MADRID, Spanyol, bisniswisata.co.id: Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menyelenggarakan konfrensi tingkat tinggi untuk membentuk Komite Krisis Pariwisata Global secara Virtual guna menyatukan badan-badan utama PBB, ketua Dewan Eksekutif dan Komisi Regional, dan para pemimpin sektor swasta dalam menghadapi pandemi global virus Covid-19.
“Semua yang hadir menyambut tagline UNWTO untuk ‘Tetap di rumah hari ini sehingga Anda dapat melakukan perjalanan besok‘, yang dipromosikan di media digital melalui tagar #TravelTomorrow. Konfrensi secara virtual itu berlangsung sukses pada 20 Maret,” ujar Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UNWTO dalam rilisnya hari ini.
Dalam beberapa hari mendatang, UNWTO akan merilis serangkaian rekomendasi untuk pemulihan. Menyoroti langkah-langkah yang perlu diambil pemerintah dan pihak berwenang lainnya untuk mengurangi dampak COVID-19 pada sektor pariwisata dan kemudian mempercepat pemulihan.
” Pertemuan kemarin akan diperhitungkan dalam rekomendasi UNWTO. Ini akan dilengkapi dengan komponen dinamis yang bertujuan untuk terlibat dengan inovator di seluruh dunia melalui tantangan inovasi yang berpusat pada respons pariwisata,” tambah Zurab Pololikashvili.
Pembentukan komite dengan dukungan WHO ini menghadapi tantangan dan akan mengidentifikasi ide-ide baru yang dapat diterapkan untuk membantu pariwisata kembali ke pertumbuhan berkelanjutan.
Peserta dalam rapat koordinasi hari Kamis sepakat bahwa wabah virus ini adalah tantangan bersama yang hanya dapat diatasi dengan bekerja bersama, dengan pemulihan bergantung pada upaya bersama pada skala yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Para peserta yang menerima undangan UNWTOujuga sepakat menjadi bagian dari komite koordinasi global yang akan mengadakan pertemuan virtual rutin untuk mengevaluasi dan memajukan rekomendasi ketika situasinya berkembang.
Badan-badan terkait pariwisata utama PBB semuanya akan berpartisipasi, bersama dengan WHO dan perwakilan utama dari maskapai penerbangan dan sektor transportasi laut, serta sektor swasta dalam komite krisis ini.
Anggota UNWTO adalah bagian penting dari komite ini, yang diwakili melalui ketua regional dan ketua Dewan Eksekutif. Dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga hadir para petingginya.
Pertemuan virtual ini dihadiri juga oleh Direktur Kesehatan dan Kemitraan Multilateral WHO, Gaudenz Silberschmidt , duduk sebagai Direktur Jenderal Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sekretaris Jenderal ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional), Dr. Fang Liu, dan Sekretaris Jenderal IMO (Organisasi Maritim Internasional), Mr Kitack Lim.
Anggota UNWTO diwakili oleh Ketua Dewan Eksekutif UNWTO Najib Balala, Sekretaris Kabinet untuk Pariwisata dan Margasatwa, Kenya, dan oleh Ketua Komisi Regional UNWTO: untuk Afrika, Bpk. Ronald K. Chitotela, Menteri Pariwisata, Zambia.
Perwakilan untuk Benua Amerika ada Edmund Bartlett, Menteri Pariwisata, Jamaika dan untuk Asia dan Pasifik, Mohd Daud, Wakil Menteri Kebijakan Pariwisata dan Urusan Internasional, Malaysia.
Untuk wilayah Eropa, hadir Harry Theoharis, Menteri Pariwisata Yunani; dan untuk Timur Tengah, diwakili Mohammed Khamis Al Muhairi, Wakil Menteri Pariwisata, UEA. Intervensi khusus dilakukan oleh Reyes Maroto, Menteri Pariwisata Spanyol, dan oleh Ahmed bin Aqil Alkhateeb, Menteri Pariwisata Arab Saudi.
Mewakili sektor swasta adalah Ketua Dewan Anggota Afiliasi UNWTO dan juga Direktur IFEMA, Ana Larrañaga, Direktur Jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) Alexandre de Juniac dan Adam Goldstein, Ketua Global, Asosiasi Pelayaran Internasional (CLIA); Agnela Gittens, Direktur Jenderal Airports Council International (ACI), dan Jeff Pool dari World Travel & Tourism Council (WTTC).
Paling Terpukul
Pariwisata adalah sektor yang paling terpukul dan semua perkiraan terbaik yang telah dilakukan diambil alih oleh kenyataan yang berubah. Padahal sejak dimulainya pandemi, UNWTO telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memandu sektor pariwisata saat menghadapi tantangan COVID-19.
Pertemuan ini lebih jauh menekankan seruan kerjasama internasional untuk menggarisbawahi pentungnya bersatu dalam menerapkan rekomendasi kesehatan menangani Covid-19 yang telah menciptakan dampak dan riak ekonomi yang mendalam serta biaya sosial pandemi yang besar.
“Kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan menjadi keadaan darurat kesehatan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menjadi krisis ekonomi yang akan menelan biaya sosial”, kata Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UNWTO
Tanpa kepastian tentang berapa lama krisis ini akan berlangsung atau apa dampak ekonomi dan nasib akhir pada pariwisata, semua peserta dipersatukan dalam kepedulian mendalam mereka atas jutaan pekerjaan yang berisiko hilang.
Dengan Pengembangan pariwisata di berbagai belahan dunia selama ini digerakkan oleh perusahaan kecil dan menengah. Sedikitnya 80% UMKM diseluruh dunia menjadi motor penggerak pariwisata dunia.
Oleh karena itu dampak sosial yang lebih luas dari krisis akan jauh melampaui pariwisata, menjadikannya perhatian utama bagi masyarakat internasional. Pariwisata telah terbukti di masa lalu sebagai mitra yang dapat diandalkan untuk memimpin pemulihan berbagai krisis yang terjadi.
“Pemulihan sektor pariwisata yang cepat hanya jika ada kebijakan ekonomi pemerintah dan paket dukungan dari donor dan lembaga keuangan mencerminkan bagaimana sektor ini menyentuh setiap bagian masyarakat,” kata Zurab Pololikashvili.
Mata pencaharian jutaan orang dan keluarga mereka dipertaruhkan di sektor pariwisata, baik itu di pusat-pusat kota atau di masyarakat terpencil di mana pariwisata kadang-kadang merupakan penghasil pendapatan utama dan kendaraan untuk inklusi sosial, melindungi warisan seni dan budaya dan memulai pembangunan, tambahnya.
Hal Ini membutuhkan pengakuan dan kerja sama politik lintas kementerian, yang melibatkan sektor publik dan swasta dan dilatarbelakangi oleh rencana aksi yang lebih luas oleh lembaga keuangan dan badan-badan regional, tegasnya.