NASIONAL

Sapta Nirwandar Apresiasi Kerja Sama Halal Lifestyle dengan Rusia

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tatarstan Investment Development Agency (TIDA), Rusia. Penandatanganan dilakukan di sela-sela “Russia Halal Expo 2019”, rangkaian dari The XI International Economic Summit “Russia-Islamic World: KazanSummit 2019” di Kazan, pada akhir April 2019 lalu.

Memorandum ditandatangani Kepala IHLC, Sapta Nirwandar, dan Kepala TIDA, Taliya Minullina disaksikan Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov dan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi.

“Jadi kami sangat apresiasi dengan penandatangan kedua negara ini. Bahkan kedua pihak sepakat mempromosikan dan mengembangkan gaya hidup halal atau halal lifesyle. Kerja sama lainnya seperti pertukaran publikasi, riset bersama, seminar, konferensi dan workshop bersama, pengembangan platform IT di bidang jasa dan produk halal,” papar Sapta Nirwandar kepada Bisniswisata.co.id di Jakarta, Sabtu (11/05/2019).

Mantan Wakil Menteri Pariwisata menilai pasar halal industri kini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Terdapat prospek perdagangan yang menjanjikan untuk perusahaan-perusahaan halal lifestyle di dunia, tidak hanya di Indonesia, tetapi di negara-negara OKI juga Rusia.

Dilanjutkan, antusiasme Indonesia pada KazanSummit 2019 untuk menembus pasar industri halal Rusia itu, ditandai dengan hadirnya tujuh perusahaan Indonesia yang ikut meramaikan Paviliun Indonesia seluas 100 m2 yang terletak di pintu masuk tempat pameran yang sangat strategis. Ketujuh perusahaan Indonesia tersebut bergerak di bidang produk makanan, kosmetik, dan busana muslim (fashion).

Ada beberapa hal menarik yang dapat ditindaklanjuti lebih lanjut dalam forum tersebut, terutama berkaitan dengan industri halal, yakni masya rakat muslim Rusia sangat ter tarik dengan produk makan an olahan dari Indonesia yang rasanya tidak kalah dengan produk negara lain dengan packaging yang juga menarik, lanjutnya.

Bahkan baju-baju muslim dari Indonesia dengan corak dan ragam warna yang menarik dan memikat. Sehingga diharapkan keikutsertaan Indonesia di expo itu bisa berkelanjutan untuk membuka sekaligus memperluas pangsa pasar di Rusia, khususnya di Kazan, lontar Sapta sambil menambahkan telah mengundang peserta dari Rusia untuk ikut serta pada konferensi internasional halal, bisnis forum dan expo di Jakarta pada 12-17 November 2019.

Terkait penandatanganan perjanjian kerja sama IHLC dan Tatarsta, Mantan Sekjen dan Dirjen Kemenpar merasakan sangat penting karena disaksikan oleh Presiden Republik Tatarstan dan Duta Besar RI untuk Rusia. “Inti dari perjanjian adalah promosi di bidang makanan, fashion, kosmetik, dan turisme halal,” jelasnya.

Diakui bidang makanan kita sudah maju, terutama produk-produk olahan, apalagi fashion dan kosmetik, desainer Indonesia sudah diakui fashion global dengan tampilnya mereka di New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, dan Dubai Fashion Week. Kita bisa mengklaim bahwa Indo nesia adalah kiblat fashion muslim dunia.

Saat ini saja sudah lahir banyak fashion designer yang baru, masih muda-muda, dan berani serta sudah tampil di dunia internasional. Oleh karena itu memang sudah waktunya kita punya halal park yang menjadi window “showcase“, fashion muslim yang belum lama dibuka oleh Presiden Jokowi dan dikoordi nasikan oleh founder Hijup Diajeng Lestari.

Halal Park akan mempermudah akses para buyer kepada konsumen untuk produk-produk dan jasa halal Indonesia, di samping dengan model dalam jaringan (online), tapi rasanya tetap menarik juga dengan luar jaringan (offline ) karena itu bagian dari gaya hidup, seeing is enjoying. Paris, Milan, bahkan Singapura punya Boutique, toko dan gerai yang tetap ramai pengunjungnya. Apalagi men je – lang hari raya seperti saat ini, sambungnya.

“Baju muslim dan kosmetik kita sudah sangat kompetitif un tuk diekspor sebagai salah satu pendorong ekonomi nasional. Apalagi dalam bidang pariwisata, dari sisi Rusia sangat menarik, hubungan baik Indonesia dan Rusia sudah berlangsung lama,” tambahnya.

Sementara itu, Dubes RI untuk Federasi Rusia Wahid menyampaikan Rusia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di Eropa, namun produk halal dapat digunakan juga oleh non-muslim, yang pangsa pasarnya besar juga. Peluang kerja sama halal industri antara Indonesia dengan Rusia, termasuk Tatarstan sangat potensial.

Peluang kerja sama dapat dilakukan di berbagai sektor seperti makanan, feyshen, kosmetik, obat-obatan, pariwisata, dan jasa. “Penandatanganan kerja sama antara IHLC dengan TIDA diharapkan menjadi langkah awal pengembangan kerja sama di bidang tersebut,” kata Dubes Wahid. (NDY)

Endy Poerwanto