NASIONAL

Presiden Jokowi: Indonesia Targetkan 5 Juta Wisman Kunjungi Wisata Halal

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Wisata halal di Indonesia mendapat perhatian serius. Perhatian itu dengan menyediakan Halal Park yang menjadi embrio Moeslem Halal District Destination, yang dibangun di atas tanah seluas 21.000 meter persegi di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, dengan nilai investasi sebesar Rp250 miliar.

Taman berkonsep syariah digadang-gadang menjadi pusat aktivitas ekonomi syariah dengan mengacu pada konsep halal. “Industri halal di dunia maupun di Indonesia berkembang begitu sangat cepatnya. Jika tidak diantisipasi mulai kini, Indonesia akan tertinggal dengan negara lain,” papar Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Halal Park di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019)

Kepala negara melanjutkan sepanjang tahun 2019, proyeksi permintaan produk halal global mencapai 3,7 triliun dollar AS. Padahal, tahun 2013 masih sebesar 2 triliun dollar AS. “Artinya, ada pertumbuhan yang sangat besar. Pertumbuhannya mencapai 9,5 persen, ini sebuah growth yang sangat tinggi,” lontar mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo.

Presiden bersyukur sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, diikuti dengan perkembangan industri halal sangat pesat. Menurut Global Muslim Travel Index 2019, wisata halal Indonesia memenangi peringkat yang pertama. “Ini sebuah capaian yang sangat bagus. Baru saja ini diumumkan,” ujarnya.

Selain itu, Sukuk (Surat Berharga Syariah Negara) juga berkembang pesat sekali. Bulan lalu, sukuk retail kita seri SR-011 terjual sekitar Rp21 triliun. “Ini sebuah kepercayaan yang harus terus dijaga dalam menarik investor-investor baru,” ungkapnya serius.

Menurutnya, tahun 2018 ada 140 juta wisata muslim dengan spending online mencapai 35 miliar dollar AS. Jumlah turis muslim dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2020 diproyeksikan mencapai jumlah 158 juta orang. “Ini sebuah jumlah yang besar sekali. Artinya, ada sebuah segmen pasar yang harus digarap, apalagi kita adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,” sebutnya.

Presiden Jokowi menargetkan tahun 2019 ini kunjungan wisata halal ke Indonesia adalah 5 juta orang asing (wisman), atau seperempat dari total target wisatawan yang diharapkan datang ke Indonesia. “Target ini tumbuh, ini juga luar biasa, tumbuh 42% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini juga loncatan yang sangat besar sekali,” ucap Presiden.

Dilanjutkan, industri wisata halal ditetapkan sebagai leading sektornya, penggerak utama bagi pengembangan industri halal kita. Dari sinilah nanti semua bisa ketarik. Juga menunjuk laporan Global Islamic Economic Report yang menyebutkan, Indonesia berada di posisi kedua untuk sektor modest fashion dan nilai pasar fashion muslim sampai dengan 2020 ini diperkirakan mencapai 327 miliar dollar AS.

“Angka-angka ini adalah angka-angka yang sangat besar. Oleh sebab itu sekali lagi, kesempatan kita untuk menggunakan peluang/opportunity yang ada untuk memasarkan produk halal kita,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Halal Park di kompleks GBK Senayan, Jakarta, merupakan embrio dari pembangunan nanti halal distrik yang juga akan nanti dibangun di sini. Berdasakan informasi yang diterimanya, Halal District akan dibangun kurang lebih 21.000 m2 dengan investasi bangunan dan ruangan kurang lebih Rp250 miliar.

“Ini bukan barang baru. Jadi ini kita memadukan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah, oleh BUMN, dan seluruh pelaku bisnis industri halal dan juga dengan para UMKM kita. Kita padukan semua kekuatan untuk mengangkat industri halal Indonesia ke tingkat regional maupun di tingkat dunia,” ucap Presiden.

Pemerintah, menurut Presiden, mengangkat industri halal Indonesia sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan sebagai ladang kreatifitas, produktifitas generasi-generasi muda-muda, generasi muda kita, sekaligus sebagai sumber kesejahteraan umat.

Halal Park merupakan komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM, dalam memajukan ekonomi nasional. Pemerintah juga percaya dampak ekonomi bukanlah satu-satunya hal yang bisa dinikmati bersama, tetapi juga dampak positif gaya hidup halal yang dipercaya dapat membuat masyarakat Indonesia dapat hidup secara berkelanjutan, apapun ras, suku, dan agama yang dianut.

“Meskipun berkonsep halal, sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, dan agama yang menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Halal Park dapat dinikmati oleh semua kalangan penikmat gaya hidup,” sambung presiden.

Proses pembangunan ini, diawali pembukaan Miniatur Halal Park. Miniatur Halal Park merupakan langkah awal sebelum Halal Park yang sebenarnya akan dibuka dua tahun mendatang. Saat ini, Miniatur Halal Park menyediakan beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.

Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup halal dari hulu ke hilir yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.

Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi akan menjadi Top 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal bersaing dengan 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Tampak hadir dalam acara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala BEKRAF TRiawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki juga Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar. (NDY)

Endy Poerwanto