SUKABUMI, bisniswisata.co.id : Buah manggis memang diyakini memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, dan yang pasti, mengandung banyak nutrisi serta serat yang bisa mencegah kenaikan berat badan.
Beragam manfaat buah manggis jika dengan rutin mengonsumsi buah ini a.l menurunkan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengontrol kadar gula darah, meredakan radang sendi dan mencegah penyakit kanker.
Tak heran konsumsi manggis oleh masyarakat kini terus meningkat. Berbagai daerahpun mulai mengalokasikan lahan untuk mengembangkan agrowisata manggis.
Di Indonesia, daya tarik wisata sebagian besar masih berupa wisata bahari dan wisata budaya, sedangkan wisata berbasis perkebunan masih belum berkembang pesat karena kepemilikannya masih belum banyak.
Contoh agrowisata di Indonesia terdapat di Cinangneng, Tenjolaya, Bogor berupa pembudidayaan sayur dan buah, wisata kebun salak di Sleman, Yogyakarta, dan wisata perkebunan teh di Puncak, Bogor. Namun Sumatra Barat, Purwakarta dan Sukabumi kini bertekad untuk menjadi sentra buah manggis dan ekspor ke mancanegara.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta berencana mengembangkan potensi pariwisata baru di Purwakarta. Lahan perkebunan manggis di Kecamatan Kiarapedes yang akan dikembangkan menjadi destinasi pariwisata baru berkonsep agrowisata.
Selain menjadikan komoditas unggulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) juga berencana mengembangkan perkebunan manggis (Garcinia Mangostana L) sebagai agrowisata.
Sedikitnya telah ada 186,5 hektare kebun manggis yang berada di empat kecamatan, di Kabupaten Solok. Sumatra Barat yang akan menjadi tempat agrowisata, dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Tak kurang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Kementrian Pertanian juga melakukan terobosan agar tanaman manggis dapat diperbanyak melalui biji atau sambungan. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tanaman sambungan memiliki kelebihan antara lain lebih cepat berbuah, tanaman pendek, jarak tanam lebih rapat dan panen lebih mudah. Tanaman sambungan dapat berbuah satu sampai dua tahun setelah disambung.
Salah satu daerah di Jawa Barat yang mengembangkan agrowisata manggis di Jawa Barat adalah Kampung Nangela, Desa Hegarmanah Kec Cicantayan, dimana Sabtu (29/02) lalu menyelenggarakan Festival Manggis dihadiri Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami.
Festival manggis ini juga diisi dengan pertunjukan pentas budaya Sunda yang ditampilkan, diantaranya Atraksi seni Egrang dari Kampung Budaya Cibiru Hegarmanah dilanjutkan penyerahan hadiah lomba mewarnai dan literasi TK, PAUD dan SD oleh Bupati Sukabumi.
Menurut Panitia pelaksana, semenjak Bupati menetapkan desa Hegarmanah dan Desa Cimanggis menjadi daerah agro wisata, buah manggis menjadi unggulan eksport ke Thailand dan China hal berpotensi menjadikan Kec. Cantayan menjadi sentra manggis unggulan.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Cicantayan, Sendi Apriandi menyampaikan ekspor manggis ke mancanegara akan membuka lapangan kerja dan hasilnya tentu akan mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Buah manggis Cicantayan yang sudah bisa ekspor ke mancanegara menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat bisa meningkat, ” kata Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami.
Kedepan, ujarnya, panen manggis ini bisa dikelola dengan baik, sehingga dampak positif agrowisata manggis ini bisa dirasakan masyarakat. Bupati tak lupa memgingatkan pemilik kebun jangan lupa hasil panen manggisnya disisihkan zakatnya agar terus mendapatkan keberkahan.
Penyelenggaraan event festival manggis agar bisa menarik minat wisatawan. Pengelolaan agrowisata dan sarana pendukung yang memadai akan menghasilkan devisa untuk daerah dan peningkatan penghasilan masyarakat, tambahnya
Diakhir sambutannya Bupati Sukabumi mengingatkan supaya kualitas buah manggis dijaga dan terus ditingkatkan sehingga melebihi standar mutu internasional, sehingga nilai ekspor akan meningkat.