Solo Great Sale, Belum Dongkrak Okupansi Hotel

SURAKARTA, bisniswisata.co.id: Pesta Diskon bertajuk Solo Great Sale (SGS), kembali dihelat. Event wisata belanja tahunan yang digelar Pemerintah Kota Solo selama sebulan mulai 1 hingga 28 Februari 2019 ini, untuk merespons perlambatan perekonomian yang biasa terjadi pada kuartal I 2019.

Para pelaku usaha wisata mulai pusat berbelanjaan, restoran hingga perhotelan di Solo memberikan diskon secara serempak. Khusus perhotelan di Kota Surakarta yang turut serta memeriahkan acara ini mendapatkan potongan pajak sebesar 30 persen.

“Sayangnya event ini belum memberikan dampak signifikan pada okupansi hotel di Kota Surakarta. Ya harus kami akui faktanya kenaikannya belum begitu tinggi, mungkin masih 5 sampai 7 persen lah,” ujar Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel Indonesia (PHRI) Surakarta Sistho A Sreshtho, seperti dilansir Kompas.com, Senin (4/2/2019).

Meski demikian, lanjut dia, angka ini masih dianggap lebih baik dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Terlebih, rerata okupansi hotel di Kota Solo masih berada di angka 58-59 persen. “Sekarang saja 5-7 persen. Kalau di awal-awal dulu rata-rata hampir tidak ada,” sambungnya.

Menurutnya, permasalahan utama ada pada promosi. Publikasi yang dilakukan dianggap belum mampu mengenalkan ajang ini. Masih banyak masyarakat di luar Kota Solo yang masih belum mengetahui adanya acara ini. “Kami lihat kawan-kawan di Jakarta, Bandung masih banyak saja yang belum tahu ternyata Solo ini bulan Februari ada SGS. Kami harus akui faktanya memang masih ada,” kata Sistho.

“Kalau kita compare dengan kegiatan lain seperti Jakarta Great Sale misalnya, promonya belum begitu terdengar,” lontar sambil menambahkan survei internal adanya gelaran ini, tamu yang datang memang sudah memiliki agenda sendiri baik itu kunjungan bisnis maupun sekedar berwisata.

“Jadi tidak karena SGS kemudian terjadi lonjakan seperti itu tidak, namun memang sudah ada agenda khusus sebelumnya di Bulan Februari bersamaan dengan SGS,” pungkas dia. (NDY)

Endy Poerwanto