Wisata susur sungai di Melaka ( foto: Unsplash.com/SR)
MELAKA, bisniswisata.co.id: Malaysia mencatat peningkatan pengunjung yang signifikan dari Laos tahun ini, menunjukkan minat yang tumbuh di kalangan pelancong Laos terhadap destinasi regional.
Dilansir dari https://laotiantimes.com/, menurut data statistik pariwisata resmi Malaysia, sebanyak 14.733 warga Laos mengunjungi negara itu dalam enam bulan pertama tahun 2025.
Angka ini hampir menyamai total 18.886 yang tercatat untuk keseluruhan tahun 2024.
Peningkatan ini terjadi di tengah upaya yang lebih luas oleh Malaysia untuk merevitalisasi sektor pariwisatanya.
Pada 28 September, pemerintah secara resmi meluncurkan Visit Malaysia 2026, sebuah kampanye jangka panjang yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim memimpin peluncuran di Melaka, sebuah kota yang kaya akan sejarah kolonial dan maritim serta diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Fokus kampanye, kata para pejabat, melampaui sekadar menarik lebih banyak wisatawan. Kampanye ini menekankan pariwisata sebagai alat untuk pemberdayaan ekonomi, pembangunan sosial, dan pelestarian budaya, dengan rencana untuk berinvestasi dalam pelatihan, inovasi, dan inisiatif pariwisata berbasis komunitas.
Pengalaman yang Akrab di Lingkungan Baru
Bagi pelancong Laos, Malaysia menawarkan perpaduan antara yang akrab dan yang baru. Di Melaka, pelayaran sungai, seperti Jeti Paya Lebar Eco Cruise atau Cruise Sungai Linggi, dapat membangkitkan kenangan akan perjalanan perahu di sepanjang Sungai Mekong di Luang Prabang.
Kadang-kadang, buaya bahkan dapat terlihat di sepanjang tepi sungai. Untuk pemandangan kota yang luas, Menara Taming Sari menjulang 80 meter di atas tanah, menawarkan pemandangan 360 derajat penuh perpaduan pembangunan modern dan arsitektur bersejarah Melaka.
Pada malam hari, Pasar Malam Jalan Jonker menarik banyak orang dengan makanan jalanan, barang-barang kerajinan tangan, dan suasana yang hidup, sebuah pengalaman yang tidak jauh berbeda dengan pasar malam di Laos.
Visi Pariwisata Malaysia 2026
Menatap tahun 2026, strategi pariwisata Malaysia menempatkan penekanan kuat pada pemberdayaan perempuan, pemuda, dan komunitas terpinggirkan melalui pelatihan dan peluang kerja di sektor pariwisata.
Pemerintah juga berencana untuk mendukung inovator, pengusaha, dan start-up, membantu mereka mengubah ide menjadi solusi nyata dan mengembangkan bisnis mereka.
Investasi akan menargetkan pendidikan digital, dengan tujuan mempersempit kesenjangan digital untuk komunitas pedesaan, pemuda, dan daerah pasca-konflik. Inisiatif pariwisata juga akan bertujuan untuk memperkuat ekonomi lokal dengan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah, memastikan bahwa manfaat pariwisata langsung mencapai komunitas.
Pertukaran budaya tetap menjadi pilar utama strategi, mendorong keterlibatan yang lebih dalam dengan warisan Malaysia melalui pertunjukan, acara kuliner, pameran, dan pengalaman interaktif.
Program-program ini dirancang untuk melestarikan tradisi sambil menawarkan kepada pengunjung pengalaman perjalanan yang lebih bermakna dan otentik.
Secara keseluruhan, upaya-upaya ini mencerminkan ambisi Malaysia untuk membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan kaya budaya, memposisikan negara itu sebagai destinasi terkemuka di kawasan sambil mengangkat komunitas lokal dan melestarikan warisan budayanya yang beragam.










