Menteri Pariwisata ASEAN Setujui Standar Profesional untuk Perkuat MICE

this formate

Penerapan standar yang disetujui akan dimulai akhir tahun ini.

ATHENA, bisniswisata.co.id:  10 Menteri Pariwisata ASEAN telah sepakat untuk menetapkan standar profesional bersama untuk profesional MICE dan profesional acara dengan tujuan meningkatkan daya saing ASEAN sebagai tujuan MICE.  

Dilansir dari traveldailynews.asia, pengaturan Saling Pengakuan ASEAN tentang Profesional Pariwisata (ASEAN MRA on TP) untuk Profesional MICE dan Profesional Acara telah disetujui selama Pertemuan Menteri Pariwisata ASEAN ke-26 di Yogyakarta, Indonesia.  Penerapan standar yang disetujui akan dimulai akhir tahun ini.

Chiruit Isarangkun Na Ayuthaya, President, Thailand Convention & Exhibition Bureau (TCEB), mengatakan negara-negara anggota ASEAN telah lama memprioritaskan pengembangan profesional di bidang pariwisata.  

Sejak didirikan pada tahun 2012, ASEAN MRA on TP telah memandu negara-negara ASEAN dalam pengembangan tenaga kerja pariwisata mereka di dua bidang: 1) Layanan Hotel dan 2) Layanan Perjalanan.  Pada tahun 2021, cakupan MRA diperluas hingga mencakup dua kategori baru: 1) Profesional MICE dan 2) Profesional Acara.  

Langkah ini bertujuan untuk membina kerja sama dan mempromosikan mobilitas di antara para profesional MICE ASEAN.  Setiap kategori diberi negara tuan rumah yang tugasnya merumuskan seperangkat standar profesional khusus untuk kategori itu.

Atas nama Thailand, TCEB menerima peran sebagai tuan rumah untuk kategori Event Professionals.  Kami bekerja dengan lembaga mitra seperti Departemen Pariwisata Thailand, Kementerian Pariwisata dan Olahraga, asosiasi terkait MICE, dan lembaga pendidikan untuk menyusun proposal standar profesional.

Standar untuk 11 peran pekerjaan – 1. Manajer Proyek, 2. Manajer Produksi, 3.  Manajer Pertunjukan, 4. Koordinator Acara, 5. Koordinator Pemasaran, 6. Supervisor Pendaftaran Acara, 7. Supervisor Administrasi Acara, 8. Staf Pendaftaran Acara, 9. Staf Transportasi Acara, 10. Petugas Penghubung, dan 11. Staf Pendukung Umum.  

“Kami menghargai masukan yang kami terima dari otoritas industri dan pariwisata dari semua negara anggota ASEAN dalam proses tersebut dan senang bahwa proposal TCEB disetujui pada Pertemuan ke-26 Menteri Pariwisata ASEAN.” kata Chiruit Isarangkun Na Ayuthaya.

Pada pertemuan yang sama, Menteri Pariwisata ASEAN juga menyetujui usulan Indonesia untuk kategori MICE Professionals yang mencakup 21 peran kerja. Chiruit menambahkan bahwa dengan disetujuinya ASEAN MRA on TP for MICE Professionals dan Event Professionals, TCEB telah mulai mempromosikan gagasan sertifikasi untuk para profesional acara. 

Untuk itu diadakan forum pada 2 Maret 2023 di The Sukosol Hotel, Bangkok.  Ini menarik lebih dari 500 peserta dan menghidupkan standar profesional yang baru dikembangkan saat para pemain industri sektor swasta dan publik membahas mekanisme pengorganisasian acara internasional dan peran spesialis yang terlibat.

Untuk lebih mempromosikan standar profesional di kawasan ini, TCEB telah meluncurkan program “Pelatihan Grand Master ASEAN” untuk mengembangkan kumpulan Penilai Master yang dapat mendukung penerapan standar baru di semua negara ASEAN.

Program ini akan dimulai di Bangkok dan berlangsung hingga September 2024. Program “Pelatihan Asesor Thailand” akan menyusul pada tahun 2025 untuk memastikan ada cukup asesor yang memenuhi syarat untuk permintaan domestik Thailand. 

Target Thailand adalah menghasilkan 50 Profesional Acara bersertifikat pada tahun 2026. Ini adalah bagian dari tujuan yang lebih luas bagi ASEAN secara keseluruhan untuk menghasilkan lebih dari 1.000 Profesional MICE dan Profesional Acara bersertifikat.

Industri MICE di ASEAN tidak hanya menjadi sektor yang berkembang tetapi juga menjadi penggerak ekonomi bagi banyak negara anggota.  Dengan mengadopsi standar terpadu untuk Profesional MICE dan Profesional Acara.

“Kami akan dapat meningkatkan mobilitas tenaga kerja MICE kami dan semakin meliberalisasi perdagangan dan layanan saat kami menyelaraskan pembelajaran, pengajaran, dan pelatihan kapasitas,” tambah Chiruit.

