YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Kampoeng Ramadhan Jogokaryan Yogyakarta tempatnya wisatawan memburu menu kuliner takjil di bulan puasa. Kegiatan yang disebut juga pasar dadakan ( pasar tiban) ini sudah sejak tahun 2004 atau sudah 18 th berjalan.
Pasar yang hanya ada dibulan puasa ini membuat masyarakat selalu merindukan kehadirannya untuk membeli penganan berbuka puasa bersama teman atau anggota keluarga lainnya termasuk orang- orang tercinta.
Aneka jajanan takjil untuk buka puasa banyak tersedia,dan harganya pun sangat terjangkau alias murah meriah, hingga pengunjung wisatawan lokal yang datang pun tumpah ruah memadati sepanjang jln Jogokaryan.
Bulan Ramadhan di Kota Jogja memang kurang lengkap rasanya jika tidak diisi dengan agenda ngabuburit, menunggu saatnya berbuka di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan alias KRJ. Apalagi jauh sebelum bulan suci datang, kawasan ini sudah bersoleh dengan gerbang dan lampu-lampu jalan yang bertambah meriah.
Mesjid Jogokaryan. Yogyakarta
Masjid ini dibangun pada tahun 1966 dan mulai digunakan pada 1967. Nama masjid diambil dari nama kampung di mana masjid itu berdiri, Kampung Jogokariyan. Tepatnya ada di Jalan Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta
Keunggulan dari mesjid yang namanya sudah mendunia ini adalah tempat study banding dari dalam dan luar negri. Kegiatannya juga beragam karena pihak masjid membuka kesempatan infaq bagi siapapun yang berkenan. sehingga dii Islamic Center Masjid Jogokariyan inilah segala kegiatan pelayanan jamaah banyak dilakukan.
Meski di luar Bulan Ramadan, jamaah shalatnya selalu ramai. Hal ini menarik perhatian masyarakat muslim tak hanya di luar Yogyakarta tapi juga luar negeri. Mesjid juga memiliki website sederhana.
Nah kebayangkan nikmatnya ngabuburit di kawasan mesjid ini, apalagi jalan-jalan di sore hari sambil berwisata kuliner. Bagi yang datang ke mesjid Jogokaryan untuk shalat maghrib sekaligus berbuka puasa maka juga di sediakan Takjil.
Tidak tanggung-tanggung bagi para jemaah setiap hari dibulan Ramadhan pihak mesjid menyediakan 3.000 piring takjil yang dimasak oleh ibu-ibu warga sekitar yang juga jemaah mesjid.
Kaum wanita di sini, paham betul bahwa memberi makan buka puasa, pahalanya besar seperti mendapatkan seluruh pahala dari orang yang memakan buka puasa yang disediakan. Oleh karena itu dengan dana gotong royong dan keikhlasan selama 30 hari pendanaannya juga alhamdulilah selalu ada.
Sedikitnya ada 270 usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Masjid Jogokariyan verjualan selama Ramadhan ini dan untuk pedagang pun di kasih tempat free untuk berjualan yang buka sekitar jam 14.00 WIB sampai jam 18.30 WIB dan 70 persen dari ratusan lapak itu diisi pedagang lokal.
Rizal, Salah satu Takmir mesjid Jogokaryan mengatakan banyak yang sengaja datang dari luar kota untuk melihat dan berbadah di mesjid ini apalagi pas libur atau musim liburan dan berwisata ke Yogyakarta maka wisatawan dari Surabaya,Bandung, Magelang, Solo dan Semarang bergabung dengan warga Yogya.
“Pedagang sendiri sangat senang dengan di adakan pasar ramadhan selama bulan puasa ,karena dagangan bisa laris manis. Bisa bantu peningkatan ekonomi .untuk menyambut Lebaran.Semoga keadaan bisa cepet membaik dan perekonomian pulih,” ungkap Rizal.