LOS ANGELES, bisniswisata.co.id: Film fiksi action Solo: A Star Wars Story atau Han Solo memiliki peluang besar untuk sukses di box office. Terbukti penjualan tiket presales atau tiket ludes sebelum hari penayangan, film yang dirilis tanggal 10 Mei 2018 di Los Angeles dan 25 Mei 2018 di Amerika Serikat ini, dapat menggeser penjualan film Black Panther.
Laporan Fandango, tiket untuk Solo: A Star Wars Story mulai dijual Kamis (3/5) malam dan 24 jam pertama presales telah laris manis dan mengalahkan Black Panther milik Marvel. Namun, film Han Solo tidak bisa mengalahkan presales hari pertama untuk Avengers: Infinity War yang tetap menjadi film paling laris tahun ini dalam penghitungan awal ini.
Berita tersebut sedikit melega karena mengingat Han Solo telah dianggap sebagai produksi yang “bermasalah”. Mengapa? Selama berbulan-bulan setelah produser mengganti sutradara Phil Lord dan Chris Miller dengan Ron Howard karena ekstensif melakukan syuting ulang tahun lalu.
Sedangkan Black Panther setelah penayangan mendapatkan hasil hingga 1,2 miliar dolar di box office global, sehingga ketika tayang 25 Mei nanti kemungkinan bisa menyamainya, dikutip dari EW, Ahad (6/5).
Pelacakan awal telah diperkirakan Han Solo bisa meraup 160 hingga 170 juta dolar untuk akhir pekan pembukaannya. Kalau itu bertahan, akan menjadikan film Lucasfilm tersebut sebagai pendapatan film akhir pekan Memorial Day terbesar kedua yang pernah ada.
Itu juga akan menempatkan Han Solo di bawah akhir pekan pembukaan untuk Star Wars: The Force Awakens (247 juta dolar) dan Star Wars: The Last Jedi (220 juta dolar), namun, akan setara dengan sesama Star Wars spin-off Rogue One (155 juta dolar).
Sementara Avengers: Infinity War kembali memecahkan rekor. Setelah menjadi film dengan penghasilan debut paling tinggi sepanjang sejarah, kini penjualan tiket Iron Man cs menembus US$1 miliar di box office global, terhitung per Sabtu (5/5), mengutip CNN.
Menariknya, film Avengers harus berhadapan dengan Thanos melenyapkan separuh semesta itu, berhasil mencapainya hanya dalam waktu 11 hari. Itu rekor baru. Sebelumnya, Star Wars: The Force Awakens (2015) mencapai prestasi yang sama dalam hitungan waktu yang tak jauh berbeda: 12 hari. Artinya, torehan film yang ikut dibintangi Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arief Rahman itu telah terkalahkan.
Meski begitu, The Force Awakens masih memegang rekor lebih banyak dari Infinity War. Film itu menorehkan 32 rekor, sementara Infinity War baru 13 rekor. Di bawah keduanya, ada Titanic yang memegang enam rekor.
Avengers: Infinity War merupakan film keenam Marvel dan ke-17 Disney yang menembus angka US$1 miliar. Menurut data yang dihimpun CNNIndonesia.com dari Box Office Mojo, penghasilan terbesar diperoleh dari Inggris, yang mencapai US$41,4 juta.
Di bawahnya, Korea Selatan menyumbang US$39,2 juta, dilanjutkan Meksiko (US$25,4 juta), Australia (US$22,7 juta), dan Brasil (US$19 juta). Indonesia sendiri termasuk menyumbang besar di Asia dan dunia, dengan penjualan tiket mencapai US$11,4 juta.
Menariknya, China yang merupakan pasar terbesar kedua Hollywood di dunia belum terhitung. Film yang menggabungkan lebih dari 20 pahlawan super Marvel itu memang belum tayang di Negeri Tirai Bambu. Avengers: Infinity War baru akan dibuka di China pada 11 Mei.
Hanya dalam 11 hari setelah rilis (hari perilisan global terhitung sejak 25 April 2018), mengutip CNN, Avengers: Infinity War sudah melebihi penghasilan total dari film-film pahlawan super lain yang diadaptasi dari komik, termasuk Wonder Woman, Batman v Superman: Dawn of Justice, Guardians of the Galaxy, X-Men: Days of Future Past, dan Justice Leagu. (NDHIK)