 

Meningkatnya Emisi Maskapai Penerbangan Dapat Picu Pembatasan Global Tahun 2024 Trade Group

this formate

Sebuah pesawat Air France, yang dioperasikan dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang diproduksi oleh TotalEnergies, sedang mengisi bahan bakar. ( Foto:  REUTERS/Eric Gaillard)

LONDON, bisniswisata.co.id: Meningkatnya lalu lintas penerbangan diperkirakan akan memicu persyaratan terkait emisi global untuk beberapa maskapai paling cepat tahun depan, menurut grup perdagangan maskapai terkemuka, bahkan ketika perdebatan meluas tentang keefektifan pendekatan itu.

Dilansir dari reuters.com, skema yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya untuk membatasi emisi dari penerbangan internasional sebesar 85% dari tingkat tahun 2019 di bawah fase pertama Skema Pengimbangan dan Pengurangan Karbon untuk Penerbangan Internasional (CORSIA) mulai tahun depan.

Dengan teknologi seperti pesawat listrik dan bertenaga hidrogen yang masih belum terbukti, dan persediaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang terbatas dan harga yang sangat mahal.

Maskapai membeli kredit dalam proyek penurunan polusi seperti menanam pohon untuk mengimbangi emisi mereka. Namun, meski biaya offset lebih murah dari SAF, kritikus mengatakan mereka tidak menurunkan emisi maskapai yang sebenarnya.

Offset karbon

Meskipun fase pertama CORSIA bersifat sukarela, maskapai penerbangan dari negara peserta mengikutinya. CORSIA menjadi wajib pada tahun 2027.Harapan IATA sebelumnya tidak pernah dipublikasikan.

Maskapai saat ini membeli kredit karbon secara sukarela. Di bawah CORSIA, operator dari lebih dari 100 negara peserta harus mengimbangi kenaikan emisi di atas garis dasar 85% dari tingkat tahun 2019.

Jumlah penyeimbangan, yang bergantung pada lalu lintas, belum jelas. Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan persyaratan selama fase pertama CORSIA hanya akan dihitung pada tahun 2026, meskipun IATA mengatakan maskapai penerbangan dapat mulai membeli kredit lebih awal.

 

Museum Layang-layang Genap Berusia 20 Tahun.

this formate

Aktivitas di museum layang-layang. ( Foto: Mina Sudarso)

JAKARTA, bisniswisata.co.id:  Mengelola Museum Layang-Layang merupakan kegiatan langka bukan saja di Indonesia namun juga di mancanegara. Tapi tepat pada 21 Maret 2003 berdirilah Museum Layang-layang Indonesia di bawah Yayasan Museum Layang-layang yang kini berulangtahun ke 20 tahun.

Pencetus ide dan pendiri Museum Layang-layang Indonesia di kawasan Jl H. Kamang no: 38, Pondok Labu, Jakarta adalah Endang W. Puspoyo, wanita cantik yang mendirikan pula Merindo Kites & Gallery sejak 1985 sebagai produsen sekaligus eksportir layang-layang ke mancanegara.

Menekuni hobi dan bisnis langka sudah menjadi pilihan Endang meskipun komitmen untuk mempertahankan operasional museum non profit ini tidak mudah. Tapi suka-duka dalam mengelola museum layang-layang pertama di Indonesia yang meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) ini justru selalu menjadi spirit yang tidak pernah pudar di usia senjanya. 

Sejak Senin, 20 Maret 2023, di museum yang genap berusia 20 tahun ini telah diadakan berbagai kegiatan. Layaknya seorang gadis yang berulang tahun, museum pun ‘bersolek’  sejak pintu masuk hingga rumah Joglo tempat museum berada dipenuhi hiasan, begitu pula rimbunnya pohon-pohon di halaman tak luput dari keindahan.

Bukan sekedar spanduk tapi umbul-umbul segi empat, segi enam dipenuhi gambar penuh makna serta penghias langit-langit yang dari kejauhan mirip ubur-ubur berkaki panjang,  berjuntai dengan warna-warna mencolok.

Di usianya kini, Endang terus kreatif dengan kegiatan ulang tahun melibatkan siswa-siswa sekolah swasta, pagelaran musik bersama musisisi tenar dan vokalis bersuara emas serta   kegiatan edukasi membuat layang-layang yang rutin dilakukan dan dilombakan,  membuat pecinta layang-layang dan warga sekitar museum berinteraksi dengan beragam kegiatan ulang tahun yang digelarnya.

Bagi Endang, tujuannya mendirikan Museum Layang-layang Indonesia untuk melestarikan budaya Indonesia bukan sekedar ucapan klise karena tradisi layang-layang di Indonesia layak di buat Festival Layang-layang. Apalagi setiap daerah punya cerita dan makna dibalik permainan rakyat ini bahkan kerap layang-layang menjadi bagian dalam sebuah ritual tertentu.

