DESTINASI INTERNATIONAL NEWS

RI- India Perlu Buat Rencana Pariwisata Berbasis Tema 'KAYA' Agama, Budaya & Sejarah

NEW DELHI, bisniswisata.co.id: Krishnamurthy, Duta Besar Indonesia di New Delhi, mengatakan bahwa India dan Indonesia telah muncul di antara beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat selama beberapa tahun terakhir. 

Dilansir dari traveldailymedia.com, hubungan India-india yang lebih kuat India di masa mendatang akan menguntungkan kedua negara dan kawasan dan dunia, tambahnya.

Berpidato di ‘2nd FICCI Outbound Tourism Summit’, Duta Besar Krisnamurthi mengatakan bahwa India dan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjelajahi destinasi indah di berbagai negara bagian, provinsi, dan kota

Ada kebutuhan untuk membangun lalu lintas udara langsung yang konstan, berkelanjutan antara kedua negara. Keduanya  juga harus melihat untuk membangun ceruk pasar untuk pertukaran kunjungan antara wisatawan India ke Indonesia dan sebaliknya. 

“India dan Indonesia harus bekerja untuk membangun tema ‘KAYA’ – Agama, Budaya dan Sosial & Sejarah selain dari rencana pariwisata berbasis tema lainnya termasuk pariwisata tematik Ramayana dan Mahabharata kesehatan, pendidikan, ” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa melalui kolaborasi dapat mengatasi tantangan di sektor pariwisata. “Hukum kemitraan antara India-Indonesia akan menjadi dasar untuk membangun banyak blok bangunan kerjasama,” tambah Krishnamurthy.

Menyoroti pariwisata di Indonesia, ia menyatakan bahwa Indonesia mencatat 16 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2022, sekitar 4,2 juta wisatawan tiba di Indonesia. 

Dia mengatakan Bali sudah menjadi tujuan impian bagi orang India, tetapi Indonesia menawarkan lebih dari Bali. “Kami juga berupaya beradaptasi dengan spektrum pasar potensial yang lebih luas melalui segmen mewah. Beberapa destinasi pilihan sudah disiapkan dengan matang,” ungkapnya.

Berbicara tentang intervensi kebijakan yang dilakukan pemerintah india untuk menarik lebih banyak wisatawan dari India, Krishnamurthy mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus menerapkan tiga strategi untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pariwisata. 

“Ini termasuk adaptasi, inovasi dan kolaborasi melalui promosi bersama dan co-branding. Kami juga memiliki rezim visa yang santai termasuk visa kedatangan, pembebasan visa dan kebijakan rumah kedua. Untuk turis India, visa on arrival dan e-visa on arrival dengan biaya minimal Rs 2.700 telah memudahkan masuk ke Indonesia,” ungkapnya.

Ankush Nijhawan, Ketua FICCI Outbound Tourism Committee & Co-Founder TBO.com & MD, Nijhawan Group, mengatakan bahwa dengan ekspansi bisnis, India akan menjadi penjual pariwisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibition) tertinggi di dunia pada tahun 2026. 

India juga berpotensi menjadi hub pelayaran, dan jumlah wisatawan outbound dari India terus bertambah setiap tahunnya.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)