diskon laundry, dan pembersihan kamar dua kali seminggu.

Meskipun banyak hotel menawarkan paket menginap yang menarik, bagi keluarga muda tetap saja memilih kerja dari rumah. Home Sweet Home dinilai tetap lebih efektif meskipun saat berliburan dengan keluarga hotel tetap menjadi pilihan mereka.

Aditya, 35 tahun, eksekutif di perusahaan start-up bidang telekomunikasi misalnya setiap tahun sedikitnya melakukan liburan keluarga dua kali dengan destinasi wisata berbeda-beda, baik di dalam maupun luar negri. 

Pilihan wisatanya masih Bali, Jogja, Malang dan negri jiran seperti Singapura karena selalu ada  obyek wisata baru dan banyak pilihan untuk berwisata bersama istrinya,  Vidya Paramitha dan anaknya,  Sarah Anjani yang 21 April nanti genap berusia lima tahun.

Pilihan hotel saat liburan menjadi perhatian utama karena saatnya bonding dengan keluarga sehingga sebelum memesan secara online memang benar-benar memperhatikan fasilitas yang ada karena kini mudah mendapatkan video, gambar dan lainnya sebelum melakukan pemesanan.

Aditya berharap pemerintah fokus menangani pandemi yang saat ini tengah terjadi agar perekonomian bisa kembali pulih setelah wabah virus corona selesai dan barulah liburan keluarga bisa kembali diwujudkan.

Prasetyo Yudo dan keluarga ( foto: dok.pribadi)

Prasetyo Yudo, 42 tahun, juga  menunggu wabah pandemi virus ini tuntas untuk kembali berlibur di Hotel. Eksekutif yang bekerja di perusahaan distributor buah ini banyak pilihan untuk berlibur di hotel bersama ke dua putrinya Devana dan Danya.

Pilihan berlibur di hotel karena adanya beragam fasilitas di bawah satu atap sehingga dia biasanya memilih hotel yang lengkap untuk beraktivitas bersama kedua putrinya. Merindukan berlibur di hotel yang nyaman dengan kolam renang yang indah  tentunya.

Maklum sang istri, Dea Asdewi , 41, kerja di perbankan yang sehari-harinya juga sibuk dengan jam kerja yang ketat sebagai usaha jasa layanan. Oleh karena itu pilihan tinggal di hotel saat liburan sekolah memang menjadi pilihan, ninimal dua kali liburan dalam setahun.

“Tapi untuk sekarang kerja dari rumah saja pilihan terbaik.  Tapi kelar wabah kami juga sudah punya tujuan hotel mana yang di tuju,” kata Prasetyo Yudo.

Hotel resort di Bali misalnya, sangat menggoda apalagi yang lokasinta di pinggir pantai dan ada kolam renang. Dia juga pilih lokasi yang dekat kemana-mana karena bisa lebih hemat waktu sehingga liburan lebih efektif dan efisien tidak habis waktu di jalan.

Di luar liburan keluarga, pria yang akrab dipanggil Yudo ini juga menyempatkan liburan 2-3 hari hanya bersama istri tercinta baik di dalam maupun di luar negri. Online Travel Agent ( OTA) banyak membantu untuk membuat reservasi mendadak sekalipun.

OTA menghubungkan traveler dengan pengalaman yang berkesan, pilihan transportasi yang mudah, dan tempat menginap yang luar biasa , dari rumah sampai hotel dan masih banyak lagi, sehingga Yudo mengaku kesempatan untuk cuti tahunan juga disisihkan untuk berdua saja.

Scoot pernah melakukan riset tahun lalu yang menyatakan lebih dari 50% milenial Indonesia telah melakukan traveling dua kali, masing-masing selama satu hingga empat hari, menunjukkan bahwa milenial lebih suka traveling singkat namun sering. Nah sudah memutuskan kelar Covid-19 mau kemana ?.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)