DESTINASI EVENT INTERNATIONAL NEWS RISET

WTTC: Pariwisata Adat Sumbang US$67 Miliar Bagi Ekonomi Global

Hal ini diungkapkan melalui laporan penting yang dipresentasikan pada KTT Global WTTC 2024

PERTH bisniswisata.co.id: World Travel and Tourism Council (WTTC) mempresentasikan laporan penting tentang dampak ekonomi pariwisata adat pada KTT Global WTTC yang baru-baru ini berakhir di Perth, Australia.

Laporan tersebut menunjukkan bagaimana pariwisata adat berpotensi menyumbang US$67 miliar bagi ekonomi global pada akhir dekade ini.

WTTC juga menunjukkan peran pariwisata adat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah terpencil, dan kontribusinya yang vital bagi pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat.

Manfaat ekonomi pariwisata adat

Pariwisata adat dengan cepat muncul sebagai penggerak ekonomi utama. Pariwisata ini menciptakan lapangan kerja dan nilai ekonomi di daerah terpencil. Pariwisata ini mempromosikan dan melindungi budaya, bahasa, dan tanah masyarakat adat.

Pada saat yang sama, pariwisata ini menawarkan kesempatan unik bagi pengunjung untuk mengalami dan mempelajari sejarah dan tradisi adat.

Dengan pasar pariwisata pribumi global yang ditetapkan tumbuh pada CAGR sebesar 4,1 persen selama dekade berikutnya hingga mencapai US$67 miliar, sektor ini memberdayakan masyarakat untuk mengendalikan masa depan ekonomi mereka.

Tentang pertumbuhan dalam hal karier dan inklusivitas

Pariwisata pribumi juga merupakan jalur karier yang berkelanjutan, yang dicontohkan oleh Asosiasi Pariwisata Pribumi Kanada (ITAC), yang memberdayakan masyarakat untuk mengendalikan masa depan mereka melalui pariwisata.

Sementara itu, negara-negara seperti Australia dan AS semakin menggabungkan pengalaman pribumi ke dalam pemasaran pariwisata nasional, yang memastikan representasi yang autentik.

Meskipun pariwisata pribumi tumbuh, banyak operator menghadapi tantangan dalam mengamankan pendanaan, tetapi upaya seperti Dana Destinasi Pariwisata Pribumi Kanada (ITDF) bertujuan untuk mengumpulkan CA$2,6 miliar pada tahun 2030, untuk menciptakan 800 bisnis pribumi baru dan lebih dari 21.000 pekerjaan baru.

Dana ini sangat penting untuk memastikan masyarakat Pribumi mendapatkan manfaat penuh dari industri pariwisata yang sedang berkembang pesat dan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.

WTTC berkomitmen untuk menyuarakan percakapan penting ini guna mendukung upaya masyarakat pribumi di seluruh dunia dalam membentuk narasi pariwisata mereka sendiri dan memastikan pariwisata pribumi tetap menjadi industri yang berkembang pesat dan mandiri yang menguntungkan semua orang.

Bagaimana berbagai negara mendekati pariwisata pribumi

Minat dan partisipasi dalam pengalaman pariwisata Aborigin terus tumbuh di Australia Barat, dengan hasil tertinggi yang tercatat hingga saat ini tahun ini.

Menurut Visitor Experiences and Expectations Research (VEER), hampir sembilan dari 10 pengunjung tertarik (87 persen) dan lebih dari sepertiga (36 persen) berpartisipasi dalam pariwisata Aborigin di Australia Barat pada tahun 2023 dan 2024.

Kontribusi ekonomi dari bisnis pariwisata Aborigin terus meningkat, dengan sektor ini menambahkan AU$63,8 juta ke produk negara bagian bruto di Australia Barat pada tahun 2021 dan 2022.

Di Kanada saja, sektor pariwisata pribumi mendukung hampir 2.000 bisnis, dan lebih dari 39.000 pekerjaan, menyumbang CA$1,7 miliar bagi perekonomian pada tahun 2017.

Demikian pula, di wilayah Guna Yala di Panama, pariwisata merupakan penggerak ekonomi utama, yang menopang masyarakat Guna dan budaya mereka sekaligus menciptakan ekonomi yang mandiri.

Masyarakat Sámi di Eropa Utara juga telah mengembangkan tanda sertifikasi seperti “Sámi Duodji” untuk melindungi tradisi mereka yang kaya, sementara robot inovatif Kipi dari Peru membantu melestarikan bahasa yang terancam punah seperti Kukama, yang hanya dituturkan oleh 2.000 orang.

Dengan memasukkan unsur-unsur seperti ini ke dalam pariwisata, masyarakat adat dapat melindungi identitas budaya mereka

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)