Seperti halnya sepak bola sebagai media permainan universal yang bisa menjadi pemersatu bangsa, maka Festival Layang-layang juga menjadi ajang fair play antar kota, antar kabupaten, antar provinsi bahkan antar negara.

Layang-layang merupakan bagian dari permainan masa kecil yang tidak hanya berfungsi sebagai permainan belaka. Sadar kah kita akan nilai edukasinya karena setiap gerak-gerik dari pemainnya dalam permainan olahraga menekankan fair play. Suatu

kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh pesaudaraan olahraga. 

Jadi fair play merupakan sikap mental yang menunjukkan martabat ksatria pada olahraga. Bukankah nilai fair play melandasi pembentukan sikap, dan selanjutnya sikap menjadi landasan perilaku ?.

Sejak berdirinya museum, Endang memang fokus pada edukasi pula sehingga dia banyak membuat program seperti week-end@themuseum di Museum Layang Layang, Jakarta Selatan yang sekaligus  mengimbangi keranjingan gadget pada anak. 

Program ini juga bertujuan untuk menghadirkan pilihan atau alternatif menghabiskan liburan di akhir pekan dan diharapkan museum dapat menjadi pilihan tujuan kegiatan bagi anak-anak Indonesia agar mereka mengenal warisan budaya Indonesia

Program pelajar membantu sesama pelajar juga ada yaitu anak-anak sekolah  membantu anak-anak autis mewarnai langit cita-citanya ( layang-layang), bermain dan berkarya bersama hingga membuat buku layang-layang yang bisa dibeli pengunjung di museum.

Di dalam museum tersebut, para pengunjung dapat melihat berbagai jenis layang-layang koleksi nasional maupun dari mancanegara yang bisa dinikmati keindahan seni dan dipelajari teknologinya.

Berbagai bangsa di dunia juga mengenal permainan layang-layang oleh karena itu dari 600 koleksi pertamanya terkumpulah layang-layang dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara seperti Chjna, Jepang, Belanda, Vietnam dan beberapa negara lainnya.

Suasana ultah Museum layang-layang dengan tumpengan, musik angklung oleh alumni SMAN VI Jakarta dan musik akustik.

Mengamati bentuk-bentuk layangan itu sendiri juga merupakan pengalaman baru karena berbagai bentuk unik seperti menyerupai naga, kapal, ikan, rumah adat daerah, burung, wajah manusia, wayang bukan sekedar bentuk segi empat belah ketupat yang dijual abang-abang saat musim layangan tiba yang kini juga sudah makin langka baik musim maupun penjualnya.

Untuk ukuran mulai dari layang-layang miniatur yang berukuran 2 sentimeter, hingga yang berukuran besar alias ukuran ‘raksasa’  yang bernama “Megaray” size 9 x 26 meter. Untuk pemecahan rekor, Museum juga pernah membuat layang-layang berbentuk diamond terbesar pada 2011 yang berbuah penghargaan dari MURI dan sebelumnya penghargaan kepariwisataan Indonesia pada 2004, yang diberikan oleh I Gede Ardika selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu

“Layang-layang adalah permainan yang dikenal di seluruh dunia, akan tetapi di Indonesia memiliki ciri tersendiri dari hasil asimiliasi dengan budaya lokal sehingga layang-layang di Indonesia memiliki karakter yang khas,” ungkap Endang di sela-sela kegiatan ulang tahun Museum Layang-layang.

Sebagai contoh, ujarnya, bermain layang layang di masyarakat Kalimantan disebut dengan Badandang yang biasanya dilakukan setelah panen.  Dengan layangan yang berukuran lebih dari satu meter, biasanya dilengkapi dengan bunyi-bunyian sebagai tanda keriaan pasca panen raya.

Ada juga layangan pengantin, yang diterbangkan ketika upacara adat pernikahan, sehingga penduduk sekitar bisa mengetahui bahwa ada acara pernikahan di desa tetangga ketika melihat pasangan layang-layang itu terbang di udara.

” Salah satu keunikan nelayan di Tidore, Indonesia Timur juga di Lampung serta daerah lainnya adalah menerbangkan layangan sambil memancing ikan dari atas perahu.,” kata Endang bersemangat.

Para nelayan yang menjadikan layang-layang sebagai alat untuk menangkap ikan disebut sebagai pelayang pancing. Umpan yang digunakan adalah ikan tanjan yang dikaitkan pada benang pancing yang diikat dengan simpul lasso. Sasaran tangkapnya ialah ikan ceracas atau ikan cucut yang memiliki mulut panjang dengan gigi tajam.

Ketika ikan ceracas atau ikan cucut ini memakan umpan, paruhnya yang tajam akan terjerat simpul lasso yang sudah dibuat. Konon tradisi ini yang sudah sejak tahun 1600-an dan ditemukan di berbagai daerah termasuk suku Wajo, Sulawesi.

