JAKARTA, bisniswisata.co.id: Menjelajahi wisata kuliner di Jakarta seolah tak ada habisnya. Yang paling gres, restoran Marrakech Cuisine from Marocco di bilangan Wolter Monginsidi Jakarta. Restoran ini menyuguhkan masakan Maroko. Ternyata, mendapat sambutan warga Indonesia yang menyukai kuliner ala Timur Tengah.
Bila dibandingkan dengan kuliner khas Mediterania atau Timur Tengah lainnya, cita rasa khas kuliner Maroko mungkin masih cukup asing di lidah orang Indonesia. Apalagi, belum banyak restoran yang punya spesialisasi masakan Maroko dengan cita rasa yang autentik.
Meski banyak yang mengira cita rasanya serupa dengan kuliner Mediterania atau Timur Tengah, namun rupanya kuliner dari Negeri Maghribi punya cita rasa yang jauh berbeda.
Kuliner dari Maroko sedikit banyak dipengaruhi oleh sentuhan Eropa, mengingat negara tersebut sempat dijajah oleh Prancis. Berbeda dengan masakan Indonesia, Timur Tengah, atau Mediterania, orang Maroko lebih sering menyantap menu makanannya bersama roti ketimbang nasi.
Selain itu, cita rasanya pun lebih ringan dan tidak medok, walaupun tetap menggunakan rempah-rempah dalam pengolahannya. Tak boleh ketinggalan, setiap menu masakannya harus dibumbui dengan minyak zaitun untuk memberikan sentuhan yang begitu khas. Minyak zaitun asli Maroko memang memiliki aroma yang lebih harum dan rasa khas zaitun yang lebih kuat ketimbang yang dijual di Indonesia.
Penyajiannya tak kalah unik, berbagai makanan tersebut dimasak dan disajikan dalam pot tanah liat bernama tagine. Proses memasak yang dilakukan selama dua jam lamanya membuat teksur berbagai hidangannya jadi sangat lembut, dan tentunya lebih sehat karena tak digoreng sama sekali.
Berbagai menu kuliner Maroko semuanya disajikan dalam semacam pot tanah liat dan disantap bersama roti semolina–semacam jenis gandum. Begitu tutupnya dibuka, aroma wangi langsung menguar.
Kuliner yang menjadi andalan Marrakech Cuisine from Marocco di antaranya zaalouk, yakni terong yang dimasak dengan tomat untuk hidangan pembuka. Selain itu, couscous by Fatimah El Baamri, kudapan berbasis ayam dan sayuran yang merupakan resep keluarga.
Selain itu, ada Rfissa yang disajikan dengan ayam, lentil, dan biji fenugreek. Buat pencinta kopi, kami punya Nous nous coffee atau kopi setengah-setengah. Cara penyajiannya setengah kopi dan setengah susu.
“Yang suka teh, ada moroccan tea, yakni teh dari daun mint khas Maroko yang bisa dinikmati dengan gula atau tawar saja,” terang pemilik restoran Marrakech Cuisine from Marocco, Maria Rotinsulu El Mourabiti, seperti dilansir tabloidbintang.com, Rabu (27/02/2019).
Kecintaan Maria pada masakan Maroko tak main-main. Untuk mendalami kuliner Maroko, ia belajar selama 2 tahun di Maroko. Ia mengenali masakan Maroko dari kegiatan wisata kuliner hingga belajar dari resep rahasia keluarga suami.
Ilmu dari Maroko ditularkan Maria kepada sejumlah juru masak di Indonesia. Walhasil, lahirlah restoran yang menyuguhkan masakan bercita rasa otentik Maroko namun dekat dengan masyarakat Indonesia.
Restoran ini buka Senin sampai Jumat pukul 11.00 siang sampai 11 malam. Akhir pekan, buka hingga jam 12 malam. Selain menikmati kulinernya, juga menampilkan suasana Maroko yang sangat kental lewat dekorasi maupun ornamen.
