Maladewa perkenalkan program loyalitas bagi wisatawan (foto: CNN)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Layanan loyalty program atau program loyalitas konsumen konvensional umumnya ditawarkan oleh perusahaan penerbangan, hotel, atau cafe sekelas Starbucks, misalnya. Secara harfiah program ini dimaksudkan untuk menjaga loyalitas konsumen agar tetap bertransaksi dengan perusahaan.
Selama ini belum pernah ada satu negara pun yang membuat loyalty program. Baru-baru ini Pemerintah Maladewa, negara kepulauan di Samudera Hindia yang terkenal dengan resor mewahnya, merilis program yang mereka sebut the Maldives Border Miles.
Imigrasi Maladewa lewat akun Twitter resminya mengumumkan program loyalty bagi wisatawan “Maldives Border Miles” pada 28 September.
Program ini memiliki tiga tingkatan katagori. Wisatawan dapat mengumpulkan poin sesuai jumlah kunjungan dan durasi tinggal. Poin tambahan akan diberikan bagi mereka yang datang untuk merayakan acara-acara khusus.
Dewan Pariwisata Maladewa mengatakan program ini terbagi dalam tiga tingkatan katagori, yakni Abaarana (gold/emas), Antara (silver/perak), dan Aida (bronze/perunggu). Penamaan katagori diambil dari bahasa lokal.
Lewat akun Twitter resminya, imigrasi Maladewa menyebut: “Maldives Border Miles adalah program loyalitas tiga tingkat untuk wisatawan. Wisatawan akan mendapatkan poin berdasarkan jumlah kunjungan dan durasi tinggal. Poin tambahan akan diberikan atas kunjungan yang dimaksud untuk merayakan acara-acara khusus. “
Pemerintah berharap cara ini dapat menarik lebih banyak minat wisatawan untuk datang ke Maladewa, khususnya di era pandemi COVID-19.
Lalu, bagaimana turis menanggapi inisiatif yang baru pertama ada di dunia ini? Sebagian turis menyatakan akan datang namun tergantung pada bagaimana perkembangan pandemi virus corona, seperti dilansir dari CNN Travel.
Maladewa, negara yang ekonominya sangat bergantung pada industri pariwisata dan perhotelan ini, merupakah salah satu negara di Asia yang paling awal membuka kembali perbatasannya. Pengunjung perlahan mulai berdatangan sejak Juli lalu.
Seorang pakar industri perjalanan menilai ide tersebut dapat memiliki potensi jangka panjang. “Ini mungkin langkah paling inovatif yang diambil dewan pariwisata sebuah negara selain yang pernah ada yakni program ‘persinggahan gratis perjalanan ke Eropa’ yang diperkenalkan Pemerintah Islandia,” kata Scott Keyes, pendiri buletin Penerbangan Murah Scott, kepada CNN Travel.
“Sebagian besar dewan pariwisata di negara-negara lain hanya berfokus pada kampanye iklan mewah dan penyebaran Photoshopped, tetapi kampanye yang dilakukan Maladewa ini terbilang baru dan unik.”
Menurut keterangan perwakilan Dewan Pariwisata Nasional Maladewa, program tersebut akan dijalankan pada Desember 2020. Saat ini mereka masih belum merilis detil keterangan terkait keuntungan apa yang akan didapat wisatawan untuk masing-masing kategori, dan bagaimana mengumpulkan poin-poin itu.
Sebagai negara yang terkenal dengan resor mewahnya, tarif hotel di sana bisa sangat mahal. Sistem poin yang hendak diberlakukan dapat menjadi insentif yang menarik bagi pengunjung untuk dapat meng-upgrade atau bahkan mendapat penginapan gratis.