KLATEN, bisniswisata.co.id: Entah faktor latah atau ada motivasi lainnya, yang jelas kini objek wisata di Indonesia ramai-ramai menaikkan tiket masuk bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, yang berkunjung ke destinasi wisata. Kenaikan itu akan diterapkan juga Umbul Kemanten di Klaten Jawa Tengah.
Destinasi wisata milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinergi, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, berencana menaikkan harga tiket masuk obyek wisata Umbul Kemanten dari Rp 6.000 menjadi Rp 100 ribu per orang.
Umbul Manten adalah pemandian dari mata air alami yang menjadi tempat favorit bagi para pecinta foto bawah air (underwater) selain Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. Umbul Kemanten berjarak sekitar 4,5 kilometer di timur Umbul Ponggok. “Harga tiket Umbul Manten jadi Rp 100 ribu itu rencananya berlaku pada 2019,” kata Direktur BUMDes Sinergi, Imron.
Namun, Imron belum memberikan kepastian tanggal atau bulan mulai diterapkan kenaikan harga tiket baru yang nilainya cukup fantastis yakni hampir 17 kali lipat dari harga tiket semula. Saat ini BUMDes Sinergi menyiapkan pekerjaan untuk menata, menjaga, mengembalikan keasrian Umbul Manten di perbatasan Kabupaten Klaten dan Boyolali itu.
“Umbul Manten akan kami jadikan kawasan khusus bagi wisatawan yang benar-benar ingin memanjakan diri dipemandian yang masih terjaga kelestarian alamnya,” kata Imron.
Menurutnya, kenaikan harga tiket itu sebanding dengan keindahan yang ditawarkan Umbul Manten. Selain memiliki air yang jernih dan segar, umbul yang luasnya hanya berkisar 100 meter persegi dan berkedalaman sekitar 1,5 – 2 meter juga senantiasa teduh karena naungan sejumlah pohon beringin tua di tepiannya.
Ditambah aliran sungai kecil nan dangkal serta hamparan sawah padi dan tanaman cenil (selada air) yang sekelilingnya, Umbul Kemanten kian sedap dipandang mata. “Rencana kenaikan harga tiket Umbul Manten tidak terlalu memberatkan bagi para wisatawan yang memang mencari destinasi ekoturisme atau kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan mengutamakan aspek konservasi alam,” tambahnya,
“Belum lama ini kami studi banding ke salah satu obyek wisata pemandian di Kota Surakarta. Harga tiketnya juga Rp 100 ribu dan tetap ramai pengunjung meski bukan dari mata air alami,” sambungnya.
Meski harga tiket pemandian di sejumlah umbul atau kolam renang di wilayah Kecamatan Polanharjo masih relatif murah, di bawah Rp 20.000, Imron mengaku tidak khawatir jika Umbul Manten ditinggal pengunjung setianya. “Karena konsep Umbul Manten yang baru ini mengedepankan kualitas, bukan mengejar kuantitas.” sambungnya.
Menurut salah satu fotografer profesional dari Kecamatan Delanggu, Klaten, Agik Maruto, harga tiket Umbul Kemanten Rp 100.000 per orang terlalu mahal. “Tiket Umbul Ponggok yang hanya Rp 15.000 saja masih sering dikeluhkan wisatawan,” kata fotografer muda yang karya-karya foto bawah airnya sering menjadi viral di media sosial.
Sebagai fotografer spesialis bawah air, Agik cukup sering mengajak kliennya ke Umbul Manten. Agik hanya mematok tarif Rp 250.000 untuk jasa foto bawah air di Umbul Manten dengan durasi pemotretan satu jam. Tarif Rp 250.000 itu sudah meliputi harga tiket masuk untuk empat orang, yaitu klien, fotografer, dan kru. “Selain bayar tiket untuk empat orang, saya biasanya juga masih memberi tambahan Rp 50 ribu,” kata Agik.
Hal senada diutarakan Nurul, pehobi traveling asal Kota Surakarta. “Tiket Umbul Manten Rp 100 ribu itu terlalu mahal. Masih banyak obyek wisata lain di Solo Raya yang juga mengandalkan keasrian alamnya tapi tiketnya tetap terjangkau,” kata dia seperti dilansir laman Tempo.co, Kamis (13/12).
Turis asal Eindhoven, Belanda, Didi Sewuster, Umbul Kemanten layaknya surga tersembunyi meski lokasinya tidak jauh dari permukiman warga. “Selama ini wisatawan mancanegara hanya terpusat di Kota Jogja yang sudah terlalu touristic. Ternyata tidak jauh dari Jogja ada tempat sebagus ini,” kata mahasiswi Academie Verloskunde Maastricht tengah berlibur dan jadi relawan pengajar bahasa Inggris di Jogja.
Didi berkunjung ke Umbul Kemanten beberapa waktu lalu sebelum ada wacana kenaikan harga tiketnya menjadi Rp 100 ribu. “Selain tempatnya menarik, harga-harga di sini masih sangat murah,” kata Didi. (EP)