NEWS

PATA: Mobilitas Wisatawan Asia Timur Laut Bakal Tinggi

Warga mengenakan baju tradisional di Istana Gyeongbokgung Palace, Seoul. Korea Selatan termasuk negara di Asia Timur Laut yang mobilitas wisatawannya tetap akan tinggi ( Foto: unsplash/ Johen Redman) 

BANGKOK,bisniswisata.co.id: Organisasi pariwisata di kawasan Asia Pasifik yaitu Pasifik Asia Travel Association (PATA) tetap ada harapan untuk melihat pertumbuhan kunjungan wisman di awal 2021 dan seterusnya, dengan asumsi segala dampak negatif pandemi dapat ditangani.

“Wisatawan yang akan paling sering melakukan mobilitas berada di kawasan Asia Timur Laut. Sementara mengekor di belakangnya adalah wisatawan di Asia Tenggara dan Asia Selatan,” kata  CEO PATA, Mario Hardy dalam situs resminya belum lama ini.

Dia mengungkapkan meskipun sekarang industri pariwisata dilanda musibah, tetap ada harapan untuk melihat pertumbuhan kunjungan. Apalagi berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang paling terpuruk pariwisatanya, industri pariwisata di Asia-Pasifik diprediksi lebih cepat bangkit usai Corona.

Industri pariwisata Asia-Pasifik akan kedatangan lebih dari 600 juta wisatawan tahun depan. Jumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan tahun 2019. “Meskipun kita melihat penurunan kunjungan ke Asia Pasifik tahun ini, dan mungkin hingga 2021, tetap ada harapan untuk maju,” tegasnya.

Untuk pasar pariwisatanya sendiri, kawasan Asia-Pasifik masih menjadi primadona bagi wisatawan asal Amerika Utara, Asia Timur Laut, Oseania, Asia Tenggara, dan Eropa Utara. Wisatawan-wisatawan ini mendominasi sektor pariwisata Asia-Pasifik pada 2019-2021.

Selain Asia-Pasifik, PATA juga memprediksi pariwisata yang akan cepat bangkit ada di Amerika Tengah dan Eropa Timur. Sebagaimana kita ketahui, dampak Corona di wilayah Eropa Timur yang meliputi Ukraina, Polandia, Hungaria, dan lain-lain tak separah di Eropa Barat dan Eropa Selatan.

Sementara itu pada laporan sebelumnya, PATA memprediksi kedatangan wisatawan di Asia-Pasifik akan turun sebesar 32 persen atau di bawah 500 juta pada 2020. Kawasan yang paling terpukul adalah Asia Timur Laut, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Menyinggung negara-negara yang termasuk Asia Timur Laut, yang disebut Mario Hardy, Economic Research Institute for Northeast Asia  memberi definisi bahwa Asia Timur Laut juga meliputi  Mongolia, Nepal, Semenanjung Korea, Tiongkok dan wilayah bagian timur Rusia.

Negara-negara Mikronesia biasa dimasukkan ke Asia Timur. Sedangkan data menunjukkan lebih dari 1,5 milyar jiwa, atau sekitar 40 persen seluruh penduduk Asia dan seperempat penduduk dunia tinggal di Asia Timur. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia. Kepadatan penduduk Asia Timur, 230 per km², adalah lima kali rata-rata dunia.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)