LABUAN BAJO, bisniswisata.co.id: Pariwisata Labuan Bajo Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terkenal dengan wisata binatang purba, Komodo benar-benar mendapat perhatian seruis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kini untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dikembangkan Jalan Lingkar Utara Flores dari Labuan Bajo-Kedindi sepanjang 141,29 kilometer.
Jalan lingkar yang dibangun menjadi jalur logistik, memudahkan sekaligus mempercepat jarak tempuh wisatawan. Jalan ini menghubungkan sentra produksi pertanian di Kawasan Pertanian Terang seluas sekitar 2.000 hektar dengan Pelabuhan Bari. Pelabuhan ini ditujukan sebagai pelabuhan niaga menggantikan Pelabuhan Labuan Bajo yang akan menjadi pelabuhan wisata.
“Jalan ini juga akan menjadi jalur alternatif untuk memperlancar pengiriman logistik dan bahan bakar minyak (BBM) dari wilayah Kedindi yang terdapat Depo Pertamina di Kecamatan Reo, wilayah di pantai utara Kabupaten Manggarai ke Labuan Bajo,” papar Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang Muktar Napitupulu dalam keterangan resmi secara tertulis, Ahad (14/7/2019).
Pengiriman BBM seperti solar, bensin, minyak tanah, termasuk avtur akan lebih cepat karena kendaraan tidak perlu memutar lagi ke Ruteng baru melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo. “Pengiriman BBM sempat terhambat beberapa waktu lalu, karena Jalan Labuan Bajo-Malwatar menuju Roteng mengalami longsor,” imbuhnya.
Pembangunan jalan tersebut telah dimulai sejak 2015 dengan total anggaran yang sudah dikeluarkan mencapai Rp 201 miliar. Saat ini, dari total panjang 141,29 kilometer sudah tembus sepanjang 60 kilometer dengan kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 18 kilometer.
Untuk target keseluruhan rampung dengan kondisi teraspal yakni pada tahun 2023. Namun untuk mendukung pembangunan Pelabuhan Bari difokuskan pada penyelesaian pengaspalan hingga ke Bari pada tahun 2021.
Muktar menyebut, berdasarkan rencana kerja 2019-2023, masih dibutuhkan sekitar Rp 525 miliar untuk pembangunan jalan. Termasuk penanganan pascabencana longsoran ruas Labuan Bajo-Malwatar, preservasi jalan Labuan Bajo-Malwatar, dan pembangunan jalan shortcut Bandara Komodo (0,25 kilometer).
Direktorat Jenderal Bina Marga juga ditugaskan untuk melebarkan Jalan Soekarno Hatta di pusat kota Labuan Bajo serta melengkapi dengan jalur pejalan kali yang nyaman. Selanjutnya meningkatkan kualitas jalan dari Labuan Bajo ke Wae Cicu yang akan menjadi pusat pelayanan akomodasi wisata premium di Labuan Bajo. (redaksi@bisniswisata.co.id)