MANILA, bisniswisata.co.id: Thailand berharap untuk menandatangani perjanjian pariwisata dengan Filipina pada tahun ini yang akan memulai inisiatif “dua negara, satu tujuan”, kata diplomat utamanya di Filipina.
Berdasarkan konsep ini, kedua pemerintah akan meningkatkan promosi dan mendorong wisatawan asing yang mengunjungi salah satu negara bagian tersebut untuk menjadikan Filipina atau Thailand sebagai perhentian kedua mereka.
Dalam wawancara di sela-sela Seri Kuliah Foreign Service Institute (FSI), Duta Besar Thailand Tull Traisorat mengatakan dokumen tersebut dapat ditandatangani pada bulan Juni saat pertemuan tingkat menteri pariwisata Filipina-Thailand atau “bahkan lebih awal jika ada kunjungan tingkat tinggi. ”.
“Konsep dua negara, satu destinasi tercermin pada bagian implementasi nota kesepahaman (MOU) kerja sama pariwisata antara Thailand dan Filipina,” ujarnya.
Ini adalah perjanjian implementasi berdasarkan MOU itu. Jadi, kedua belah pihak akan bekerja sama lebih erat lagi, tambahnya.Mengingat jarak antara kedua negara tetangga tersebut, Traisorat juga menekankan perlunya upaya untuk membangun penerbangan langsung antara tujuan populer kedua negara bagian tersebut.
Penerbangan langsung Phuket-Cebu
Saat ini, utusan tersebut mengatakan para pemangku kepentingan sedang dalam pembicaraan mengenai kemungkinan penerbangan langsung antara Cebu dan Phuket.
“Ini sedang dalam proses. Saya sudah berbicara dengan semua maskapai penerbangan terkait, termasuk Thai Airways, PAL (Philippine Airlines), Cebu Pacific, Thai VietJet Air, dan AirAsia juga untuk mempromosikan hal ini. Ini adalah kunci untuk mempromosikan pariwisata antara kedua negara kita,” katanya kepada wartawan.
Setelah didirikan, Traisorat mengatakan Filipina bisa mendapatkan bagian dari jumlah wisatawan asing yang terus meningkat di Thailand.
Pada tahun 2023 saja, Thailand menerima sekitar 28 juta wisatawan internasional, delapan hingga 10 juta mengunjungi Phuket melalui lebih dari 100 penerbangan langsung mingguan dari Eropa, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, dan Tiongkok.
“Jika ada penerbangan langsung antara Phuket dan Cebu, jika Filipina dapat memanfaatkan setidaknya 10 persen, maka jumlahnya sudah mendekati satu juta. Jadi, penerbangan langsung adalah kunci dalam mempromosikan pariwisata dan menarik lebih banyak wisatawan,” kata Traisorat.
“Kuncinya adalah menarik orang-orang dari luar – mereka yang datang ke Thailand – untuk melanjutkan aktivitas di Filipina, khususnya mereka yang suka menyelam,” tambahnya, mengutip destinasi menyelam terkenal di Filipina.
Selain kedatangannya, Traisorat juga menyebutkan semakin berkembangnya kehadiran merek Thailand di perhotelan Filipina seperti Dusit Thani.Mereka berencana mengadakan satu lagi di Iloilo dan satu lagi di Boracay, katanya.
“Tapi yang ini, kecuali yang di Manila yang dimiliki dan dikelola oleh Dusit Thani, selebihnya dimiliki oleh orang Filipina dan dikelola oleh Dusit Thani. Jadi, pemilik harus menegosiasikan perjanjian pengelolaan dengan Dusit Thani,” tambahnya.
Selain Dusit Thani, Traisorat mengatakan Erawan Group yang mengoperasikan Hop Inn Hotels juga berkembang dengan baik.
Perkembangan ini terjadi ketika Thailand dan Filipina memperingati 75 tahun hubungan diplomatik mereka pada tanggal 14 Juni nanti.
Selain pariwisata, kerja sama antara Manila dan Bangkok terus berkembang antara lain di bidang perdagangan, kebudayaan, pendidikan, pertanian