INTERNATIONAL

Wisatawan Kunjungi Terracotta di Tiongkok bakal Dibatasi

XI’AN CHINA, bisniswisata.co.id: Pengelola Terracota Army di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung museum bersejarah itu. Pembatasan ini untuk melindungi penurunan kualitas patung-patung yang terbuat dari tanah liat.

“Kami akan kontrol jumlah pengunjung per hari 65.000 orang saja,” kata Staf Bagian Pendidikan Museum Terracota Army Liu Lu kepada wartawan di Xi’an, Tiongkok, Jumat (6/7/2019).

Dilanjutkan, uap yang keluar dari mulut pengunjung saat berbicara ditengarai menurunkan kualitas patung-patung yang jumlahnya mencapai 7.000-an itu, termasuk patung kuda tunggangan prajurit.

Tahun lalu, jumlah total pengunjung mencapai 8,6 juta atau dalam sehari sebanyak 23.000 orang lebih. Jumlah itu hanya yang tercatat sesuai pembelian tiket dan belum termasuk pengunjung yang masuk secara gratis. “Ada beberapa kelompok yang boleh masuk secara gratis ke museum ini, yakni anak di bawah 16 tahun dan orang tua di atas 65 tahun. Juga berlaku untuk tentara dan kaum disabilitas,”.

Patung-patung yang sebelumnya tertimbun tanah dan ditemukan pada 1974 kemudian dibuka untuk umum pada Tahun 1979 itu telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco pada 1987.

Saat ini, pengelola museum terus berupaya merahabilitasi patung-patung itu yang sebagian besar kondisinya hancur. Sebagian yang masih utuh dibuatkan tempat khusus yang dilindungi dengan kaca sehingga tidak tersentuh oleh pengunjung, sementara yang hancur dikembalikan ke kondisi semula dengan melibatkan ahli dari berbagai disiplin dari perguruan tinggi.

Museum seluas 45,69 kilo meter per segi itu menjadi daya tarik masyarakat untuk dikunjungi, baik dari Tiongkok maupun warga asing. Patung-patung berbentuk prajurit itu sudah berusia ribuan tahun yang dibuat pada masa Dinasti Qin. Karena itu makam Dinasti juga dimakamkan dalam satu kompleks dengan museum terracota.

Terracotta Army merupakan peninggalan sejarah kekaisaran pertama di China berupa ribuan patung tentara, ratusan kuda, dan kereta perang. Juga senjata-senjata para prajurit. Patung prajurit dan kuda tempur ini berada dalam komplek Emperor Qinshihuang’s Mausoleum Site Museum.

Prajurit Terracotta atau dalam Bahasa Mandarin disebut Bīng Mǎ Yǒng merupakan peninggalan kerajaan pertama di China, Qin Emperor 210-209 tahun sebelum masehi. Bukti sejarah yang ditaksir berusia 2.200 tahun ini juga masuk ke dalam warisan budaya dunia, UNESCO.

Kemunculan Terracotta Army pertama kali ditemukan tanpa sengaja oleh beberapa petani di Distrik Lintong, Xi’an pada tahun 1974. Mereka saat itu akan menggali sumur untuk keperluan pertanian. Setelah penemuan tersebut, kemudian dilakukan penelitan besar-besaran oleh Arkeolog dan Pemerintah China. Menurut penelitian, patung tentara dan kuda tempur ini dibangun sebagai simbol pelindungan untuk sang raja yang telah wafat dan berpindah ke lain dunia. (NDY)

Endy Poerwanto