TRANSPORTASI

Penerbangan Sriwjaya Padang-Jakarta Batal, Penumpang Kesal

PADANG, bisniswisata.co.id: Penerbangan Sriwijaya rute Padang-Jakarta yang dijadwalkan berangkat pada Kamis (7/11) dibatalkan sepihak. Akibatnya, para penumpang kesal, proses dan sempat menimbulkan kericuhan antara penumpang dan petugas maskapai.

Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra menjelaskan berdasarkan informasi dan klarifikasi di lapangan pembatalan penerbangan karena PT Gapura Angkasa selaku ground handling, yang melakukan penanganan operasional darat untuk Sriwijaya tidak bisa melakukan penanganan karena ada arahan kantor pusat PT Gapura. “Akhirnya penumpang dimediasi oleh PT Angkasa Pura II dan saat ini situasinya sudah kondusif,” ujarnya.

Seperti dilansir Antara, Kamis (7/11) Fendrick mengakui memang ada sedikit kericuhan karena penumpang menuntut kepastian pemberangkatan. Akan tetapi, saat ini Eksekutif General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiyono telah melakukan koordinasi dengan Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Padang dan Pimpinan Sriwijaya Air agar permasalahan ini segera dicarikan solusi sehingga penumpang segera diberangkatkan.

“Sampai saat ini sejumlah penumpang sudah diberangkatkan dengan maskapai lain dan sebagian masih mau menunggu keberangkatan dengan Sriwijaya Air,” kata dia.

Di sisi lain, berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas konter Sriwijaya di BIM ada penumpang yang meminta kompensasi keterlambatan. Selain itu, untuk pengalihan dengan penerbangan lain masih memungkinkan karena kursi yang tersedia untuk rute Padang-Jakarta masih ada.

Sementara, karena belum ada kejelasan dari pihak Sriwijaya akhirnya PT Angkasa Pura II menarik pesawat ke hanggar. Saat Humas Sriwijaya dikonfirmasi melalui telepon seluler hingga berita ini diturunkan tidak ada tanggapan.

Di tempat terpisah, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) mengimbau agar maskapai Sriwijaya Air dan anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. “Kalau dari INACA, kami hanya terbatas mengimbau, kalau ada diskusi korporasi mohon diselesaikan, jangan sampai menimbulkan kerugian pada publik,” lontar Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja.

Menurutnya, kisruh ini sifatnya internal sehingga asosiasi tidak bisa berkomentar banyak. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto, menyatakan ketegangan antar Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia ini sebenarnya wajar dalam hubungan bisnis. “Itu masalah kontrak kedua belah pihak perusahaan saja, misalnya kalau maskapai tidak cocok sama ground handling yang ini ya pindah,” ungkap Bayu. (ndy/Antara)

Endy Poerwanto