SURABAYA, bisniswisata.co.id: Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf antusias membuka Seminar Nasional Yang Muda Yang Berkarya, Generasi Millenial Optimis Menyongsong Revolusi Media Digital di Hotel Garden Palace Surabaya, Kamis (7/2/2019).
“Hari ini kita membuka suatu seminar nasional yang diselenggarakan PWI Pusat dalam rangka Hari Pers Nasional 2019 untuk membedah lebih jauh, seberapa jauh generasi milenial kita mempersiapkan diri untuk masuk dalam persaingan yang cepat dan sekaligus disitu ada hal yang penting bahwa kita bisa menjadikan produk produk kita menjadi murah”, kata Wagub yang akrab dipanggil Gus Ipul.
Dalam seminar ini panitia penyelenggara mengundang sejumlah narasumber yang memiliki kompetensi dibidang wirausaha dan diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk peserta seminar nasional. Apalagi pesertanya adalah mahasiswa dan karang taruna dari berbagai daerah di Jatim hingga peserta Hari Pers nasional (HPN) dari berbagai provinsi.
Belajar langsung dari para pengusaha muda, itulah yang Gus Iful harapkan dari para peserta seminar dari kalangan milenial yaitu Mahmudi Fukumoto (Keihinggroup) yang merintus usaha di Jepang, Gigih Septianto (Founder Wecare.id), Angki Trijaka (IeSPA) dan dua wanita pengusaha Afina Candarini dan Nadya karina Founder Kami Idea,
Mereka bercerita tentang peran penting teknologi dalam perkembangan entrepreneurship saat ini.”Saya bangga hari ini, dalam seminar nasional bisa menghadirkan orang orang hebat yang menguasai dibidangnya sekaligus menjadi pelaku, “ kara Gus Ipul yang segera lengser dari jabatannya.
Gus Ipul mengatakan, banyak hal positif yang bisa dimanfaatkan dalam era revolusi digital. Di antaranya, membuat bisnis start up, berdagang di marketplace, dan belajar sesuai disiplin ilmunya secara online, termasuk yang terdekat, menciptakan suasana yang kondusif di dunia maya menjelang Pemilihan Presiden RI (Pilpres).
“Seluruh rakyat Indonesia ingin Tahun 2019 ini benar-benar jadi pesta demokrasi, bukan sebaliknya,” kata Gus Ipul dan menambahkan generasi millennial harus membantu pemerintah dalam memerangi berita palsu atau hoax.
Masalahnya dari penelitian, masih banyak anak-anak muda yang lebih suka memanfaatkan gadget-nya untuk ngerumpi di medsos, daripada kegiatan yang lebih produktif, tambahnya.
Memang terdapat berbagai tantangan yang dihadapi generasi millennial dalam era revolusi 4.0 dan peran milenial didalamnya. Itu sebabnya Mirza Zulhadi Sekjen PWI Pusat mengatakan generasi milenial harus memenangkan revolusi media digital ini.
Moderator seminar yang juga pengusaha dan putra dari Ilham Bintang dari Bintang Grup Rizky Muhammad Fikar juga tak kalah antusiasnya memotivasi pengusaha muda dan peserta lainnya untuk memiliki mimpi dan mewujudkannya.
Angki Trijaka (IeSPA), Asosiasi olahraga elektronik Indonesia menyatakan bahwa industri game di tanah air saat ini sedang mengalami kemajuan pesat. Dia mencontohkan, perkembangan teknologi saat ini membuka peluang zaman yang tak terbatas sehingga hal-hal yang dulu tidak ada seperti atlet e-sport bisa lahir dan diakui sebagai sebuah profesi yang menjanjikan.
“Akhirnya 2014 bikin IeSPA yang akhirnya diakui oleh negara. Esport akhirnya jadi olahraga resmi pemerintah. Ini dibuktikan dari masuknya kompetisi eksibisi esport di Asian Games tahun lalu,” katanya.
Sejalan itu, berkat revolusi media digital, Gigih juga berhasil membuat Wecare.id, sebuah startup sosiopreneur yang membantu masyarakat Indonesia dalam hal kesehatan. Berkat apps dan sistem yang dibangunnya, Ia telah menolong banyak orang dalam bidang kesehatan.
Tak hanya itu, dua perempuan Afina Candarini dan Nadya juga berhasil mengembangkan bisnis hijab dengan memanfaatkan platform Instagram. Saat ini mereka terus berinovasi untuk mengimbangi perkembangan pasar yang dinamis.
Mahmudi, pengusaha Tulungagung yang menekuni bisnis travel dan usaha pendidikan bagi TKI di Jepang juga turut bercerita soal pengalamannya merantau ke Jepang dan akhirnya menjadi bos kontraktor di negeri Sakura itu.
“ Bisnis travel agent saya lahir karena dapat tantangan tangani grup pejabat tinggi negara yang darang ke Jepang, bisnis kontraktor juga lahur karena awalnya memang saya tukang panggilan,” kata Mahmudi yang kocak.
Fikar lalu meminta sebagian peserta yang berminat menjadi pengusaha untuk maju ke panggung, menyatakan impian mereka dan bagi-bagi hadiah. Alhasil acara yang menjadi bagian rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang digelar PWI Pusat ini berakhir menjadi semi coaching clinic yang bermanfaat.
.