Selain misi melestarikan budaya Indonesia, Endang dengan Yayasan Museum Layang-layang juga akan merepatriasi barang barang museum Indonesia yang selama ini berada di luar negeri agar kembali ke tanah air Indonesia, tempat selayaknya benda-benda tersebut berada.

” Ini sekaligus akan menjadi program jangka panjang dari Yayasan Bina Museum Indonesia. Kami tidak pernah berhenti berharap dan berupaya,” kata Endang W.Puspoyo menutup obrolannya. Selamat Ulang Tahun Museum Layang-layang Indonesia.

 

                          

 

Data WTTC Ungkap Jejak Iklim Sektor Perjalanan & Pariwisata Portugal

this formate

LONDON, bisniswisata.co.id: Data terobosan baru dari World Travel & Tourism Council (WTTC) dan Pusat Global Pariwisata Berkelanjutan yang berbasis di Saudi mengungkapkan jejak iklim dari sektor Perjalanan & Pariwisata di Portugal.

Dalam salah satu proyek penelitian terbesar dari jenisnya yang pernah dilakukan, WTTC dapat, untuk pertama kalinya, secara akurat melaporkan dan melacak dampak sektor ini terhadap lingkungan.

Menurut data, Perjalanan & Pariwisata Portugal terus tumbuh, sambil mengurangi intensitas emisinya. Pada 2019, sektor ini menyumbang 17,8% dari total emisi gas rumah kaca di seluruh Portugal. Sementara ini di atas rata-rata Eropa, penelitian EIR WTTC juga menunjukkan betapa ekonomi Portugis sangat bergantung pada sektor Perjalanan & Pariwisata. 

Pada tahun 2019, sektor ini menyumbang hampir €38 miliar, mewakili sekitar seperlima dari keseluruhan perekonomian. Tetapi pangsa ini turun delapan poin persentase, mencapai 9,8% pada tahun 2020 dan 10,2% pada tahun 2021, terutama karena berkurangnya aktivitas di sektor tersebut selama pandemi.

Antara 2010 dan 2019, pertumbuhan ekonomi sektor Perjalanan & Pariwisata Portugal terlepas dari emisi gas rumah kacanya. Selama periode tersebut, kontribusi sektor tersebut terhadap perekonomian nasional tumbuh rata-rata hampir 5% per tahun, sedangkan emisi gas rumah kaca meningkat sebesar 4,1% per tahun.

Pada tahun 2010, untuk setiap €1 yang dihasilkan oleh Travel & Tourism di Portugal, sektor tersebut menghasilkan 0,77 kg gas rumah kaca. Namun angka ini turun rata-rata tahunan hampir 1% hingga 2019, saat Perjalanan & Pariwisata mencapai puncaknya, hingga mencapai 0,72 kg per €1 yang dibuat. 

Pada tahun-tahun berikutnya, jumlah ini semakin menurun, mencapai 0,59 kg per €1 pada tahun 2021. Penurunan signifikan ini jelas menunjukkan dampak perubahan yang diterapkan oleh pemerintah Portugis dan para pemimpin bisnis untuk menciptakan sektor yang lebih berkelanjutan.

Julia Simpson, Presiden & CEO WTTC, mengatakan sektor Perjalanan & Pariwisata Portugal telah memisahkan pertumbuhan ekonominya dari emisi gas rumah kaca dan terus mengurangi intensitas emisinya.

“Kami tahu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Untuk mencapai tujuan dan ambisi kita, kita harus mengambil langkah yang lebih besar dan berani untuk mengurangi emisi absolut kita. Kami membutuhkan dukungan pemerintah yang berkelanjutan dalam meningkatkan transportasi berkelanjutan,”

Hal ini akan berdampak signifikan pada jejak kami, meminimalkan emisi absolut yang akan membuat sektor ini memenuhi tujuan dan ambisinya.

Penggunaan Energi

Badan pariwisata global juga memberikan wawasan tentang penggunaan dan efisiensi energi sektor ini, dan menunjukkan bahwa antara 2010 dan 2019, total penggunaan energi sektor ini hanya meningkat 3,6% per tahun, menunjukkan bahwa meskipun travel & tourisn (Perjalanan & Pariwisata) terus tumbuh, sektor ini juga menjadi lebih banyak energi efisien.

Antara tahun 2010 dan 2021, porsi energi rendah karbon dalam bauran energi nasional meningkat dari 6,6% menjadi 7,5%, sementara ketergantungan sektor ini pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi juga menurun.

Penelitian komprehensif ini mencakup 185 negara di seluruh wilayah dan akan diperbarui setiap tahun dengan angka terbaru.

Penelitian ini dimungkinkan berkat kemitraan antara WTTC dan Pusat Global Pariwisata Berkelanjutan yang berbasis di Saudi. Di bawah Prakarsa hijau Saudi, lebih dari 60 prakarsa telah diluncurkan pada tahun lalu, mewakili lebih dari $186 miliar USD investasi dalam ekonomi hijau.

