ENTREPRENEUR NEWS Uncategorized

Desain Pusat Cenderamata Pariwisata Disayembarakan

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kondisi desain pusat penjualan cenderamata di Indonesia, belum mencerminkan ciri khas budaya Indonesia. Lantaran dibangun dengan seadanya kayak toko umumnya, apalagi lahan parkirnya kurang, toilet tak layak dan tanpa daya tarik. Meski souvenir dikemas menarik, namun jika kondisi tempat penjualan tak layak membuat wisatawan tak menarik mengunjungi apalagi membeli.

Melihat kondisi itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), PT Propan Raya sebagai inisiator sayembara dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar sayembara Desain Pusat Cendera mata Pariwisata 2018. Sayembara bagi kalangan arsitek sunior maupun yunior bahkan mahasiswa ini dalam rangka pengembangan 10 Bali Baru atau Destinasi Pariwisata Prioritas.

“Sayembara desain ini sudah kelima kali kami gelar dengan tema yang berbeda. Kini tentang Pusat Cenderamata pariwisata, yang merupakan bagian penting dalam dunia pariwisata,” papar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman saat peluncuran Desain Pusat Cenderamata Pariwisata di Jakarta, Jumat (05/10/2019) siang.

Sayembara desain sebelumnya tentang Desain Rumah Budaya Nusantara (2013), Desain Desa Wisata Nusantara (2014), Desain Bandar Udara Nusantara (2015), Desain Rumah Wisata (Homestay) Nusantara (2016) serta Desain Restoran Nusantara (2017). “Memang sambutannya sangat luar biasa dan kini kami mengambil tema tentang Sayembara Desain Pusat Cenderamata Pariwisata,” lontar Dadang.

Salah satu syarat utama mengikuti sayembara ini, sambung Dadang, wajib mendesain sepuluh destinasi prioritas yakni Danau Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu – Kota Tua (Jakarta), Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sultra) dan Morotai (Maluku).

Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari Bekraf menambahkan arsitektur merupakan salah satu dari 16 sub-sektor ekonomi kreatif. Pusat cenderamata sebagai salah satu infrastruktur pariwisata bisa mencerminkan kearifan lokal setempat. Di Indonesia, ekonomi kreatif memiliki lima nilai rantai yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi.

“Kami berharap sayembara ini dapat menghasilkan pusat cenderamata yang dapat mengangkat kekhasan arsitektur Indonesia. Semoga akan banyak pusat-pusat cenderamata yang akan menaikkan jumlah wisatawan serta bisa menaikkan penjualan produk-produk ekonomi kreatif Indonesia,” ungkapnya.

Direktur PT Propan Raya Yuwono Imanto menjelaskan hadiah senilai Rp 600 juta dalam bentuk tabungan BRI bagi para pemenang sayembara ini. Dengan rincian, 10 pemenang di masing-masing destinasi akan mendapatkan Rp 50 juta dan satu pemenang utama akan mendapatkan Rp 100 juta.

“Akan ada 10 pemenang untuk sepuluh destinasi pariwisata prioritas, masing-masing pemenang mendapat hadiah Rp 50 juta. Selain itu, dari 10 pemenang tersebut akan dipilih satu pemenang the best of the best yang akan mendapat hadiah uang Rp 100 juta. Sehingga total hadiah pemenangnya sebesar Rp 150 juta,” jelasnya.

Melalui sayembara ini, lanjut Yuwono ingin memperkenalkan, menjaga, dan melestarikan budaya bangsa. Jangan sampai Arsitektur Nusantara kita diakui negara lain, bahkan hilang dengan sendirinya karena tak ada yang peduli. “Harapannya, ya masyarakat Indonesia semakin mencintai dan menghargai, serta menjadikan Arsitektur Nusantara sebagai tuan di rumah sendiri,” sambungnya.

Diceritakan tujuan dari sayembara kali ini adalah untuk membuat desain pada tingkat gagasan yang akan dijadikan rujukan desain Arsitektur Nusantara. Khususnya dalam membangun pusat cenderamata di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dengan pesertanya adalah sarjana arsitektur dan sarjana di bidang desain interior baik perorangan maupun kelompok atau tim.

Yori Antar, salah satu dewan juri sayembara mengemukakan sebuah pusat cenderamata selayaknya dapat memberikan kesan. Baik dari segi pelayanan maupun suasana ruangnya. “Untuk itu, desain harus mempunyai kesan tersendiri dari segi interiornya yang bisa didapat dari elemen-elemen pembentuknya dan pelengkap ruang yang merupakan unsur-unsur desain interior,” katanya.

Ditambahkan, pendaftaran sayembara ini akan dimulai pada 5 – 31 Oktober 2018 dan pengumuman pemenang pada 30 November 2018. Untuk informasi lebih lengkap, bisa mengunjungi website arsitekturnusantara.propanraya.com sekaligus mendaftarkan diri sebagai peserta sayembara. (EP)

Endy Poerwanto