JAKARTA, bisniswisata.co.id: Keunggulan utama Twitter dibandingkan platform yang lain adalah kemampuan membuat percakapan di antara pengguna. Interaksi menjadi kata kunci bagi merek yang ingin masuk ke dalam Twitter. Terlebih memasuki akhir tahun, terjadi banyak interaksi yang berhubungan dengan kebutuhan merek. Jelang akhir tahun, merek berlomba meluncurkan kampanye dan memberikan beragam penawaran menarik untuk meningkatkan penjualan.
Berdasarkan pengalaman tahun 2018, data internal Twitter di Indonesia menemukan bahwa 94% pengguna Twitter di Indonesia membeli produk secara online dalam jangka waktu satu bulan terakhir. Terkait dengan belanja akhir tahun, interaksi di Twitter terkait belanja mulai ramai dipergunjingkan sejak September.
Masyarakat Indonesia yang menggunakan Twitter mulai membicarakan tentang belanja dan wisata sejak September. “Ini tanda merek harus bisa memulai dari awal. Karena dari Desember orang sudah ada rencana mau belanja,” papar Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2019).
Dilanjutkan, jumlah cuitan di Twitter tentang berbelanja meningkat dua kali lipat pada momen hari berbelanja nasional seperti 9/9, 10/10, 11/11, dan 12/12; dibandingkan periode biasanya. Sementara itu, percakapan bermuatan travelling mengalami peningkatan hingga tiga kali lipar di periode yang sama.
“Percakapan tentang belanja dan travelling berbanding lurus di Twitter. Di setiap percakapan tentang travelling, akan tersisip percakapan terkait belanja – begitu pula sebaliknya. Ini menunjukkan kedua sektor ini saling berkaitan,” ungkapnya.
Hal ini ditambah dengan 61% pengguna Twitter di Indonesia berencana menggunakan smartphone mereka untuk melakukan transaksi pembelanjaan pada momentum belanja akhir tahun. “Pengguna Twitter ini memiliki daya beli yang bagus,” tambahntya
Menurutnya, sebanyak 87% pengguna Twitter mengikuti akun-akun merek. Tentunya, ini momentum yang bagus buat merek jika ingin memenangkan “pertarungan,” selama kampanye akhir tahun. Terlebih bila kampanye tersebut difokuskan untuk menarik perhatian para mobile shopper.
Terkait produk yang direncanakan untuk dibeli, pengguna Twitter di Indonesia memilih produk fesyen dan aksesoris sebagai kategori paling populer yang akan dibeli melalui smartphone. Dari hasil analisis Twitter, terdapat setidaknya 9 kategori produk yang banyak dibeli melalui smartphone. “Audiens di Twitter sangatlah reseptif terhadap perubahan dan hal baru. Audiens yang reseptif ini dapat membawa hasil untuk bisnis atau kampanye yang sedang dilakukan,” tambahnya. (ndy)