MANADO, bisniswisata.co.id: Berbagai kegiatan atraksi seni dan budaya yang cocok sekaligus sesuai dengan harapan wisatawan China, diyakini mampu mengerek tingkat okupansi kamar hotel di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Memang pariwisata Manado kini diserbu turis Tiongkok, apalagi saat event Imlek yang mampu mendongkrak tingkat hunian kamar hotel.
Djemie Lala, Executive Assistant Manager Aston Manado Hotel, mengatakan kegiatan seni budaya nasional maupun China ini penting digelar untuk menghibur. Mengingat besarnya dominasi wisatawan China yang berkunjung ke Manado. Pasalnya, sekitar 40% tamu dengan travel agent yang menginap di hotelnya pada awal 2018 berasal dari China.
“Di Manado sekarang kan banyak turis China, jadi acara-acara budaya yang meriah sangat membantu agar semakin banyak turis yang hadir,” ujar Djemie Lala seperti dilansir laman Bisnis.com, Selasa (06/03/2018).
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi pada Januari 2018 sebanyak 8.505 orang, naik 10,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7.674 orang.
Dari angka tersebut, wisatawan asal China mendominasi dengan jumlah 7.671 orang atau mengambil porsi 90,19%. Selanjutnya diikuti oleh Amerika (1,14%), Hong Kong (1,00%), Singapura (0,92%), Perancis (0,80%), Jerman (0,76%), Malaysia (0,59%), Australia (0,47%), Inggris (0,39%), Korea Selatan (0,35%).
Mulai banyaknya wisatawan asal Negeri Panda itu, menurut Djemie, mampu mengerek tingkat okupansi hotel Aston Manado saat ini sekitar 83%. Angak tersebut di atas rata-rata seluruh hotel di Ibu Kota Sulawesi Utara, sekitar 76%-77%.
Djemie Lala mengapresiasi adanya gelaran International Shaolin Show, yang digelar di Manado pada Selasa (6/3/2018), dengan menampilkan atraksi kungfu shaolin sekitar 27 adik seperguruan Bruce Lee dari Biara Shaolin Selatan Kota Putian Provinsi Fujian China.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado Lenda Pelealu mengatakan gelaran International Shaolin Show untuk menunjang pariwisata di Manado. Selain itu, pihaknya ingin menjawab tunturan dari para pelaku industri agar menggelar acara untuk menyambut kunjungan turis yang terus bertambah.
Meskipun mengakui akan lebih menyediakan waktu lebih banyak untuk memperkenalkan seni bela diri asal China itu, Lenda mengatakan atraksi budaya lokal tetap ada. Beberapa seni budaya lokal yang tampil antara lain tari Kabasaran dan Masamper. (NDHYK)