Kolaborasi Air Asia Hadirkan Influencer dan Blogger Taiwan untuk Promosikan Malaysia

this formate

PUTRAJAYA, bisniswisata.co.id:  Bekerjasama dengan Air Asia, Tourism Malaysia baru-baru ini menjamu influencer dan blogger Taiwan dalam perjalanan sosialisasi (FAM Trip) untuk mempromosikan Malaysia sebagai tujuan wisata pilihan.

Dilansir dari traveldailynews.asia, sebanyak empat influencer dan enam blogger didatangkan dari Taiwan untuk kunjungan tujuh hari enam malam (7D6N) di Kuala Lumpur, Genting Highlands, Pulau Redang, Port Dickson, Desaru dan Johor Bahru dari 7 hingga 13 Maret 2023 untuk menikmati kehidupan kota dan gaya hidup wisata untuk membuat konten media sosial di pulau dan pantai Malaysia.

Peserta dibawa ke Jembatan Langit Menara Kembar Petronas dan Dek Observasi untuk melihat pemandangan indah Kuala Lumpur, dilanjutkan dengan kunjungan ke Gua Batu. Mereka juga mempelajari timah yang sangat indah dan membuat mahakarya mereka sendiri di School of Hard Knocks Workshop, Royal Selangor Visitor Centre.

Sorotan lainnya termasuk pasir putih murni dan air biru jernih di Pulau Redang dan resor berpemandangan laut mewah di Port Dickson. Di Genting Highlands, para peserta merasakan atraksi terbaru yang wajib dilihat dari Genting Skyworld Theme Park, Genting Highlands Premium Outlets dan Skytropolis Indoor Theme Park.

Mereka juga merasakan Pantai Desaru dan Johor Bahru dengan penemuan Perkebunan Buah Desaru dan Pelayaran Sungai Lebam, selain nongkrong di Puteri Harbour Marina dan menikmati berbelanja di Johor Premium Outlets – mal outlet premium pertama di Asia Tenggara. 

Saat ini, Air Asia mengoperasikan penerbangan harian dari Taipei dan tiga penerbangan mingguan dari Kaohsiung ke Kuala Lumpur. Selain itu, penumpang juga dapat memesan penerbangan dua kali seminggu dari Taipei ke Kota Kinabalu.

 

Pariwisata Malaysia Terhubung Kembali dengan Industri Golf Global di AGTC 2023 Jepang

this formate

MIYAZAKI, bisniswisata.co.id:  – Tourism Malaysia berpartisipasi dalam Asia Golf Tourism Convention (AGTC) 2023, pertemuan industri golf terbesar di Asia, untuk membangun kembali hubungan jaringannya dengan persaudaraan industri golf global. 

Dilansir dari traveldailynews.asia, Setelah terkena dampak pandemi yang parah, partisipasi Tourism Malaysia di AGTC menghadirkan peluang yang sangat baik untuk terhubung kembali dengan persaudaraan industri golf tidak hanya di Jepang tetapi juga dengan pemain di seluruh dunia.

Selain berinteraksi dengan pembeli golf asing, perwakilan Tourism Malaysia juga mengadakan pertemuan dengan agen utama Jepang yang khusus menjual paket golf. Pertemuan-pertemuan ini akan berfungsi sebagai platform untuk memperbarui agen-agen ini tentang perkembangan terbaru dalam industri pariwisata Malaysia.

Selain Tourism Malaysia, AGTC 2023 menampilkan beberapa pemain industri golf terkemuka Malaysia, termasuk The Els Club Desaru Coast, Dalit Bay Golf and Country Club, Saujana Golf Resort, Senibong Golf Club, dan Liberty Golf Services.

Malaysia menawarkan 148 lapangan golf mulai dari 9 hingga 36 lubang, dengan kapasitas untuk menawarkan hampir 8 juta putaran golf setiap tahun, menghasilkan pendapatan sekitar RM450 juta. Acara tersebut diadakan di Seagaia Convention Center di Miyazaki, Jepang dari tanggal 14 hingga 16 Maret 2023 lalu.

Dari jumlah lapangan yang tersedia, 50 lapangan berstandar internasional, dilengkapi dengan fasilitas terkini yang mampu menjadi tuan rumah turnamen golf bertaraf internasional.

Malaysia berhasil menjadi tuan rumah AGTC pertama pada tahun 2012 dan negara tersebut terpilih menjadi tuan rumah acara tersebut lagi pada tahun 2020, namun karena penutupan perbatasan global akibat pandemi COVID-19, penyelenggara terpaksa menunda acara tersebut.

AGTC diselenggarakan oleh International Association of Golf Tour Operators (IAGTO), sebuah organisasi perdagangan global untuk industri pariwisata golf. Didirikan pada tahun 1997, keanggotaan IAGTO terdiri dari lebih dari 2.413 resor golf, hotel, lapangan golf, operator masuk, maskapai penerbangan, badan wisata, media yang disetujui, dan mitra bisnis di 91 negara, termasuk lebih dari 672 operator wisata golf spesialis di 61 negara.

