LABUAN BAJO, bisniswisata.co.id: Indonesia dikaruniai alam yang mempesona! Salah satunyam Pantai Merah Muda atau Pink Beach yang berada di Taman Nasional Komodo, Labuan Baja, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT). Sesuai namanya, pantai ini memiliki pasir berwarna pink. Pantai berwarna ini memang memanjakan mata, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Sayangnya, belakangan ini banyak tangan-tangan jahil mengambil pasir pink yang diduga dilakukan wisatawan domestik. Saat berwisata, para wisatawan mengambil dengan cara sembunyi-sembunyi dan jumlahnya memang tidak banyak. Paling satu kantong plastik atau sebotol minuman. Ya mungkin dipakai kenang-kenangan atau souvenir bahwa menunjukkan pernah datang ke Pantai Pasir pink Pulau Komodo di Labuan Bajo.
Padahal mengambil pasir pink itu jelas merusak kelestarian sekaligus keindahan alam. Bukti terjadi aksi pencurian pasir pink, petugas bandara Labuan Bajo maupun Terminal Penyeberangan Kapal Laut menyita botol berisi pasir Pantai Pink Pulau Komodo yang dicuri para wisatawan domestik usai mengunjungi pantai pasir yang tiada duanya di dunia.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan membenarkan terjadinya kasus pencurian pasir pink yang berasal dari Taka Makassar dan Pink Beach, Pulau Komodo. ”Ulah pencurian ini rupanya telah berlangsung sejak lama dan kini semakin parah. Meski telah diingatkan dan diperingatkan, wisatawan-wisatawan tak bertanggung jawab ini tetap saja mengambil pasir pantai,” papar Budhy seperti dilansir laman Phinemo.
Akibat perbuatan jahat wisatawan itu, lanjut dia, Pantai Pink Pulau Komodo tak lagi nampak berwarna pink lagi. Diketahui bahwa tersisa bagian timur di Pantai Pink masih berwarna senada, namun pada bagian barat warna pink tersebut sudah memulai memudar dan menghilang.
Ditegaskan, mencuri pasir pantai barangkali merupakan perbuatan yang sepele, namun bila ini dibiarkan berlarut-larat, akan merusak kelestarian alam. Mari menjadi traveler yang berwawasan luas dan juga bertanggung jawab, sudah saatnya kita mulai peduli pada sesama dan juga alam kita.
Operator tur di Labuan Bajo, Luthfi Hakim membenarkan aksi pencurian pasir warna merah muda kian marak. Bukan hanya pasir pink yang dibawa pulang, namun juga karang serta kerang aneka bentuk yang terdampar di pantai-pantai Taman Nasional Komodo yang sangat indah dipandang sekaligus menjadi daya tarik wisatawan.
“Tak heran banyak wisatawan dalam maupun luar negeri tertarik membawa pasir, kerang, dan karang dari pantai di TN Komodo sebagai sovenir.”Kalau (wisatawan) yang nakal ( bawa pasir, karang, kerang) ada tetapi nggak banyak,” lontar Luthfi Hakim seperti diunduh laman Kontan, Sabtu (05/10/2019),
Dilanjutkan, wisatawan yang gemar membawa pasir, karang, atau kerang dari pantai TN Komodo biasanya adalah wisatawan domestik. Ia juga mengatakan banyak wisatawan yang akhirnya tertahan di bandara karena membawa pasir, kerang, atau karang.
Seorang petugas Aviation Security (Avesec) di Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT mengatakan baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri sering ditahan karena membawa pasir, kerang, dan karang. “Kalau wisatawan luar negeri sukanya bawa pasir, kalau wisatawan dalam negeri sukanya bawa kerang atau karang,” jelas petugas Avsec.
Saat di Bandara Komodo, Labuan Bajo kamu dapat melihat tumpukan botol mineral plastik berisi pasir warna-warni, kerang dan karang mati dalam berbagai bentuk dan ukuran. “Sampai saat ini (sanksinya) disita, nanti pasir dan lainnya ini dikembalikan oleh pihak bandara ke tempat semula,” kata petugas Avsec
Pantai Pasir Pink di Dunia
Sampai sekarang, tidak diketahui secara pasti dari mana asal pasir berwarna pink ini. Beberapa orang sih berpendapat bahwa warna pink berasal dari pecahan karang berwarna merah yang sudah mati. Namun ada yang beranggapan hal ini disebabkan karena hewan mikroskopik bernama foraminifera yang dapat menghasilkan warna merah atau pink terang pada terumbu karang.
Pink Beach di Pulau Komodo ini merupakan satu dari tujuh pantai berpasir pink yang ada di dunia, lho! Enam sisanya berada di Harbor Island (Bahamas), Bermuda, Santa Cruz Island (Filipina), Sardinia (Italia), Bonaire (Dutch Caribbean Island), dan di Balos Lagoon (Crete- Yunani).
Tidak hanya pasirnya yang unik, Pink Beach juga menyimpan kekayaan dan pesona bawah laut yang luar biasa. Pink Beach menjadi surga bawah laut yang memiliki beragam jenis ikan, batu karang, dan berbagai biota laut lainnya. Di laut ada 1.000 spesies ikan, 260 spesies terumbu karang, dan 70 spesies spong.
Banyaknya biota laut membuat Pink Beach menjadi tujuan pecinta snorkeling dan diving. Sangat cocok untuk Anda yang hobi diving dan sekalian menyalurkan hobi fotografi. Untuk mencapai pantai yang masih sepi dan tidak berpenghuni ini, Anda bisa mulai dari Labuan Bajo dan menuju Pulau Rinca menggunakan kapal atau speed boat. Kemudian dari sana, langsung menuju ke Pink Beach dengan memakan waktu selama 30 menit.
Tapi, jika Anda mau mencoba pengalaman yang lebih menantang, dapat menempuh jalur trekking melewati tebing-tebing karang dan hutan bakau dengan berjalan kaki selama 4 jam. Walaupun sedikit berjalan-jalan, rasa lelah akan langsung hilang saat Anda menginjakkan kaki di Pink Beach. Mata Anda disegarkan dengan pemandangan perbukitan hijau yang membentang di sekitar pantai.
Pasir pantai yang berkilauan jika terkena sinar matahari dan jernihnya air pantai berwarna biru, membuat Anda dapat melihat langsung begitu mempesonanya alam bawah laut pantai ini. Jika Anda lelah bermain air, tidak ada salahnya untuk bersantai atau beristirahat di pinggir pantai dengan pasirnya yang lembut. Tunggu sampai sore menjelang malam, Anda akan menyaksikan pesona matahari terbenam.
Pink Beach memang masih sangat terjaga kealamiannya, tidak berpenghuni dan sangat tenang, memang sangat cocok untuk Anda yang ingin berelaksasi, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk perkotaan.Namun ingat jangan mencuri pasirnya karena merusak lingkungan dan keindahan alam. (end/Kontan)