PALEMBANG, bisniswisata.co.id: Sumatra Selatan (Sumsel) berencana menggarap sektor pariwisata dari pulau terluar provinsi itu, yakni Pulau Maspari seiring potensi yang dimiliki pulau tersebut. Pulau Maspari yang terletak di pantai timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat potensial untuk dijadikan destinasi wisata bahari baru di Sumsel.
“Ini sebenarnya potensial sekali, di Sumsel kan tidak ada laut. Kalaupun ada laut tapi lumpur nah di laut ini pasirnya putih. Saya yakin kalau ini dikelola wisatawan akan senang sekali datang ke sini,” kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dalam keterangan pers, Jumat (16/11/2018).
Dilanjutkan, hanya saja selama ini pulau Maspari kurang diperhatikan, sehingga potensi yang ada menjadi tidak maksimal. “Kami rencanakan mulai 2019 akan mengembangkan wisata di pulau ini,” katanya saat meninjau Pulau Maspari.
Dari hasil tinjauannya, ternyata Pulau Maspari memerlukan beberapa pembenahan dan pengelolaan yang lebih maksimal agar ke depan menjadi salah satu objek wisata andalan di Sumsel. “Akan kita kelola menjadi wisata tetapi kita tetap utamakan untuk pembenihan seperti udang, kakap, dan ikan-ikan laut lainnya dulu. Sehingga nanti dengan sendirinya wisata akan datang,” katanya.
Camat Tulung Selapan Djamik Djauhari siap mendukung rencana Pemprov Sumsel untuk mengembangkan Pulau Maspari. “Tentu kami senang sekali dengan gagasan wakil gubernu. Kalau ini dikembangkan, warga pasti akan senang karena tak perlu jauh-jauh untuk liburan dan berekreasi,” ujarnya.
Pulau Maspari luasnya sekitar 200 hektare. Dahulunya pulau ini tempat pembibitan udang juga ada tempat penangkaran penyu sebelum dilepas ke laut bebas. Selain memiliki keindahan alam yang sangat alami, eksotik juga ada kawasan batu karang, pasirnya masih putih alami, serta air laut yang sangat jernih.
Pulau ini dapat dicapai dari Palembang gunakan kapal cepat butuh waktu sekitar enam jam. Jika melalui perjalanan darat maka dapat ditempuh dalam waktu tiga jam dari Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) karena hanya berjarak 70 km. Kemudian, setelah perjalanan darat itu dilanjutkan dengan menaiki kapal cepat dengan waktu kurang lebih 15 menit dari Dermaga Selapan. (EP)