Beberapa pajangan seperti belga (sandal khas Maroko) dan tagine (pot tanah liat) terlihat menghiasi sudut dinding untuk memberikan sentuhan ala Maroko. Tak lupa, beberapa lampu kaca berwarna-warni menggantung di langit-langitnya.
Beberapa dekorasi tersebut bahkan diimpor langsung dari Maroko, untuk benar-benar membawa ambience dari negara di Afrika Utara tersebut. Selain area makan publik, pengunjung juga bisa memilih tempat duduk di area merokok atau area ruang pribadi yang multifungsi. “Sehingga, Anda serasa pelesir ke Maroko meski sebenarnya berada di Jakarta,” tambahnya.
Nama Marrakech sendiri diambil dari kata marrakesh yang artinya mutiara dari Selatan. Ia merupakan kota di Barat daya Maroko, di kaki Pegunungan Atlas.
Maroko adalah salah satu negara yang mempunyai banyak makanan khas, yang wajib Anda cicipi. banyak sekali makanan yang anda harus cicipi, mulai dari roti, kacang, gandum ,dan lainnya. jika anda sudah mencobanya, anda pasti bakal ketagihan dengan makanan khas Maroko:
#. Roti
Di Maroko terdapat banyak jenis roti yang terkenal dengan kelezatannya. Roti kering yang disebut Khobz adalah makanan pokok Maroko berupa roti yang dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu. Roti lain yang terkenal adalah Baghrir (roti spons, sedikit seperti crumpets), Harsha (roti mentega yang terbuat dari pasta tepung semolina halus) dan Rghaif (roti berbentuk datar dan berlapis-lapis). Topping roti yang banyak digunakan di Maroko adalah madu atau keju kambing.
#. Couscous
Seksu atau Couscous adalah pasta dari gandum yang berbentuk gulungan. Makanan ini dikukus bersama rebusan daging dan sayuran. Untuk melengkapinya, daging ditutupi dengan piramida couscous berupa sayuran yang dimasukan ke dalam sisi pasta dan saus disajikan secara terpisah. Makanan khas Maroko ini sering dihiasi dengan kismis yang manis atau dalam tradisi Berber disajikan dengan semangkuk buttermilk.
#. Zaalouk
Makanan khas Maroko banyak berupa salad sayuran yang dimasak dengan roti. Salad biasanya terdiri dari paprika hijau dan tomat, wortel manis atau courgette pure, dan dilengapi minyak zaitun lokal. Zaalouk adalah salad sayuran yang terdiri dari terong yang diasapi dan dibumbui dengan bawang putih, paprika, jinten dan bubuk cabai.
#. B’stilla
B’stilla adalah pie tradisional Maroko yang terkenal sangat lezat. Pie ini terdiri dari berlapis-lapis adonan tipis yang dicampur dengan daging merpati, almond dan telur. Pie ini dibumbui dengan kunyit, kayu manis dan ketumbar. Adonan B’stilla ditaburi dengan gula dan kayu manis diatasnya.
#. Kepala Kambing Kukus
Kepala kambing kukus adalah makanan khas Maroko yang banyak dimakan selama festival Islam Idul Adha (Hari Raya Kurban). Untuk memasaknya, kepala domba dikukus selama sekitar lima jam sehingga siap dimakan ketika siang. Kepala kambing bisa dibeli dengan atau tanpa mata, meskipun otak yang dijual secara terpisah di kios daging lain. Untuk makan kepala kambing kukus, kamu dapat menaburinya dengan jinten, garam dan cabai. Daging bagian pipi dan lidah adalah yang paling banyak disukai orang karena kelembutannya.
#. Ikan Sarden Pedas
Maroko adalah eksportir terbesar di dunia untuk sarden, sehingga ikan kecil banyak diolah dalam berbagai jenis makanan. Sarden khas Maroko biasa diisi dengan pasta chermoula pedas yang terbuat dari tomat, ketumbar, cabai, bawang putih, paprika, jinten, minyak zaitun dan jus lemon. Sarden dilapisi dalam adonan yang digoreng sampai garing dan sering disajikan dengan cabai hijau goreng.
