JAKARTA, bisniswisata.co.id: Banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan saat melakukan wisata pendakian, salah satunya faktor alam termasuk petir. Catatan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), jumlah penyelamatan terhadap kecelakaan pendakian sepanjang tahun 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan.
Dari beragam jenis kecelakaan pendakian, sambaran petir menjadi salah satu penyebab pendaki meninggal dunia. Karena itu, perlu persiapan dan langkah penyelamatan untuk menghindari sambaran petir saat mendaki gunung. Seperti dilansir Kompas.com, Senin (11/03/2019) mencatat beberapa tips agar tak tersambar petir saat berwisata mendaki gunung, antara lain:
#. Cek prediksi cuaca sebelum mendaki
Sambaran petir kerap terjadi apalagi saat musim hujan seperti saat ini. Oleh sebab itu, sebelum mendaki gunung, lebih baik pendaki mencari informasi mengenai prediksi cuaca. Jika cuaca diperkirakan tak baik, lebih baik menunda pendakian. Informasi mengenai prediksi cuaca dapat dperoleh di situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau di pos-pos pusat informasi pendakian.
#. Jangan berteduh di pohon tertinggi
Beberapa saat yang lalu, staf BMKG Rukman Nugraha menyebutkan salah satu jenis petir yang berbahaya bagi pendakian adalah side flash. Petir jenis side flash merupakan tipe petir yang menyambar pepohonan terlebih dahulu. Jika pendaki berada di pegunungan yang memiliki pohon rimbun, maka usahakan tak berteduh di pohon-pohon yang tinggi agar terhindar dari sambaran petir.
#. Jangan berteduh di dekat pemancar
Berteduh di dekat pemancar saat hujan turun bukanlah pilihan yang tepat. Jika pendaki berada dekat dengan pemancar atau sejenisnya yang mempunyai sifat konduktif, maka petir juga bisa mengalir melalui benda itu. Maka hindarilah berteduh di tempat yang dekat dengan aliran pipa listrik, gas, kawat logam, dan obyek lainnya yang berpotensi bisa menyalurkan aliran listrik. “Bisa juga petir menyambar melalui tanah, apabila tanah tersebut mengandung material yang bersifat konduktor,“ jelas Rukman.
#. Jauhi puncak jika memungkinkan
Jenis petir yang kedua adalah jenis petir direct flash. Biasanya petir jenis ini terjadi di tempat-tempat terbuka seperti puncak gunung dan langsung menyambar ke arah manusia. “Sebaiknya segera menjauhi puncak gunung dan pindah ke tempat yang lebih rendah. Pertimbangannya adalah puncak lebih dekat dengan awan yang menghasilkan petir,” lanjut Rukman.
#. Lepaskan barang konduktor
Tak hanya pemancar, barang-barang yang terbuat dari logam yang Anda gunakan pun dapat menghantarkan listrik dan dapat menyebabkan risiko sambaran petir. “Tentu saja (saat hujan turun dan berpotensi terjadi sambaran petir) semua peralatan komunikasi dan benda-benda yang bersifat sebagai konduktor jangan dulu digunakan,“ ujar Rukman. (NDY)