INTERNATIONAL NEWS

Perjalanan Aman di Era Vaksin

MADRID, bisniswisata.co.id: Komite Krisis Pariwisata Global (Global Tourism Crisis Committee) menggelar pertemuan ke-8 di Madrid serangkaian pertemuan  sesi 113 Dewan Eksekutif UNWTO untuk mengajukan rencana solid memulai kembali pariwisata. Pertemuan tersebut berfokus pada integrasi vaksin melalui harmonisai pendekatan keamanan perjalanan dan meluncurkan upaya terkoordinasi dalam meningkatkan kepercayaan publik di sektor pariwisata.

Saat ini, negara-negara di seluruh dunia meluncurkan vaksin, melawan virus COVID-19, komite mencatat bahwa ini membuka jendela dari situasi kritis perang melawan pandemi dan mempromosikan dimulainya kembali perjalanan internasional yang aman. Anggota menyoroti pentingnya meningkatkan koordinasi, pada kerangka protokol kesehatan internasional, sertifikat vaksinasi, digitalisasi protokol dan dokumen perjalanan.

Sejalan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang telah melaporkan pemanfaatan aplikasi teknologi digital untuk memperlancar perjalanan internasional yang aman dan memfasilitasi kebutuhsn kedatangan dan keberangkatan. Rencana protokol yang selaras menjadi prioritas kampanye United for Travel  memberikan pesan jelas hal pariwisata yang aman.

Komite dengan ketua pihak Yunani, bekerja untuk memastikan SOP yang disepakati negara- negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa diterapkan dengan benar di setiap tingkat usaha kepariwisataan. Demikian Chairman Technical Group, Harry Theocharis memberikan update terbarunya, bagaimana langkah-langkah konkret telah diambil untuk menjamin harmonisasi rencana aksi. Komite juga menyerukan dukungan atas inisiatif OECD, mengembangkan sistem kontrol perbatasan yang selaras.

Sekretaris Jenderal UNWTO Pololikashvili mengatakan: “Peluncuran vaksin merupakan langkah ke arah yang benar, tetapi dimulainya kembali pariwisata tidak bisa menunggu. Vaksin harus menjadi bagian dari pendekatan yang lebih luas dan terkoordinasi, mencakup sertifikat dan tiket masuk untuk keamanan perjalanan lintas batas.  Dalam jangka panjang, kita juga perlu mengembalikan kepercayaan pada industri pariwisata. Kampanye United for Travel — membantu kami mencapai hal ini–, memberikan pesan jelas dan kuat bahwa sangat memungkinkan diselenggarakannya pariwisata aman. “

Koordinasi tidak hanya melibatkan UNWTO dan WHO juga pihak ICAO, IMO mewakili sektor penerbangan sipil dan maritim. Anggota Komite Krisis juga menyerukan tindakan tegas untuk mendukung standardisasi, digitalisasi dan interoperabilitas protokol pengujian dan sistem sertifikasi. Hal tersebut berdasarkan pada bukti yang disepakati bersama dan indikator penilaian risiko untuk negara atau wilayah asal dan tujuan. Penerapan panduan pengambilan CART, yang dikembangkan oleh ICAO, diidentifikasi sebagai alat  efektif, harmonisasi protokol pengujian dan mempercepat pembentukan koridor kesehatan masyarakat.

Pertemuan ke-8 juga menghadirkan pembicara Margaritis Schinas, Wakil Presiden Komisi Eropa, Sekretaris Jenderal OECD Ángel Gurría, SekJen Perserikatan Bangsa-Bangsa Fang Liu, dan SekJen IMO Kitack Lim. Pertemuan sesi ke-113 Dewan Eksekutif UNWTO,  diadakan di Madrid diikuti lebih dari 150 peserta tatap muka, mewakili pemerintah negara- negara anggoya membahas Program Kerja UNWTO dan  memberikan suara dalam penetapan pejabat  Sekretaris Jenderal Organisasi untuk tahun 2022-2025.

Rekomendasi Komite Krisis Pariwisata Global ke-8;

 1. Bahwa vaksinasi membuka jendela keluar dari situasi kritis melawan pandemi COVID-19 dan mempromosikan pola perjalanan internasional yang aman bersama alat mitigasi risiko lainnya seperti pengujian COVID-19.

 2. Bahwa menurut laporan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada Dewan Eksekutif WHO tentang ‘Penguatan kesiapsiagaan untuk keadaan darurat kesehatan: pelaksanaan Peraturan Kesehatan Internasional (2005); Laporan kemajuan sementara dari Komite Peninjau tentang Fungsi Peraturan Kesehatan Internasional (2005) selama Tanggapan COVID-19, Komite “sedang” mencari kemungkinan aplikasi teknologi digital untuk memungkinkan perjalanan internasional yang aman, termasuk untuk dokumentasi di titik masuk (pelancong yang datang dan pergi), riwayat perjalanan, pengujian dan pelacakan kontak, dan kemungkinan persyaratan vaksinasi

3. Mendesaknya percepatan koordinasi prinsip dan protokol perjalanan lintas batas internasional untuk memastikan memulai kembali pariwisata yang aman dan lancar,  mengingat kasus terus meningkat dan  kurangnya disiplin penerapan prinsip dan mekanisme umum untuk menguji protokol  kesehatan terkait dengan perjalanan.

 Komite menyerukan:

 1. Meningkatkan koordinasi, dalam kerangka protokol kesehatan internasional, sertifikat vaksinasi untuk memastikan pemantauan tepat waktu, definisi dan penerapan prinsip, protokol dan digitalisasi dokumen perjalanan.

 2. Mendukung standarisasi, digitalisasi dan interoperabilitas protokol pengujian dan sistem sertifikasi, berdasarkan bukti yang disepakati bersama dan indikator penilaian risiko untuk negara / wilayah asal dan tujuan.

 3. Dukungan inisiatif Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) untuk pengembangan dan harmonisasi sistem koordinasi di semua negara untuk membuka perbatasan secara aman dalam wadah koordinasi Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ( ICAO), Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 4. Pelaksanaan Panduan Take-off ICAO CART, termasuk Manual tentang Pengujian dan Tindakan Manajemen Risiko Lintas Batas3 dan pembentukan Koridor Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), untuk memajukan harmonisasi persyaratan protokol pengujian.

5. Negara-negara harus memastikan bahwa tindakan yang mempengaruhi lalu lintas internasional selayaknya berbasis risiko, berbasis bukti, koheren, proporsional dan terbatas waktu.

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*