Operator IAGTO mengendalikan lebih dari 87% paket liburan golf yang terjual di seluruh dunia dan omzet lebih dari USD 2,5 miliar per tahun. Saat ini, dari 672 operator tur golf IAGTO, sekitar 388 di 51 negara menjual destinasi golf Asia.

UNWTO Jadi Tuan Rumah Lokakarya Data Pariwisata untuk Anggota Asia dan Pasifik di Nepal

this formate

MADRID, bisniswisata.co.id: UNWTO telah menyelesaikan lokakarya tiga hari yang berfokus untuk membantu Negara-negara Anggota dari seluruh Asia dan Pasifik mengukur dan mengelola sektor pariwisata mereka dengan lebih baik.

Dilansir dari Traveldailynews.asia, menyadari pentingnya kerja sama regional sebagai tujuan di seluruh Asia dan Pasifik yang dibuka kembali untuk pariwisata, UNWTO menyelenggarakan lokakarya bersama Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil Nepal dan Badan Pariwisata Nepal dengan dukungan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea.

Sekitar 200 peserta dari sembilan negara anggota mengambil bagian dalam lokakarya tersebut, yang dimulai dengan diskusi tingkat tinggi seputar tema “Mengukur Keberlanjutan Pariwisata untuk manusia, planet, dan kemakmuran”. 

Pembicara menekankan perlunya kerjasama di tingkat nasional dan internasional untuk menghasilkan data yang dapat diandalkan yang diperlukan untuk memandu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan pariwisata untuk pembangunan berkelanjutan.

Menyusul diskusi pembukaan, UNWTO menyelenggarakan serangkaian sesi pelatihan teknis yang berfokus pada statistik pariwisata, mengukur dampak ekonomi pariwisata dan mengukur keberlanjutan pariwisata, dan menawarkan platform interaktif bagi para peserta untuk belajar dan bertukar praktik yang baik. 

Peserta kemudian meninjau dasar-dasar dasar statistik pariwisata dalam kaitannya dengan standar statistik PBB “Rekomendasi Internasional untuk Statistik Pariwisata 2008”, sebelum mereka mempelajari persyaratan teknis untuk keberhasilan kompilasi Tourism Satekute Account ( TSA).

Sesi terakhir memperkenalkan Kerangka Kerja Statistik MST, yang menawarkan wawasan unik tentang pentingnya penggunaan indikator MST untuk pengembangan kebijakan dan kompilasi indikator SDG pariwisata resmi.

Turut serta dalam lokakarya tersebut adalah perwakilan tingkat tinggi dari Administrasi Pariwisata Nasional dan Kantor Statistik Nasional Nepal, Bangladesh, Kamboja, India, india, Malaysia, Filipina, Maladewa dan Thailand, dan Residen Program Pembangunan PBB (UNDP). Perwakilan dari Nepal.

 

Hukum Munggahan Jelang Ramadhan 2023 Menurut Islam

this formate

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Munggahan adalah tradisi yang selalu dilaksanakan oleh umat Muslim suku Sunda untuk menyambut bulan Ramadhan bersama keluarga maupun teman.

Munggahan biasanya seseorang melakukan acara seperti membersihkan rumah hingga bersih, makan bersama keluarga, pergi berlibur ke tempat wisata, atau berziarah ke Makam.

Ramadhan 2023 akan segera datang, semua orang akan mempersiapkannya dengan berbagai cara. Salah satunya mempersiapkan menyambut Ramadhan dengan tradisi munggahan.

Dilansir dari galamedia-pikiran-rakyat.comhukum munggahan pastinya banyak dipertanyakan oleh beberapa orang, apakah merayakan munggahan itu boleh atau tidak. apakah munggahan itu dosa atau tidak. seperti dilansir dari Youtube Buya Yahya, Hukum munggahan dalam Islam Boleh.

“kalau itu sebuah tradisi saja tidak ada keyakinannya,  tidak ada mudorot, tidak apa-apa. Tidak ada masalah. Tapi kalau ada keyakinan dibalik itu ada kekuatan selain kekuatan Allah, itu tidak boleh. Itu syirik. Kalau hanya sekedar kebiasaannya saja tidak boleh ada keyakinan,” ucap Buya Yahya.

Sehingga kita ketahui jika munggahan adalah niatnya untuk sekedar tradisi makan atau liburan itu tidak masalah. Akan tetapi jika niat munggahannya misalnya mempunyai keyakinan akan mendatangkan kekuatan selain dari Allah, nah itu yang tidak boleh.

Sebagai umat muslim yang ingin mengadakan acara munggahan, berniatlah dengan niat yang tidak akan mendatangkan sifat syirik kepada Allah. Supaya apa yang kita kerjakan itu tidak sia-sia dan dapat bernilai ibadah

“Munggahan itu merupakan tradisi budaya bukan dari agama. Dalam islam tidak ada munggahan. Budaya ini berasal dari asal orang Jawa Barat, orang Sunda. Munggah itu artinya naik ke derajat yang lebih tinggi, ” ucap Mamah Dedeh di acara Mamah dan Aa Beraksi di TV Indosiar beberapa lalu.