#. Terong Goreng
Terong banyak dimasak di Maroko sebagai makanan pokok. Terong goreng dimasak dengan diiris-iris tipis dan diberi saus merica pedas manis. Vegetarian di Maroko sangat menyukai makanan ini karena terong mengandung banyak vitamin untuk tubuh. Makanan ini disajikan dengan Lubia pedas (kacang haricot putih yang direbus dengan tomat, jinten, paprika, bawang putih dan jahe) atau salad segar.
#. Brochette
Brochette adalah kebab ayam mini yang dimasak diatas arang. Daging ayam pada makanan ini sebelum dimasak dilumuri dulu dengan garam dan rempah-rempah seperti merica dan jinten. Setelah dibumbui, daging ditusuk seperti sate dan dibakar. Brochette disajikan dengan khobz (roti kering), harissa (saus lada merah), bawang merah, jinten dan garam.
#. Sup Bekicot
Di Maroko banyak kios makanan yang menjual Sup Bekicot dalam tong yang populer di seluruh negeri. Cara memakannya adalah dengan menarik bekicot dari cangkangnya dengan tusuk gigi sebelum menyeruput sup. Siput memiliki rasa bersahaja, sedikit seperti jamur shitake. Sup bekicot ini dibuat dengan bumbu yang terdiri dari sekitar 15 rempah-rempah yang berbeda. Warga Maroko percaya bahwa kaldu bekicot baik untuk pencernaan dan dapat menyembuhkan demam.
#. Limpa Unta
Limpa Unta memiliki tekstur yang lembut dan creamy seperti hati. Limpa unta banyak dimasak di Maroko dengan minyak zaitun, rempah-rempah dan sedikit lemak dengan cara dipanggang dalam oven dan dicampurkan dengan berbagai jenis roti. Limpa unta biasa disajikan dengan diiris dan dijaikan isi dalam sandwich. Di Maroko burger unta banyak dijual dan terkenal disajikan dengan kentang goreng dan salad.
#. B’ ssara
B’ ssara adalah sup khas Maroko yang berbahan dasar kacang. Secara tradisional makanan ini disajikan untuk sarapan. Di atas sup biasa diberi tambahan minyak zaitun, taburan jintan dan roti yang baru matang dari oven. Sup dibuat dengan banyak bawang putih (sekitar satu kilogram per tong besar) dan pemilik kios yang menjualnya hanya akan menutup toko setelah makanan ini terjual habis.
#. Tagine
Tagine adalah masakan tradisional Maroko yang dimasak dengan pot tanah liat dengan tutup berbentuk kerucut. Tagine dapat ditemukan di kafe pinggir jalan hingga di restoran papan atas. Biasanya makanan ini selalu disajikan dengan roti.
#. Ikan Chermoula
Maroko terletak dekat dengan laut Atlantik dan pantai panjang Mediterania. Posisi geografis ini membuat Maroko menjadi kaya dengan hidangan ikan. Chermoula adalah makanan tradisional Maroko yang mengombinasikan bumbu dan rempah-rempah dengan ikan bakar. Ikan mackerel adalah jenis yang paling sering digunakan untuk memasak makanan ini.
#. Harira
Selama bulan suci Ramadhan, warga Maroko biasanya berbuka dengan semangkuk Sup Harira mengepul. Makanan ini dimasak dengan dengan bahan berupa tomat, kacang, buncis dan daging kambing. Topping sup ini adalah perasan air lemon dan beberapa ketumbar cincang. Makanan tradisional ini disajikan dengan pretzel manis yang disebut chebakkiya.
# Kefta Tangine
Kefta adalah makanan khas Maroko yang berbahan dasar daging sapi atau kambing cincang. Daging cincang dengan dimasak dengan bawang putih, ketumbar, peterseli, dan kayu manis kemudian digulung menjadi bola dan dimasak dalam saus tomat dan bawang. Tepat sebelum hidangan siap, telur dicampur ke dalam saus untuk memperkaya rasa masakan. (NDY)