KUPANG, bisniswisata.co.id: Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ( NTT) terpilih menjadi satu di antara 33 pulau terindah di dunia versi Majalah Focus, Jerman. Sayangnya hingga saat ini, sejumlah lokasi pariwisata terkenal masih kesulitan akses infrastruktur mulai jalan, air hingga telekomunikasi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengaku mengalaminya sendiri saat mengikuti kegiatan wisuda di Sumba Hospitality Foundation (Sekolah Pariwisata bertaraf internasional) dan juga saat menginap di Hotel Mario di pinggir Pantai Mananga Aba, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, seperti dilansir laman Kompas, Ahad (27/08/2018).
Diharapkan destinasi pariwisata di seluruh NTT khususnya di Sumba, bukan hanya infrastruktur pariwisata seperti hotel dan restoran memadai, tapi juga yang paling utama adalah sarana komunikasi.
“Karena bagi wisatawan domestik dan internasional, kebutuhan terhadap teknologi komunikasi sangat penting sehingga kebutuhan akan akses internet seperti media sosial, Youtube, Facebook, Twiter dan Instagram menjadi prioritas utama,” sambungnya.
Marius berharap, Kementerian Informasi dan Komunikasi mengintervensi kebutuhan di destinasi pariwisata di NTT khususnya di Sumba karena Sumba menjadi brand internasional setelah Hotel Nihiwatu Sumba dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia.
“Sumba terpilih sebagai “the most beatiful island in the world” oleh Majalah Focus, Jerman. Wisatawan internasional pun selalu mencari dan terus mencari di mana letak pulau Sumba, sehingga itu membutuhkan alat komunikasi yang representatif,” jelasnya.
Dicontohkan, saat menginap di Hotel Mario di Pantai Kita Mananga Aba, sangat sulit untuk berkomunikasi, apalagi mengakses unternet. Padahal kata dia, setiap hari, pantai itu sangat ramai dikunjungi oleh ratusan wisatawan domestik dan internasional. “Kita berharap Kementerian Informasi dan Komunikasi segera mengadakan BTS di wilayah obyek wisata di Sumba Barat Daya ini,” katanya.
Pemilik Hotel Mario Aloysius Purwa mengaku kendala utama di hotel maupun pantai yakni tidak adanya jaringan komunikasi seluler. Untuk mengatasi masalah itu, pada tahun 2016 lalu, dirinya terpaksa memasang sebuah tower setinggi 40 meter dan tiga buah penguat signal di hotel, namun tetap tidak berfungsi alias mubasir. “Jadi, kalau ada alatnya tinggal dipasang saja dan itu gratis,” ucapnya.
Wakil Bupati Sumba Barat Daya Ndara Tanggu Kaha mengatakan, pihaknya sudah mendatangi Kementerian Informasi dan Komunikasi untuk melakukan pembicaraan terkait jaringan seluler dan internet.
“Kami sangat butuhkan koneksi internet dan kami sudah datangi Kementerian Infokom dan mereka berjanji mulai bulan Juni sampai September 2018, mereka akan melakukan survey dan dilanjutkan dengan pemasangan BTS,” kata Kaha.
Destinasi wisata Pulau Sumba memang luar biasa. Bahkan, pulau ini masih dianggap sebagai destinasi tersembunyi. Padahal tercatat ada 33 obyek wisata di Pulau Sumba. Namun ada destinasi wisata yang menarik, eksotis dan menakjubkan antara lain:
#. Waikelo Sawah
Objek wisata air terjun ini merupakan bagian dari pembangkit listrik tenaga air sejak 1976. Pemandangan di sekeliling Waikelo Sawah sangat cantik. Panorama alamnya memesona dan masih alami. Warna hijau tanaman yang tumbuh subur di tebing-tebing sekelilingnya membuat suasana menjadi terasa sejuk. Ada beberapa gua megah dan laguna gua bisa dijumpai di sini. Salah satunya, sebuah objek berbentuk mirip pintu dan terbuat dari batu. Waktu terbaik mengunjungi Waikelo Sawah pada Februari, Maret dan November karena bisa menyaksikan ritual tradisional tahunan di Sumba seperti Pasola (adu tombak sambil menunggang kuda) dan Wula Podu, sebuah tarian sakral.
#. Air Terjun Waimarang
Air Terjun ini bagaikan lukisan tangan Tuhan yang paling indah. Daya tarik utama tempat ini adalah kolam air terjun yang spektakuler. Dinding batu yang mengelilingi kolam menciptakan sensasi seolah tengah berada di dalam gua, dengan dinding tertutup lumut hijau dan pepohonan rindang menjulang tinggi. Rasanya seperti ada di film Indiana Jones. Sangat sedikit pelancong yang telah menemukan air terjun ini. Dan karena lokasinya yang tersembunyi dan membutuhkan beberapa pendakian menaiki bukit yang sangat curam. Berkendaralah ke Kota Melolo di Sumba Timur dan minta petunjuk arah dari penduduk setempat menuju lokasi air terjun.
