ART & CULTURE

Di Twitter, Kiki Tawarkan Jasa Lukis demi Kesembuhan Ayah & Ibunya

SEMARANG, bisniswisata.co.id: Media sosial dikenal sebagai sarana berbagi beragam kegiatan, gagasan, dan pendapat para penggunanya secara luas dan tanpa adanya batasan apa pun. Namun, media sosial juga memiliki kekuatan positif yang kali ini dibuktikan melalui twit di akun @SavitryKiki. Ia juga menyertakan salah satu foto lukisan hasil karyanya dalam twit tersebut.

Akun tersebut menawarkan jasa lukis dengan harga murah di bulan Ramadhan ini untuk biaya pengobatan sang ayah yang beberapa tahun terakhir menderita syaraf terjepit. Juga pengobatan ibunya yang kena diabetes.

TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC

Ramadhan kali ini kiki mau buka jasa lukis dengan tarif murah 50K aja ????
Kiki tarif murah supaya banyak yang minat, karna hasil lukis ini untuk bantu pengobatan terapi saraf kecepit bapak. ??
.
Watercolor painting ukuran A4.
100% lukisan tangan. pic.twitter.com/vpOKdcCh3u
— Kiki Savitry (@SavitryKiki) 10 Mei 2019

Saat dihubungi melalui sambungan telepon Sabtu (11/5/2019), Kiki mengaku upayanya di Twitter menuai hasil yang manis. “Alhamdulillah responsnya bagus semua, banyak yang mendoakan juga bapak bisa segera sembuh. Banyak juga yang kasih informasi-informasi mengenai terapi. Alhamdulillah positifnya banyak juga,” kata Kiki.

Selain ucapan doa dan informasi pengobatan, perempuan lulusan SMK asal Semarang ini juga mendapat banyak pesanan melukis sesuai jasa yang ia promosikan. “Untuk sekarang banyak, yang sudah deal ini, 50 sudah ada,” ujar perempuan berusia 22 tahun ini.

Puluhan pesanan tersebut masuk hanya dalam waktu 24 jam, mengingat Kiki baru mengunggah twitnya pada Jumat (10/5/2019) siang kemarin.
Sebelum twit ini dibuat, Kiki memang sudah membuka jasa lukis sejak 2015, setelah lulus dari bangku SMK. Namun, jumlah pesanan yang masuk tidaklah sebanyak sekarang.

“Enggak mesti, tapi untuk akhir-akhir ini, April ini lumayan sepi. Rata-rata untuk sebulan mungkin penghasilan Rp 2 juta – Rp 2,5 juta masih bisa. Ya 20 lukisan satu bulan, ada,” tuturnya seperti dilansir laman Kompas.com

Sang ayah yang berusia 53 tahun sejak beberapa tahun terakhir sudah menderita syaraf terjepit yang menyebabkan rasa sakit sehingga harus banyak mengurangi aktivitasnya. “Sebenarnya sudah lama, tapi baru ketahuan 4 tahun yang lalu, akhir tahun 2015,” ujar Kiki.

Karena sakit itu, ayah Kiki tidak bisa banyak melakukan kegiatan. Namun, untuk mengisi waktu, sang ayah menarik becak di pagi hari untuk mencari aktivitas dan sedikit tambahan uang. “Aktivitasnya sementara ini bapak kesibukannya mbecak, cuma minim. Terbatas, paling dari pagi pukul 06.00 itu sampai pukul 09.00, kalau enggak 10.00, soalnya enggak kuat punggungnya,” ujar dia.

Menarik becak, menurut Kiki, menjadi kegiatan yang menghilangkan suntuk dan rasa depresi ayahnya. Sang ayah yang sejak muda sudah bekerja sebagai supir truk, menurut Kiki tidak suka menganggur dan terlalu lama berdiam diri di rumah.

Meskipun begitu, kondisi fisik tak memungkinkan sang Ayah untuk bekerja dalam waktu yang lama. Usai menarik becak, Kiki menceritakan kebiasaan ayahnya yang langsung menuju tempat tidur dan istirahat karena rasa sakit yang dideritanya.

“Belum tahu, memang banyak dari pengalaman terapi yang ikut terapi di televisi itu, sekali pengobatan dalam dua minggu itu bisa Rp 5 juta, obatnya saja itu,” kata Kiki.

Sementara itu, sumber pemasukan hanya berasal dari dirinya dan seorang kakaknya yang bekerja. Sang ayah menarik becak hanya untuk aktivitas dan tidak banyak mendapatkan uang. Kemudian, sang ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. “Ibu, ibu rumah tangga biasa. Ibu ada diabetes, enggak boleh kerja berat-berat, jadi di rumah saja,” ujar Kiki.

Pendapatan dari melukis inilah yang nantinya akan diserahkan Kiki untuk membantu biaya pengobatan sang Ayah. “Freelance ini kan enggak setiap hari ada, makannya saya tarif murah biar banyak yang minat. Meski saya enggak dapat apa-apa, nanti mungkin hasilnya itu bisa saya kasih ke bapak saja,” ucapnya. (NDY)

Endy Poerwanto