TRANSPORTASI

Presiden Jokowi "Ditodong" Perpanjang Runway Bandara Sibolga

SIBOLGA, bisniswisata.co.id: Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sibolga, Ahad (17/03/2019) dimanfaatkan pemerintah daerah untuk meminta bantuan pemerintah pusat dalam mengembangkan terkait perpanjangan landas pacu atau runway bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing di Sibolga Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).

Presiden Jokowi menegaskan Pemerintah akan menambah panjang landasan pacu bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing agar dapat meningkatkan frekuensi penerbangan dari wilayah lain dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat memajukan ekonomi juga pariwisata di Sibolga.

Terkait rencana perpanjangan runway bandara, kepala negara menyebutkan bagaimana ia “dibisiki” dua kepala daerah untuk isu yang sama. Dibisiki dalam konteks ini sama dengan “diminta bantuan” atau istilah dulu menyebutnya sebagai “ditodong”, tentu tidak dalam arti negatif namun demi kemajuan negeri ini.

“Saya sampai di bandara dibisikin oleh Pak Bupati agar menambah panjang runaway, kemudian ketemu wali kota juga minta runaway diperpanjang, nanti kita perpanjang,” ujar Presiden soal permintaan daerah terkait perpanjangan runway atau landas pacu bandara.

Di Sibolga, Presiden Jokowi meresmikan operasional pengembangan Pelabuhan Sibolga, didampingin Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan para Kepala Daerah. Presiden memuji pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan yang tergolong cepat.

Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta melanjutkan usai penataan dan pengembangan Pelabuhan Sambas, di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), pemerintah akan melengkapinya dengan pembangunan terminal khusus dan storage agar nantinya dari pelabuhan ini akan bisa dilakukan ekspor langsung minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil, CPO).

“Tadi sudah saya sampaikan bahwa di sini bisa nanti ekspor langsung untuk CPO. Ini juga nanti baru dikerjakan, baru dikalkulasi, akan ada terminal, storage, di sini sehingga pelabuhan Sibolga benar-benar memberikan peningkatan ekonomi yang baik kepada kawasan sekitar karena kalau CPO di sini akan ada, ada terminal storage-nya,” ungkapnya.

Presiden berharap, nantinya ekspor CPO dari Aceh bagian Selatan, kemudian di Tapanuli Selatan ditarik ke Sibolga karena lebih dekat daripada harus lewat darat yang menempuh perjalanan selama 10 – 12 jam. “Pemerintah sedang melakukan kalkulasi mengenai pembangunan terminal khusus CPS itu. Namun ia mengisyaratkan, biasanya realisasi pembangunan tersebut maksimal 2 tahunan,” ucapnya.

Menurut Presiden seperti dilansir Setkab.go.id, penataan dan pengembangan Pelabuhan Sambas, Sibolga itu dilakukan dalam rangka mewujudkan kembali pelabuhan-pelabuhan di pantai barat yang dulunya pelabuhan yang sangat strategis, maupun pelabuhan transportasi logistik, barang dan jasa yang pernah ada dalam sejarah kita.

Capres Petahana pada Pilpres 2019 dengan nomer urut satu ini mengingatkan, Pelabuhan Sibolga ini memang sudah lama sekali tidak kita urus padahal Kota Sibolga sendiri sudah berusia 319 tahun. “Ini pelabuhan yang juga sudah lama sekali, sudah ratusan tahun sehingga kita melakukan pengembangam dan penataan kembali,” ujarnya.

Terminal Pelabuhan Sibolga dapat menampung 500 penumpang dr sebelumnya hanya 80. Selain itu, pelabuhan ini dapat menampung peti kemas hingga 20.000 TEUs dari sebelumnya hanya 7.000 TEUs per hari.

Presiden juga mengapresiasi desain Pelabuhan Sibolga yang mendapatkan penghargaan desain terbaik di Asia Pasifik. Fasilitas lengkap dengan mengutamakan kenyamanan pengguna pelabuhan akan meningkatkan roda ekonomi daerah. (NDY)

Endy Poerwanto