#. Wisata air terjun lainnya
Air Terjun Koalat (Lokasinya tak jauh dari Desa Maidang, Jaraknya sekitar 70 km dari Waingapu di Sumba Timur). Air Terjun Tanggedu (Jaraknya 45 km sebelah utara Waingapu, dan melewati desa tradisional Mondu dan Prainatang). Air Terjun Matayangu (Terletak di Desa Waimanu di Sumba Tengah, dan dibutuhkan sekitar 2 jam untuk berkendara dari Waikabubak). Air Terjun Kanabu Wai (Lokasinya di Desa Waikanabu atau 130 km dari Waingapu. Rute alternatif melalui Desa Mahaniwa Kabupaten Pinupahar, yang hanya bisa dicapai melalui jalan kaki selama 4 jam melalui belantara).
#. Laguna Weekuri
Di danau ini, warna air kebiruan berubah jadi emas saat matahari terbenam, sebuah momen ajaib yang jarang ditemui. Dipisahkan tebing, kolam pasang surut dengan dasar berpasir ini hanya berjarak 20 meter dari laut. Airnya sejuk dan bisa untuk berenang. Lebih bagus datang pagi hari untuk menyaksikan sinar matahari menembus air sampai ke dasar danau, dan kenakan kacamata snorkel jika gemar snorkling. Laguna Weekuri terletak di utara Kodi, di wilayah barat Sumba dan dibutuhkan waktu 2 jam untuk berkendara dari Tambolaka.
#. Pantai Bawana
Pantai ini sangat anggun dengan tebing-tebing batunya yang memesona. Sebuah batu berbentuk lengkungan besar tampak seperti gerbang terlihat anggun berdiri di salah satu area pantai. Keunggulan Pantai ini, kondisi pasirnya yang putih dan lembut. Selain suasana pantai yang indah, pemandangan di sekitarnya yang berwarna hijau juga tentu menjadi daya tarik tersendiri. Menariknya, pantai ini masih belum terlalu ramai sehingga acara berlibur ke tempat ini bisa semakin maksimal. Pantai Bawana terletak di Kodi, dan bisa dicapai menggunakan mobil atau sepeda motor. Jaraknya sekitar 1 jam berkendara dari Bandara Tambolaka.
#. Desa Rottenggaro
Di desa ini dapat mempelajari bahasa, budaya, dan kebiasaan penduduk yang masih erat memegang budayanya. Juga ada rumah tradisional khas Sumba yang terbuat dari bambu. Tinggi atapnya mencapai 25 meter. Atap yang tinggi ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada roh para leluhur sesuai kepercayaan Marapu, yaitu kepercayaan yang dianut penduduk lokal. Desa ini dekat dengan pantai cantik yang menawarkan keindahan alam didukung oleh airnya jernih, pasirnya putih dan lembut. Juga bisa melihat makam megalitik dari 4500 tahun lalu. Desa Ratenggaro berjarak 50 kilometer barat daya Waitabula. Bisa dicapai dengan naik bus ke Bondokodi dan menyewa ojek.
#. Makam Megalitik
Lupakan Stonehenge di Inggris. Di sumba ada komplek kuburan megalitik yang menyerupai “Hall of Faces” di serial Game of Thrones. Alih-alih gambar wajah, akan menemukan ukiran detail yang memnggambarkan bangsawan yang wafat di masa lalu. Beberapa desa (Pasunga, Gallu Bakul dan Ana Bura) di dekat Waikabubak di sisi barat pulau ini juga memiliki komplek makam megalitik besar yang terawat baik. Di Pasunga, ada lempengan batu tegak yang terpasang dengan ukiran gambar kepala suku dan istrinya yang dibuat pada tahun 1926. Konon 150 ekor kerbau dikorbankan saat mereka dimakamkan. Makam ini terletak 20 km arah timur Waikabubak.
#. Wisata bahari pantai
Ada dua pantai terkenal di Pulau Sumba. Pantai Watu Parunu dan Pantai Mangrove Walakiri. Kedua pantai ini menawarkan keindahan air biru jernih dengan pasir putih lembut dan pohon kelapa berbaris teratur di pantai. Di Pantai Watu Parunu bisa untuk berenang dan berselancar. Sementara di Pantai Mangrove Walakiri bisa melihat pertanian rumput laut di tepi pasir dekat hutan bakau. Kalau gemar mengumpulkan kulit kerang, Anda beruntung – karena di pantai ini ada banyak sekali.
#. Atraksi Wisata Pasola
Kompetisi adu tombak tradisional, atau dikenal Pasola, digelar pada Februari dan Maret (selama bulan purnama) di Sumba Barat. Tujuan festival ini untuk menumpahkan darah antar suku demi menyuburkan tanah, menghibur dewa-dewa Marapu dan memastikan panen sukses. Tidak ada pemenang dalam pertarungan yang tidak banyak peraturan ini. Dua tim penunggang kuda bertombak yang mengenakan kain ikat beradu satu sama lain dalam turnamen luar biasa ini. Festival ini berlangsung di Kodi, Lamboya dan Wanokaka di Sumba Barat. (NDY)