Kenapa disebut munggah, karena bulan Ramadhan adalah bulan yang Agung, bulan yang mulia, bulan dimana bulan Ramadhan tadi yang ibadah diberikan rahmat, diberikan magfiroh, diberikan inkunminnanar, tambahnya.

Seandainya ada orang beribadah sunat sama pahalanya dengan wajib, apabila ada orang yang beribadah wajib pahalanya akan 10 kali lipat, bulan ada lailatul qodar.

Munggah ini adalah bulan yang naik satu tingkat dari bulan Syaban, karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial, mempunyai banyak rahmat dan ampunan dari Allah. Munggahan tidak ada didalam agama dan tidak ada didalam hadits. Tapi boleh dilakukan asal tidak melanggar syariat Islam.

 

PWI – IKWI Resmikan Taman Baca Panti Asuhan Amal Wanita Di Ciputat

this formate

Indah Kirana, Ketua IKWI ( kiri) menyaksikan penyerahan bantuan jelang Ramadan oleh Sekjen PWI-pusat Mirza Zulhadi.

CIPUTAT, bisniswisata.co.id:  Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) meremuskan Taman Baca di Panti Asuhan Amal Wanita di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Menempati ruang aula, Taman Baca itu diresmikan oleh Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi bersama Ketua Umum IKWI, Indah Kirana ditandai pemotongan pita.

Ruang aula putri kini tampak cantik dengan dinding bercat biru cerah. Di salah satu dinding berjajar rak-rak buku yang tersusun rapih. Koleksi buku-bukunya juga cukup beragam dari soal agama, pelajaran sekolah, hingga kamus bahasa.

Lantunan ayat suci Alquran oleh qariah Egha Julia Ningsih mengawali peresmian Taman Baca. Dilanjutkan pembacaan puisi oleh Andika.

Dalam kesempatan itu, PWI Pusat dan IKWI Pusat juga menyerahkan santunan berupa uang dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang diterima langsung oleh Ketua Yayasan Amal Wanita, Henny Deliana.

“Alhamdulillah berkah dan rahmat bagi anak-anak dan seluruh keluarga wartawan Indonesia sehat semuanya, semoga selalu dalam lindungan Allah,” ucap Henny.

“Apalagi jelang  bulan Ramadan ini In Syaa Allah amal ibadah akan diterima Allah subhanallahu wata’ala,” sambung perempuan paruh baya tersebut, masih keluarga dari salah satu pendiri panti ini, yakni Hilda Munawar yang juga salah satu penasihat IKWI Pusat.

Sekum IKWI Pusat, Yani Mirza Zulhadi menjelaskan, Taman Baca dan santunan sembako ini merupakan rangkaian kegiatan rutin tahunan IKWI menyambut bulan suci Ramadan.

“Biasanya dari tahun ke tahun kita bansos, kali ini ingin ada yang berbeda. Ibu Fad (pengurus IKWI Pusat) mengggagas bagaimana kalau taman baca,” ulasnya.

Koleksi buku-buku di Taman Baca diperoleh dari sumbangan pengurus IKWI dan APP Sinar Mas turut menyumbang mushaf alquran.

“Juga nanti ada dari Kompas (Kompas Gramedia), kami minta buku-buku pelajaran. Tapi mereka (Kompas) harus survei dulu ke lokasi, sedangkan waktu (peresmian Taman Baca) sudah mepet,” beber Yani.

 

BMC Bimbingan Ciputra Entrepreneurship Center Gelar Wisuda

this formate

HONGKONG, bisniswisata.co.id: Kelompok belajar Buruh Migran Cerdas (BMC) bimbingan Ciputra Entrepreneurship Center menggelar wisuda untuk angkatan 10,11 dan 12. Agenda tahunan itu digelar di First Commercial Building 33 Leighton Road, Causwaybay, Hong Kong.

Pendiri yang juga Ketua BMC Tri Sumiyati atau akrap dipanggil  Zoplo mengatakan acara hari Minggu (19/3/2023) merupakan wisuda yang sempat tertunda selama tiga tahun karena pandemi COVID-19 dan baru terlaksana.

Untuk wisudawan kali ini jumlahnya 33 orang. Mereka dinyatakan lulus setelah mengikuti program kelas khusus selama satu tahun untuk satu angkatan. Acara itu dihadiri juga puluhan alumni BMC yang sudah lulus sebelumnya.

BMC sudah ada sejak 8 tahun lalu. Sudah 600 lebih almuni yang ikut program kelas belajar dibimbing tim Ciputra Entrepreneurship Center (CEC) dari Universitas Ciputra. Banyak juga dari alumni BMC sudah jadi pengusaha UMKM di kampung halamannya di Indonesia.

