BAHARI

Tumpahan Minyak Tak Berdampak Kunjungan Turis ke Kepulauan Seribu

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tumpahan minyak milik Pertamina di kawasan sekitar perairan Teluk Jakarta tidak mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke wisata bahari Kepulauan Seribu. Beruntung kunjungan wisatawan malah mengalami grafik kenaikan yang menggembirakan.

Kebocoran minyak dan gelembung gas terjadi di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina yang terletak sekitar dua kilometer dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat, pada 18 Juli lalu.

Akibat tumpahan minyak tersebut sebagian perairan di Kepulauan Seribu terkena dampaknya di antaranya Pulau Edam, Pulau Air, Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Onrus, Pulau Kelor, Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, dan Pulau Lancang. Saat ini, Pertamina masih menginventarisasi guna menentukan dana kompensasi bagi warga Kepulauan Seribu terdampak tumpahan minyak.

“Saya heran, justru terjadi peningkatan kunjungan wisatawan hingga 62.000 orang,”papar Bupati Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Husein Murad, saat menghadiri acara Pekan Panutan Pembayaran PBB-P2 2019 di Jakarta Utara, Rabu (4/9).

Dilanjutkan, 62.000 orang wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu terhitung sejak lebaran 2018 hingga 2019, sedangkan tahun sebelumnya atau lebaran 2017 hingga 2018 mencapai 40.000 orang.

Hingga kini, lanjut dia, pembangunan di Kepulauan Seribu terus menggeliat baik dari sisi infrastruktur maupun transportasinya. Upaya ini dilakukan untuk menjadikan wilayah administrasi tersebut sebagai wajah depan Provinsi DKI Jakarta. “Pulau Seribu akan mejadi wajah depan DKI Jakarta, termasuk kemajuan pariwisatanya,” lontarnya.

Ada 567 kegiatan pembangunan di wilayah wisata bahari kepualuan tersebut dengan anggaran lebih dari Rp 500 miliar. “567 kegiatan ini yang menggeliat di Pulau Seribu, melakukan aktivitas pembangunan dan kawasan strategis pariwisata sedang dipacu,” sambungnya.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur dan transportasi saja, Pemkab Pulau Seribu juga fokus pada penggerakan perekonomian masyarakat dalam rangka mewujudkan Pulau Seribu sebagai wilayah depan DKI Jakarta.

Ia menyebutkan Pulau Seribu memiliki keunikan khusus dibandingkan dengan wilayah administrasi lainnya di DKI Jakarta. Yakni merupakan wilayah dengan pulau-pulau kecil yang menarik dikunjungi para wisatawan. “Karena Pulau Seribu jadi satu-satunya kawasan di DKI Jakarta dengan pulau-pulau kecil yang jadi idola banyak orang. Kunjungan wisatawan Pulau Seribu terus meningkat,” ungkapnya.

Menurutnya, pembangunan di Pulau Seribu tidak terlepas dari kontribusi pajak yang dibayarkan masyarakat sebagai wajib pajak. Sehingga apa yang dicita-citakan dalam pembangunan wilayah Pulau Seribu dapat terwujud. “Wajib pajak kita servis, kita siapkan potensi yang bagus, untuk para wajib pajak Pulau Seribu dan Jakarta Utarat. Kita tunjukkan bahwa Jakarta punya tempat yang indah diberi nama Pulau Seribu,” kata Husein. (ndy)

Endy Poerwanto