DAERAH

Wisatawan Pendaki Gunung Semeru Tembus 600 Orang Perhari

MALANG, bisniswisata.co.id: Setiap pendaki harus mendaftar dulu secara online jika hendak naik ke Gunung Semeru. Karena itu, petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bisa mengetahui kapan jumlah pendaki membludak dan relatif sepi. Yang jelas, dalam sehari maksimal 600 orang mendaki Gunung Semeru.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie mengatakan ada dua momentum pendakian yang selalu ramai. Dua momentum itu adalah pada 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan RI dan 28 Oktober saat Sumpah Pemuda. “Para pendaki biasanya menggelar upacara bendera di beberapa titik, mulai di Ranupani, Ranukumbolo, dan Kalimati,” kata John Kenedie.

Sementara saat libur Lebaran, menurut dia seperti dilansir laman Tempo.co, Kamis (23/05/2019), biasanya tak banyak orang yang mendaki Gunung Semeru karena memang tak ada agenda wisata atau kegiatan apa pun selama puasa dan Lebaran.

Pendaki yang sudah mendaftar secara online tinggal melakukan pengecekan ulang saat tiba di Pos Ranupani, Gunung Semeru. Mereka mendapatkan pengarahan dari petugas untuk menghindari kecelakaan dan gangguan selama pendakian.

Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengingatkan agar para pendaki mematuhi peraturan, menggunakan jalur pendakian yang resmi, dan membawa bekal memadai. “Termasuk persiapan fisik, agar bisa mendaki Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini,” ucap John Kenedie.

Para pendaki juga diminta mambawa seluruh sampah yang dihasilkan selama proses pendakian. Petugas akan mengecek dan menginvetarisasi sampah setiap pendaki. Saat turun, juga dilanjutkan pemeriksan barang dan sampah yang dibawa.

Kendati kajian ahli menyatakan daya dukung alam di Gunung Semeru mampu menampung sampai 2.000 orang, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap membatasi maksimal 600 orang demi keamanan dan kenyamanan pendakian.

Pada 3 Januari 2019, Gunung Semeru sempat ditutup untuk pendakian sekitar empat bulan. Baru dibuka lagi pada Minggu, 12 Mei 2019. Rencananya pendakian ke Gunung Semeru bakal ditutup lagi pada Juli 2019. Jika sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru ditutup untuk membenahi lingkungan dan fasilitas di sana, kali ini penutupan pendakian disampaikan oleh masyarakat adat dan pemuka Suku Tengger.

John Kenedie mengatakan masyarakat adat dan pemuka Suku Tengger meminta pendakian ke Gunung Semeru ditutup selama upacara adat Yadnya Kasada dan Karo. “Kami menghormati dan menghargai kebudayaan masyarakat Tengger,” kata John.

Dengan ada permintaan itu, Jhon Kenedie menjelaskan pendakian ke Gunung Semeru ditutup atau libur saat upacara penting Suku Tengger, dan para pendaki diharapkan menyesuaikan jadwal. Sesuai kalander agenda Kemeterian Pariwisata, acara Kasada diselenggarakan pada Sabtu sampai Rabu, 13 – 17 Juli 2019. Namun, sejuah ini dukun Suku Tengger belum menentukan kapan tepatnya upacara Kasada digelar. (NDY)

Endy Poerwanto