“Setiap peserta wajib mengikuti program kelas selama satu tahun untuk satu angkatan. Waktu belajar kami bertemu setiap hari Minggu di taman Kowloon Tong Hong Kong memanfaatkan waktu libur untuk belajar bersama dengan para mentor,”.

Sering juga belajar online dengan tim CEC di Indonesia. Sebagai syarat lulus, mereka wajib membuat tugas akhir. Tugas akhir itu dipersentasikan dihadapan tim penguji dari CEC. Peserta yang dinyatakan lulus akan mengikuti wisuda, tambahnya.

Sementara itu pakar entrepreneurship Universitas Ciputra Antonius Tanan, turut hadir di acara itu. Ia juga menjadi pembimbing BMC sekaligus sebagai Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk.

Antonius Tanan ( kanan) Independent Commissioner PT.Ciputra Development Tbk. bersama wisudawan & Tri Sumiati ( Zoplo) kiri pendiri BMC .

Kehadirannya sekaligus memaparkan materi tentang entrepreneurship bagi audiens yang hadir diruangan itu. Temanya tentang Strategi Pulang Kampung. Topik itu dinilai penting agar alumni BMC punya bekal ketika pulang ke kampung halaman di Indonesia.

Program entrepreneurship bagi pekerja migran adalah impian Ir. Ciputra. Ia memimpikan suatu saat kelak akan lahir konglemerat baru dari kalangan pekerja migran.

Sebab itu sejak 2010 lalu program pelatihan dan sekolah khusus untuk pekerja migran dilakukan Ciputra Entrepreneurship Center.Selain di Hong Kong sebelumnya kegiatan juga dilakukan untuk pekerja migran di Singapura, Korea, Malaysia

Dijelaskan Antonius, khusus untuk di Hong Kong pesertanya mayoritas adalah perempuan. Mereka menjadi tulang punggung keluarga dan juga pahlawan devisa bagi Indonesia.

“Topik strategi pulang kampung adalah topik yang saya sampaikan. Semua akan pulang kamung kan? Kita ingin pulang kampung dengan baik. Kita semua ingin agar kehidupan dapat dilanjutkan,”

Kita semua memiliki impian indah saat pulang kampung. Namun pada kenyataannya tidak selalu indah bukan? Oleh karena itu mari berstrategi untuk menghadapinya, kata Antonius menyemangati.

Dia lalu mengajak para anggota BMC untuk memeriksa alternatif peta jalan yang dapat dilalui. Melakukan pilihan dengan pertimbangan yang cocok. Siapkan diri untuk hadapi masalah dan tantangan yang mungkin timbul dan lakukanlah persiapan yang terbaik. Peta jalan hidup menjadi acuan bagi seseorang untuk sampai pada satu tujuan.

Dalam pemaparannya Anton menampilkan data dilayar monitor. Data yang berasal dari artikel CNBC edisi (27/4/2022). Yang isinya menjelaskan tentang data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sumbangan devisa negara dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai Rp 130 triliun pada 2021.Nilai tersebut hanya kalah dari devisa yang diberikan oleh sektor minyak dan gas.

Peran BMC,  kata Antonius, turut mendorong berputarnya roda ekonomi di Indonesia. Mereka membangunkan rumah, membiayai pendidikan keluarga. Memberikan modal usaha untuk keluarga di kampung. Merawat lansia, membelikan kendaraan bermotor untuk anak.

“Sudah banyak mereja berbuat untuk orang lain. Kini, sudah saatnya anggota BMC terus bersemangat membangun diri dan merawat masa depan sendiri. Lalu sering kali muncul pula kendala. Yaitu bagaimana sulitnya memberikan penjelasan kepada keluarga?

Bahwa seorang pekerja migran Indonesia ( PMI) tidak bisa terus menerus menjadi kasir keluarga. Sebab, pulang kampung pun jadi keharusan. Ketika sudah bertahun-tahun bekerja di Hong Kong.

Semula bekerja dari usia muda dimana saat itu tenaga sangat dibutuhkan. Kalau sudah tua pekerja migran Indonesia ini sudah tidak diperlukan lagi. Maka para PMI termasuk para anggita BMC harus pulang kampung. Untuk itu perlu bekal persiapan untuk menyambut masa tua.

“Karena menua itu tidak bisa ditolak. Semua orang akan mengalaminya. Saat usia sudah sangat senior seperti 80 tahun lebih. Maka yang jadi perhatian itu adalah tinggal dengan siapa, biaya dari mana, kesehatan seperti apa. Untuk itu diperlukan persiapan matang dari sekarang ” kata Antonius Tanan mengingatkan.

Khususnya bagi pekerja migran yang kelak akan pulang kampung, maka agar bisa mandiri jadi entrepreneur adalah pilihan untuk bekal hidup saat usia sudah tua, pesannya.

Acara juga dihadiri Elfani Prassanti sebagai Konsul Pensosbud KJRI Hong Kong dan Sam Jauhari dari Berita Indonesia Hong Kong.