NEWS

Revitalisasi Malioboro Rp 37 Miliar Tak Nganggu Agenda Wisata

YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan revitalisasi jalur pedestrian di bagian barat Jalan Malioboro, yang dimulai sejak awal Maret 2018, tak akan mempengaruhi agenda wisata di kawasan wisata belanja itu.

“Jika memang ada agenda wisata, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang hendak menggunakan Malioboro, tak akan terganggu dengan proses revitalisasi itu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Yogyakarta, Selasa (20/03/2018).

Jalan sisi barat Malioboro, khususnya di area yang sebelumnya menjadi jalur lambat untuk becak, sepeda, dan andong, saat ini tengah dibongkar dengan alat-alat berat.

Pemerintah DIY rencananya mengubah wajah sisi barat Malioboro yang identik dengan pedagang kaki lima (PKL) pakaian dan cendera mata itu mirip jalur pedestrian sisi timur Malioboro yang lebih dulu selesai. Pengerjaan sisi barat Malioboro ditargetkan selesai pada Desember 2018.

Aris menuturkan, meski sisi barat Malioboro sedang ada pengerjaan, bagian utama jalan tetap bisa digunakan seperti biasa. Termasuk jika ada pawai atau karnaval dari berbagai kelompok seni budaya di Yogyakarta.

Pemerintah DIY sendiri memiliki agenda wisata pada Agustus, yakni karnaval pembangunan untuk menyambut hari kemerdekaan. Menurut Aris, kunjungan wisata selama Februari-Maret relatif normal karena di bulan ini, Yogya sedang masuk low season atau minim turis.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM), Muhammad Mansur, menuturkan revitalisasi sisi barat Malioboro dimulai pembongkaran terlebih dahulu. Dilanjutkan pengecoran, pemasangan teraso, dan coating atau pelapisan. “Tahapnya hampir sama dengan pengerjaan revitalisasi sisi timur Malioboro,” ujar Mansur seperti dilansir laman Tempo.co

Revitalisasi sisi barat, dialokasikan biaya sekitar Rp 37 miliar, dimulai ujung utara Malioboro hingga Jalan Pangurakan. Pengerjaan sisi barat Malioboro ini dibagi tiga zona. Pertama, dari utara di area Pasar Kembang, kemudian di area Dagen, dan terakhir di Jalan Pangurakan. (TMP)

Endy Poerwanto