NEWS

Pertama di Indonesia, NTB Rilis Wisata Medis

MATARAM, bisniswisata.co.id: Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis wisata medis pertama di Indonesia. Mengingat, keindahan alam yang memikat didukung jasa pelayanan medis dengan sistem kekeluargaan dapat memberikan rasa nyaman, aman dan bahagia kepada pasien, sehingga mendorong optimisme untuk segera sembuh.

“Harapan hidup dan sembuh itu lahir karena adanya kenyamanan,” papar Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat peluncuran di Mataram, pada Sabtu (14/12) seperti dikutip dari Antara, Senin (16/12/2019).

Dilanjutkan, di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sekarang ini, hampir tidak ada sesuatu yang tidak bisa direkayasa. Termasuk tidak ada penyakit yang tidak dapat dicarikan obatnya atau disembuhkan. “Hanya kematian saja yang tidak dapat kita cegah,” katanya.

NTB, lanjut dia, memang sudah selayaknya menjalankan wisata medis. Selain karena alamnya yang indah, juga kesiapan pelayanan medis di hampir semua rumah sakit di kawasannya sudah sangat mendukung. Peluncuran program wisata medis tersebut juga diramaikan dengan gelar pameran produk-produk obat-obatan produksi IKM, seperti berbagai jenis jamu dan beragam obat herbal serta peralatan medis dan terapi berbasis kearifan lokal lainnya.

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RUSDP) NTB sebagai rumah sakit terbesar milik masyarakat NTB sendiri menawarkan produk unggulannya berupa pengobatan radioterapi. Layanan radioterapi itu didukung peralatan canggih dengan kapasitas layanan bisa mencapai 80 pasien sehari.

Bahkan CT Scan Simulator milik RSUD NTB tersebut merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Selain itu pesawat sinar radioterapinya pun merupakan versi yang paling baru. Rumah sakit lainnya di Lombok tidak mau kalah. Seperti Rumah Sakit Harapan Keluarga yang menawarkan layanan unggulan berupa ‘treatment cuci darah’. Demikian juga RS Risa Centra Medica dengan layanan ‘baby spa’.

Sementara Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, menjelaskan diluncurkannya wisata medis ini merupakan langkah awal bagi Pemprov NTB. Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia ASITA, dan berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta di Mataram, diharapkan dapat menjadikan pariwisata di NTB semakin kuat.

Promosi akan gencar dilakukan di berbagai belahan dunia di bantu oleh stake holder terkait. Terlebih keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi super prioritas nasional. Apalagi di tahun 2021 nanti balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP akan digelar di Lombok, NTB. “Ini menjadi salah satu langkah kita untuk mewujudkan NTB Gemilang,” katanya.

Dijelaskan, tak hanya produk medisnya saja, produk wisata yang ditawarkan juga telah dipersiapkan para pemandu wisata untuk mendampingi para pasien yang sedang berkunjung ke NTB untuk perawatan. Setelah menyandang predikat World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination, kini NTB memulai langkah pertamanya mengembangkan wisata medis.

Peluncuran NTB medical tourism ini mengambil tempat di Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi serta disaksikan pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata serta ratusan pelaku industri jasa kesehatan dan pariwisata lainnya di NTB.

Wisata medis bukan hal yang baru di industri pariwisata. Selama ini Singapura, Thailand, Jepang, sampai Korea Selatan sudah lebih dulu mengembangkannya. Bedah plastik masih menjadi prosedur utama yang diminati oleh turis yang datang ke negara-negara tersebut. (*)

Endy Poerwanto