DESTINASI INTERNATIONAL LIFESTYLE TEKHNOLOGI

Sentosa Meluncurkan Peningkatan Tangguh Iklim di Seluruh Kawasan Pulau

SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Sentosa Development Corporation (SDC) telah meluncurkan Peta Jalan  Cooling Sentosa Roadmap, sebuah rencana jangka panjang untuk meningkatkan kenyamanan termal luar ruangan di seluruh pulau.

Dilansir dari www.ttgasia.com, inisiatif ini merespons meningkatnya kesadaran akan panas perkotaan dan kemajuan dalam teknologi pendinginan, serta selaras dengan Rencana Hijau Singapura (Singapore Green Plan).

Inti dari peta jalan ini adalah Jaringan Pendinginan Sentosa (Sentosa Cooling Network), yang akan memperkenalkan titik dan zona dingin (cool nodes and zones) yang dirancang untuk menurunkan suhu setidaknya empat derajat Celsius, diukur menggunakan Physiological Equivalent Temperature (PET).

Titik dingin (cool nodes) menawarkan bantuan cepat di area yang lebih kecil, sementara zona dingin (cool zones) menjadi penopang di kawasan yang lebih besar dengan fitur infrastruktur dan desain untuk meningkatkan kenyamanan – 10 lokasi semacam itu direncanakan selesai pada tahun 2030, dengan upaya awal difokuskan di sepanjang tepi pantai.

Peta jalan ini dibangun di atas langkah-langkah yang sudah ada seperti struktur peneduh, kipas angin, pendingin (cooler), dan titik hidrasi.

Pada bulan Maret 2025, SDC menugaskan konsultan lingkungan untuk menilai kenyamanan termal luar ruangan di seluruh Sentosa.

Studi tersebut mengidentifikasi area untuk intervensi dan merekomendasikan solusi jangka pendek dan jangka panjang. Ditemukan bahwa tanaman hijau, struktur berpori, dan koridor angin membantu mengurangi panas.

Sentosa Sensoryscape, misalnya, memfasilitasi aliran udara dan mencakup jalur pejalan kaki yang teduh, kipas angin, dan fitur air.

Salah satu lokasi percontohan adalah Titik Dingin (Cool Node) di Pantai Siloso, yang menampilkan sistem pengkabutan (misting systems), lapisan pendingin (cool coatings), dan peningkatan naungan.

Sebuah survei pengunjung menunjukkan tiga dari empat responden puas dengan fitur pendingin tersebut. Titik dingin lain direncanakan di Central Beach Bazaar, sebuah lokasi seluas di dekat Stasiun Pantai (Beach Station), dengan pekerjaan dimulai pada akhir tahun 2025.

SDC juga menerapkan langkah-langkah segera seperti memasang kipas angin baru dan pendingin air (water coolers), menambahkan atap hijau tanpa tanah (soil-less green roofs), dan menanam pohon.

Sentosa akan berfungsi sebagai tempat uji coba (testbed) untuk teknologi pendinginan baru, termasuk uji coba dengan Envicom dan Delta Sirius di bawah Sustainability Open Innovation Challenge.

Solusi berbasis alam (Nature-based solutions) juga sedang dieksplorasi, termasuk Hutan Mikro tropis regeneratif (regenerative tropical MicroForest) di Central Beach Bazaar.

Dikembangkan bersama NUS Cities dan NUS Centre for Nature-based Climate Solutions, hutan ini akan dipantau untuk keanekaragaman hayati, iklim mikro, dan persepsi pengunjung.

SDC bekerja sama dengan bisnis dan pemangku kepentingan untuk menyelaraskan upaya keberlanjutan. Mitra Pulau seperti Resorts World Sentosa dan mal Weave telah mengadopsi strategi pendinginan termasuk atap ETFE, kipas angin otomatis, dan sistem pendingin berbasis air.

Mitra lainnya termasuk Mount Faber Leisure Group, Raffles Sentosa Singapore, dan Sofitel Hotel Sentosa Singapore.

Peta jalan ini akan memandu perencanaan masa depan di bawah Rencana Induk Sentosa Raya (Greater Sentosa Master Plan), dengan infrastruktur yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan termal di seluruh pulau.

“Sebagai destinasi pulau, ada banyak hal yang dapat ditemukan terutama di lingkungan alami Sentosa. Komitmen kami terhadap masa depan yang berkelanjutan mendorong peta jalan Cooling Sentosa.

Dengan merangkul teknologi pendinginan inovatif dan infrastruktur pintar, kami bertujuan untuk memanfaatkan solusi berbasis sains dan berbasis alam untuk memastikan lingkungan yang nyaman dan ramah lingkungan bagi penduduk dan pengunjung.

Peta jalan ini bukan hanya tentang pendinginan. Ini tentang membentuk Sentosa yang tangguh iklim dan hijau yang menetapkan tolok ukur untuk pengelolaan destinasi berkelanjutan,” kata Thien Kwee Eng, CEO SDC.

Evan Maulana