Reporter bisniswisata.co.id, Arum Suci Sekarwangi mendapat undangan Famtrip ke Kabupaten Garut, Jawa Barat dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Ekraf dari 28 – 30 Oktober 2020 bertepatan dengan libur bersama yang ditetapkan pemerintah berkaitan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut laporan ke tujuh
GARUT, bisniswisata.co.id: Hari terakhir Famtrip, rombongan diajak berpetualang di Garut dengan menikmati Lava Tour dan juga Fun Offroad di Gunung Guntur. Pukul 08.15 kami berangkat menuju Gunung Guntur yang terakhir meletus pada tahun 1847.
Letusannya membentuk track yang cukup menantang untuk wisata off road. Di dampingi rekan-rekan dari Ikatan Travel Agent Garut (ITGA) kami mengikuti salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Garut yang disebut lava tour.
Lahar bekas letusan Gunung Guntur dua abad silam telah membentuk trek yang dapat menguji adrenaline apalagi menyusuri trek sejauh lima kilometer itu dengan jeep di jalan yang benar-benar masih alami.
Petualangan pagi ini semakin menantang manakala batu-batu bekas lahar panas Gunung Guntur yang telah membeku dibiarkan memenuhi badan lintasan. Tentu saja semakin membuat aliran darah berdesir kencang mengaliri seluruh tubuh.
Tak dapat dipungkiri, salah satu kekuatan wisata di Garut panorama alamnya yang cukup asri. Ya, Kabupaten Garut memang kaya potensi. Hampir seluruh potensi itu kini telah disulap menjadi daya tarik wisata yang patut untuk kita kunjungi.
Salah satu yang menarik adalah menikmati wisata offroad di Gunung Guntur ini bersama Kumpulan Jeep Anak Garut (Kujang) yang secara konsisten mempromosikan offroad di Gunung Guntur ini.
Pengembangan potensi wisata offroad ini juga mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) agar dapat menjadi atraksi yang terus mendatangkan wisatawan berlibur ke Garut.
Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf / Baparekraf, Taufik Nurhidayat mengatakan syarat 3 A yaitu Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi terpenuhi.
Kabupaten Garut, amat memenuhi ketiga unsur tersebut. Apalagi jika ditinjau dari aspek atraksi, Garut menawarkan beragam pilihan destinasi untuk dinikmati oleh wisatawan, salah satunya adalah affroad di Gunung Guntur ini.
“Offroad di Gunung Guntur ini selain wisatawan akan merasakan sensasi petualangan juga mendapatkan pemandangan panorama alam yang indah, yang menjadi kekuatan destinasi wisata di sini,” kata Taufik,
Wisata lava tour ini patut untuk dikembangkan karena menjadi cara lain untuk mengeksplor keindahan panorama alam Gunung Guntur.
“Wisata petualangan ini menambah khasanah atraksi wisata di Kabupaten Garut. Tentu difenrensiasi ini menjadi kekuatan tersendiri untuk semakin mengembangkan pariwisata di Garut. Dan kami sangat mendukung ini,” ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah yang juga hadir menerangkan, meski wisata petualang ini memacu adrenaline, namun ia juga tak melepaskan tren wisata yang berkembang belakangan ini yaitu spot Instagrammble.
“Trek wisata lava tour ini juga cukup Instagrammable. Jadi relevan dengan kebutuhan wisata di era digital saat ini,” tutur dia.dari ketinggian dan juga menikmati pemandangan Gunung Putri yang puncaknya dijadikan titik awal paralayang.
Menurut Ferdianstah, 80% kekuatan pariwisata Kabupaten Garut adalah berbasis alam, seni dan budaya. Kekayaan alam dan seni-budaya ini harus terus dilestarikan agar sektor pariwisata Garut memiliki filosofi yang kuat.
” Eksplorasi kekayaan alam dan seni-budaya Garut dalam konteks pariwisata pasti akan memberi nilai tambah bagi perkonomian masyarakat,” kata Ferdiansyah.
Direktur Pemasaran Regional I, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Vincensius Jemadu yang hari ini ikut bergabung menambahkan, lava tour ini harus terus didukung dan dipromosikan, sehingga mendapat porsi seimbang dalam hal pemasarannya.
Sebagai destinasi yang terbilang baru, namun ia memiliki atraksi dan pasarnya tersendiri. “Lava tour ini punya pasar sendiri. Bahkan, yang bukan pecinta offroad atau adventure pun tertantang untuk ikut menikmati terjalnya trek lava tour,” kata Vincent.
Dia sepakat paket ini harus didukung dan terus dikembangkan, selain tetap dipertahankan diferensiasinya dengan lava tour daerah lain. Kekuatannya adalah masih alaminya trek di sini, tegasnya.
Stevano, ketua ITGA, mengatakan bahwa mereka juga menyediakan paket fun offroad sambil berkemah yang pastinya sangat menarik. Wisata petualangan yang baru dibentuk beberapa bulan yang lalu ini sangat menarik untuk dikembangkan.
Stevano yang juga ikut menemani rombongan dalam trip tersebut mengatakan sebulan terakhir baru efektif melayani wisatawan, karena sebelumnya terganggu akibat Covid-19.
Disamping karena adanya pandemi Covid-19, wisata alam di kaki Gunung Guntur ini bisa dibilang masih kurang dipromosikan, sehingga belum banyak wisatawan yang mengetahui dan datang. Padahal dari kaki gunung ini wisatawan dapat menikmati pemandangan Kota Garut
Tapi wajar rasanya karena trek fun offroad dan lava tour ini sebelumnya adalah kawasan konservasi, dan baru pada awal tahun 2020 ini Perhutani menjadikan beberapa zona sebagai Taman Wisata Alam.
Tidak hanya di kaki Gunung Guntur dengan Lava Tournya, Destinasi ITGA Jeep Fun Offroad Garut juga bisa anda nikmati di Cirolek dengan pemandangan rindang hutan pinus, di Dayeuh Manggung serta Cikajang yang bisa dinikmati sambil menelusuri kebun teh.
Rute terdekat bisa menghabiskan waktu dua jam dan rute terjauh bisa dinikmati dengan waktu sekitar 6 jam perjalanan. Tarif sewa Jeep untuk offroad adalah sebesar Rp. 350.000/orang. Untuk satu mobil Jeep dapat diisi maksimal 3 orang.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati serunya berwisata off-road dengan suguhan pemandangan alam yang sangat indah di Garut, wisatawan dapat menghubungi hotel atau penginapan yang telah melakukan kerjasama dengan Ikatan Travel Agent Garut (ITGA).
Pastinya, Gunung Guntur yang memiliki ketinggian 2249 mdpl ini memiliki sejuta pesona yang akan membuat pengunjung berdecak kagum akan keindahannya. Yuk berwisata ke Garut!