CIREBON, bisniswisata.co.id: Pariwisata Kota Cirebon Jawa Barat, terus menggeliat. Sederet destinasi wisata di Cirebon sudah dikenal wisatawan. Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon, Taman Sari Gua Sunyaragi, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan destinasi wisata lainnya yang kerap didatangi wisatawan lokal dan regional saat libur akhir pekan maupun musim liburan
Selain itu, ada wisata kuliner seperti empal gentong, sego jamblang, sate kalong, Docang, Tahu Genjrot, Nasi Lengko da lainnya. Juga ada wisata belanja batik Trusmi Cirebon, yang sudah akrab dalam catatan wisatawan jika ke Cirebon.
Kini Kota Cirebon menambah sati obyek wisata dengan mengembangkan ekowisata mangrove, di sepanjang pantai Kejawanan kota Cirebon. Selain untuk penghijauan, juga untuk kawasan konservasi hutan mangrove yang ditanami pohon bakau serta menjadi tempat wisata sambil belajar tentang lingkungan.
“Saat ini kawasan ekowisata Mangrove baru memiliki sekitar 9 hektare (ha). Kondisi mangrove juga sangat yang bagus. Memang jumlah sebesar itu masih sangat kurang. Namun harus dipahami bahwa Kota Cirebon hanya memiliki panjang pantai cuma 7 kilometer,” papar Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati dalam keterangan resminya, Sabtu (27/07/2019).
Wakil Bupati berkeinginan sepanjang pantai Kota Cirebon dipenuhi dengan tanaman mangrove. “Karena selain bermanfaat untuk ekosistem, tanaman mangrove juga bisa dikembangkan untuk pemanfaatan lainnya, seperti ekowisata,” ungkapnya.
Dengan adanya ekowisata mangrove, sambung dia, diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Sehingga wisatawan semakin betah berlama-lama di kota Cirebon yang sudah memiliki obyek wisata lainnya.
Wakil Bupati Eti berpesan, agar masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang pesisir Kota Cirebon, untuk bisa bersama-sama menjaga keberadaan hutan mangrove. “Mari kita jaga bersama-sama untuk kelangsungan hidup kita semua,” kata Eti sambil menambahkan jika lingkungan ekowisata mangrove bersih, rapi, aman dan nyaman maka wisatawan pasti akan datang.
Kedatangan wisatawan jelas akan menambah penghasilan bagi masyarakat sekitar. Ada efek domino bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Selama ini ekowisata mangrove sebagai destinasi yang murah meriah dan terjangkau semua kalangan masyarakat. Apalagi kawasan ekowisata itu dipercantik lagi dengan menambah ornames atau lokasi untuk swafoto, sehingga semakin banyak wisatawan yang datang untuk menikmati liburan semakin banyak yang datang.
Di obyek wisata mangrove, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas bersama keluarga. Di antaranya memancing, berswafoto, hingga bercengkerama sambil melihat lingkungan sekitar. Pemkot Cirebon juga menyiapkan area khusus kuliner bagi wisatawan.
“Jadi pengembangan ekowisata bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Cirebon. Ini tentu harapannya agar target dua juta wisatawan bisa tercapai. Konsepnya wisata kalangan menengah ke bawah. Kita siap bekerja sama dengan PPN Kejawanan, termasuk soal pembahasan Detail Engineering Design (DED),” sambung tutur Eti. (redaksibisniswisata@gmail.com)