JAKARTA, bisniswisata.co.id: Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah kunjungan turis asing yang datang ke Indonesia sepanjang September 2019 tercatat hanya 1,40 juta kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 10,10 persen dibandingkan Agustus 2019 yang mencapai 1,56 juta kunjungan
“Penurunan ini karena selesainya peak season Juni, Juli, Agustus. Sementara pada bulan September liburan sudah selesai dan mereka harus kembali bekerja. Juga bulan September dilanda bencana alama serta aksi unjuk rasa di Jakarta dan beberapa daerah sehingga mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman),” papar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di gedung BPS Jakarta, Jumat (1/11/2019)
Namun, lanjut dia, bila dibandingkan dengan September 2018 yang mencatat kunjungan wisman sebanyak 1,37 juta, jumlah kunjungan wisman pada September 2019 mengalami peningkatan sebesar 2,15%.
Secara kumulatif dari periode Januari 2019 – September 2019, kunjungan wisman naik 2,63% menjadi 12,27 kunjungan. Sementara dari periode yang sama pada tahun lalu hanya mencatat 11,96 juta kunjungan.
Untuk ke depannya, Suhariyanto juga melihat ada tantangan tentang bagaimana menarik wisman dalam jumlah besar. Apalagi dengan pemerintah dan kabinet baru yang sudah membuat kebijakan dengan menciptakan destinasi wisata utama dari sekian banyak tempat wisata menarik. “Tidak hanya dari pemandangan saja, tetapi juga dari sisi budaya,” tambah Suhariyanto.
Suhariyanto berharap terobosan yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa mengundang wisman untuk berkunjung ke Indonesia. Dengan kunjungan wisman yang meningkat, tentu menguntungkan karena juga bisa menghasilkan cadangan devisa.
Sedangkan berdasarkan pintu masuk datangnya wisman tidak ada perubahan. Melalui pintu udara masih mendominasi sebanyak 902,19 ribu, pintu masuk laut sebanyak 332,32 ribu kunjungan dan pintu masuk darat sebanyak 165,86 ribu kunjungan.
Secara kumulatif, Januari-September 2019, jumlah kunjungan wisman telah mencapai 12,27 juta kunjungan. Jumlah ini naik 2,63% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 11,96 juta kunjungan. Jumlah kunjungan ini terdiri dari pintu masuk udara sebanyak 7,4 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 3,14 juta dan pintu masuk darat sebanyak 1,74 juta kunjungan.
Dari golongan negara wisman, Suhariyanto memerinci wisman paling banyak berasal dari Malaysia, dengan persentase 17% atau 233.800. Disusul wisman asal China sebesar 173.100 atau setara 12%, dan wisma asal Singapura sebanyak 159.500 atau persentase 11%. (end)