DENPASAR, Bali, bisniswisata.co.id: “Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh dan tampil dengan cara-cara baru untuk terus mewarnai panggung seni dunia,” ujar Presiden saat membuka secara virtual Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43, Sabtu, 12 Juni 2021.
Penyelenggaraan acara yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur tersebut menjadi bukti bahwa pandemi tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi. Mengangkat tema Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi yang berarti bahwa jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan. Kepala Negara sangat mengapresiasi pilihan tema yang tersebut.
“Saya juga mengapresiasi pilihan tema yang mengajak pemuliaan flora fauna dan seluruh keragaman hayati, menebarkan semangat konservasi, serta hidup harmoni dengan alam untuk penyembuhan peradaban dari pandemi,” kata Presiden.
Presiden mengatakan, warisan-warisan susastra yang mengingatkan datangnya wabah dan mengajarkan cara untuk mencegah dan beradaptasi perlu dibuka kembali dan dikembangkan untuk diambil pelajaran dan kaitannya terhadap pandemi yang sedang terjadi saat ini.
Selain itu, Kepala Negara menegaskan bahwa kunci utama dari pemulihan ekonomi Bali ialah kemampuan kita dalam menangani pandemi di mana disiplin terhadap protokol kesehatan harus terus diterapkan, vaksinasi dilakukan secara cepat dan masif, serta PPKM mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali harus diefektifkan untuk mencegah penularan.
“Kita tunjukkan pada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi,” tegasnya.
Lebih jauh, Presiden Joko Widodo turut mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, dan seluruh masyarakat Bali yang mampu untuk terus berkarya, mengekspresikan seni, dan terus mengembangkan estetika dan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur.
Kalpataru
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi bisniswisata.co.id menjelaskan bahwa tematik Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi secara visual direpresentasikan melalui ikon utama pohon Kalpataru yang dimaknai sebagai napas kehidupan sekaligus pengetahuan utama pembelajaran bagi mahluk hidup tentang sumber pangan, farmakologi, budaya, ekonomi, industri, juga spiritual. Pohon Kalpataru adalah saudara tertua manusia dalam kehidupan di bumi.
PKB diselenggarakan sebulan penuh (12 Juni hingga 10 Juli 2021) dengan agenda Peed Aya (Pawai); Rekasadana (Pergelaran); Utsawa (Parade); Wimbakara (Lomba); Kandarupa (Pameran); Kriyaloka (Lokakarya); Widyatula (Sarasehan); dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan PengabdiSeni).
Tujuh puluh tiga mata acara yang digelar melibatkan 10.000 seniman dari komunitas dan sekaa unggulan seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan sejumlah delegasi luar negeri. Agenda terdiri dari 43 jenis Rekasadana (Pergelaran); 3 jenis Utsawa (Parade); 13 Wimbakara (Lomba); 2 Kandarupa (Pameran); 6 kegiatan Kriyaloka (Lokakarya); dan 6 topik Widyatula (Sarasehan).
Ada pun Bali Kandarupa 2021 merupakan pameran kolosal pertama seni rupa klasik, tradisi, berikut capaian turunannya, dalam sejarah PKB. Meneguhkan tema PKB XLIII Tahun 2021, pameran Bali Kandarupa (Imaji, Memori, dan Tradisi) mengusung tajuk Wana Jnana dengan sub bahasan Wanda, Rimba, dan Spiritualitas. Diselenggarakan di tiga lokasi terpilih, Museum Puri Lukisan, Museum ARMA, dan Gedung Kriya Werdhi Budaya Bali, menghadirkan 113 karya-karya perupa Bali lintas generasi, dari ragam dua dimensi (seni lukis) hingga tiga dimensi (topeng dan patung), merangkum berbagai gaya atau stilistik klasik dan tradisi Bali: Kamasan, Batuan, Ubud, Padangtegal, Pengosekan, Keliki, Nagasepaha, Mas, Nyuh Kuning, Kerambitan, Buleleng, dan sebagainya.
Sebagaimana pelaksanaan PKB tahun-tahun sebelumnya, kali ini tetap dihadirkan pula parade Gong Kebyar Dewasa, Gong Kebyar Anak-anak, dan Gong Kebyar Wanita. Tidak ketinggalan Wimbakara (Lomba) Gender Wayang Anak-anak, Balaganjur Remaja, Taman Penasar, Tari Barong Ket, Desain dan Peragaan Busana, Pidarta Basa Bali, Lukis Wayang Klasik, Menulis Artikel/Opini, Karya Tulis Berita Kisah, dan Lomba Foto.*