AIRLINES INTERNATIONAL NEWS

Saham Penerbangan Naik di Tengah Pemulihan Industri yang Diharapkan

HONG KONG, bisniswisata co.id: Saham Vietnam Airlines, Vietjet, dan perusahaan lain di industri penerbangan telah melonjak karena dimulainya kembali penerbangan ke China di tengah kebijakan COVID-19 yang santai meningkatkan sentimen investor.

Dilansir dari retailnews.asia, HVN milik negara Vietnam Airlines ditutup minggu lalu dengan harga tertinggi di sesi ketiganya di zona hijau dan kembali ke kisaran harga pertengahan Oktober sekitar VND11.750 ($0,50).
Sementara itu, VJC dari maskapai penerbangan hemat Vietjet, satu-satunya maskapai blue chip, naik 5% menjadi ditutup pada VND111.500.

SAS dari Tan Son Nhat Airports Services dan AST dari Taseco Airs, yang sebagian besar menyediakan layanan di Bandara Internasional Noi Bai, semuanya memperoleh tiga sesi dan ditutup masing-masing dengan VND22.000 dan VND54.000.

Saham-saham ini naik setelah China melonggarkan pembatasan COVID-19 dan beberapa maskapai penerbangan Vietnam, seperti Vietnam Airlines dan Bamboo Airways, mengumumkan dimulainya kembali penerbangan ke kota-kota China.

Analis broker VNDirect mengatakan awal bulan ini bahwa faktor yang paling merusak bagi pemulihan pariwisata dan penerbangan Vietnam adalah kebijakan nol-Covid China yang telah diberlakukan secara ketat selama hampir tiga tahun terakhir.

Turis China menyumbang 35% dari total turis asing di Vietnam sebelum pandemi, dan angka tersebut diperkirakan akan mencapai 20% pada awal tahun depan sebelum kembali ke level lama pada awal 2024, tambah mereka.

“Karena pendapatan perusahaan penerbangan Vietnam sangat bergantung pada lalu lintas internasional, kami yakin angka mereka akan melonjak mulai tahun depan.”

Alasan lain lonjakan saham penerbangan adalah meningkatnya jumlah investor yang membeli setelah jatuh. Dia juga memperingat-kan bahwa risiko seperti harga minyak yang tinggi, persaingan yang ketat dan permintaan perjalanan yang melemah karena perlambatan ekonomi global mungkin berdampak pada pemulihan stok penerbangan.

Evan Maulana