SAN FRANSISCO, bisniswisata.co.id: Jeans begitu identik dengan kehidupan sehari-hari. Celana serbaguna ini banyak digunakan berbagai lapisan masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa dalam segala situasi dan kondisi. Dengan bahan yang tak mudah robek, tentu ini menjadi salah satu alasan orang menggunakan jeans. Tak heran banyak orang yang menggunakannya saat tampil kasual, karena jeans juga nyaman dipakai.
Popularitas celana jeans memang tak diragukan lagi. Di balik ketenarannya, ternyata jeans memerlukan waktu untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat. Penggunaan jeans berawal saat perusahaan Amerika Serikat, Levi Strauss & Co, mendapatkan paten resmi pada 146 tahun yang lalu, tepatnya pada 20 Mei 1783.
Dilansir dari History, Senin (20/05/2019), perusahaan itu menambahkan semacam paku keling untuk membuat jeans tidak mudah robek dalam pemakaian sehari-hari. Penambahan paku keling diberikan pada sudut-sudut kantong agar jeans tetap kuat.
Salah satu pemilik perusahaan, Levi Strauss, mendapatkan ide tersebut dari rekan dan pelanggannya yang bernama Jacob Davis. Dia merupakan seorang penjahit asal Reno, Nevada yang menginginkan desain celana yang kuat.
Setelah mendapatkan paten resmi, celana itu diperkenalkan dan dijual secara bebas kepada masyarakat. Berawal dari Amerika Serikat, akhirnya jeans mampu menjadi fesyen yang mendunia sampai sekarang.
Loeb Strauss merupakan pria kelahiran Buttenhem, Bavaria pada 1829. Pada usia muda, dia memutuskan untuk bermigrasi ke Amerika Serikat karena kematian ayahnya. Setelah berada di Amerika Serikat (AS) dia mengubah namanya menjadi Levi Strauss. Dia mulai membuat bisnis baru di Eastern Seaboard.
Tak lama setelah itu, dia mendapatkan arahan dari saudaranya untuk pindah berjualan di San Francisco untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Bisnis ini fokusnya untuk mengimpor pakaian, kain, dan barang-barang lain untuk dijual di toko-toko kecil di seluruh California. Mereka biasanya mendapatkan barang yang berasal dari Eropa.
Pada 1853, Levi muda tiba di San Francisco dan membawa banyak dagangannya. Sasarannya adalah barang bisa dibeli oleh penampung di California yang ketika itu sedang berkembang.
Levi juga menjual celana denim yang cocok untuk aktivitas para penambang. Levi kemudian mendesain dan menjual celana itu, hingga banyak dari penambang yang tertarik menggunakannya untuk menunjang aktivitas pertambangan. (NDY)