Hotel Harris Waterfront Batam ( foto: Harris)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tauzia Hotels, sebuah perusahaan manajemen hotel yang berdiri di Jakarta pada tahun 2001 di akhir tahun 2019 ini akan menghadirkan 12 ribu kamar, dengan 73 properti di 14 brands bersama mitranya The Ascott Limited.
“Menggandeng The Ascott Limited (Ascott) sebagai mitra resmi, kini kami mengelola 124 hotel. Untuk Indonesia di tahun 2019 ini selain akan hadir hotel baru di kota-kota sekunder, sejumlah hotel juga direnovasi supaya lebih kekinian,” kata Marc Steinmeyer, pendiri sekaligus President Director, Tauzia hotels, kemarin.
Jaringan hotelnya kini telah berkembang ke negara-negara Asia dan Eropa di bawah merek-merek Préférence – sebuah label dari koleksi hotel butik yang unik dan berbeda, Vertu – hotel kelas atas dengan konsep ‘Joy of Life’ hingga Domitys, layanan tempat tinggal lansia yang penuh aktivitas.
“Di usia ke 18 tahun pada 8 Agustus 2019 lalu kami telah mengumumkan Tauzia Hotels segera mengoperasikan dua Harris Hotels New Generation pada akhir tahun 2019, yaitu Harris Bundaran Satelit Surabaya dan Harris Puri Mansion Jakarta,” kata Marc Steinmeyer
Di dampingi Patrick Vaysse, Chief Operating Officer Tauzia International Management, tahun depan ( 2020) sebanyak 70% jaringan Harris Hotels akan direnovasi menjadi Harris New Generation” yang mengusung konsep Stay Bright, Stay Fit dan On the Move, tambahnya.
“Konsep ini memberikan suasana cerah, bugar dan inovatif untuk pengalaman yang lebih baik kepada tiap customer,” jelas Patrick Vaysse.
Brand lainnya di jaringan Tauzia adalah FOX – hotel kelas menengah dengan desain kontemporer dan mudah beradaptasi. Ada pulaYELLO, hotel kelas menengah untuk para traveler yang teraspirasi menjunjung kreativitas akan desain dan teknologi dan POP, hotel ekonomis bagi mereka yang smart dan eco-friendly
Sementara itu, Tauzia baru-baru ini menandatangani tiga properti baru di dalam negeri yaitu Harris Bogor dan Jambi dan Vertu di Belitung. Armand Steinmeyer, Direktur Pengembangan dan Investasi Bisnis mengatakan jaringan hotelnya segera beroperasi di kota-kota sekunder
“Di daerah seperti Jambi, acara- acara yang diselenggarakan pemerintah membentuk pasar utama Harris untuk keguaran Meeting, Incentive, Conference and Exhibition ( MICE) sehingga pihaknya cocok datang pada tahap ini, “kata Armand Steinmeyer.
Dia menambahkan bahwa Belitung juga prospek MICE kuat apalagi masuk program prioritas pemerintah sebagai Bali Baru sehingga diyakini pertumbuhan sebagai salah satu tujuan utama wisata di Indonesia akan cepat.
Armand juga mencatat bahwa perusahaan menerima lebih banyak minat dan pertanyaan dari investor setelah Pilpres 2019 yang baru lalu sehingga keberadaan Harris di kota-kota sekunder akan meluas.
“Kami melihat daerah Batam, Palu, yang sedang dalam proses pembangunan kembali setelah tsunami tahun lalu, dan Kalimantan Timur sebagai calin ibukota negara. Kami juga mengincar tempat-tempat seperti Pontianak dan Singkawang, ”katanya.
Armand menambahkan bahwa perusahaan melihat potensi dalam memperluas ke kota-kota sekunder di luar kota-kota besar di Jawa, mengingat proyek-proyek infrastruktur yang sedang berlangsung seperti pembangunan jalan tol di berbagai tempat yang mempermudah aksesibilitas.
Menurut Armand ekspansi jaringan hotelnya setelah kolaborasi Tauzia Hotels dan Ascott dibuktikan dengan kehadiran bertambahnya jumlah kamar penginapan di Indonesia, Malaysia dan Vietnam.
“Kami buka FOX Lite Dpulze Cyberjaya Malaysia bulan Agustus 2019 ini juga, penandatanganan Vertu di Cam Ranh Bay dan YELLO di kota Ho Chi Minh, serta segera disusul dengan ekspansi ke Hanoi, Bangkok, Kuala Lumpur dan Manila,” kara pria berdarah blasteran Perancis-Malaysia ini.
Ascott adalah anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh CapitaLand Limited (CapitaLand), salah satu perusahaan real estat terbesar di Asia yang berkantor pusat dan terdaftar di Singapura.
“Propertinya mencakup lebih dari 170 kota dan terbentang di 30 negara, merek-merek yang dimiAscott adalah Ascott, Citadines, Somerset, Quest, The Crest Collection, lyf dan Domytis. Untuk Domitys baru ada di Eropa terutama Perancis,” jelas Armand.